DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008
57
Gambar 2-9. Ukuran ruang ceramah moderat www.jbl.com
2.4. Perhitungan Distribusi Sistem Loudspeaker
Gambar 2-9 menunjukkan ruang pertemuan ukuran moderat atau ruang kuliah. Volume 485 m
2
, luas permukaan sekitar 440 m
2
dan 0,2 berupa ruang kosong. Untuk pembicara tanpa bantuan sistem dalam
ruang kosong R adalah 110 m
2
. Bagaimanapun, bila ruang penuh diduduki meningkat 0,4 dan berkaitan dengan konstanta ruangan
adalah 293 m
2
. Perhitungan jarak kritis pembicara tanpa bantuan sistem indeks pengarahan 3 dB menjadi 2 meter dalam ruang
kosong dan 3,4 meter bila ruang penuh.
Ruang diberi sound sistem dengan diagram seperti gambar 6-9. Empat puluh pengeras suara dipasang menjulang dilangit-langit pada
1.5 meter memusat untuk memberikan member pola yang lembut tumpang tindih pada area 4 kHz. Memenuhi variasi tingkatan
pendengaran 2 atau 3 dB sampai keseluruhan area lantai.
Biasanya definisi jarak kritis dan perbandingan langsung terhadap pantulan rancu untuk jenis susunan loudspeaker ini. Oleh karena itu
dibahas hanya potensi penguatan akustik dan kerancuan dapat diabaikan. Telah dinyatakan bahwa susunan pengeras suara
diletakkan menurun secara seragam melintang, suara menyelimuti ruangan. Direksional relatip dan komponen temporal dari bidang
suara
tidak termasuk
perhitungan penguatan.
Mikropon omniddirectional yang ditempatkan 0,6 meter dari pembicara, kurang
dari 13 Dc. Seberapa banyak orang yang hadir tidak dipermasahkan, mikropon berada dalam bidang langsung pembicara.
58
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008
Gambar 2-10. Tata suara di ruang ceramah menengah www.jbl.com
Pendengar terjauh adalah 9 meter dari pembicara, lebih dari pada 3 kali Dc bila ruangan penuh. Jika pembicara tanpa bantuan sistem
menghasilkan suara 70 dB apa mikropon dengan sistem aktif, kemudian tingkatan maksimum adalah 70 dB dibagian manapun
dalam ruang itu.
Dari perhitungan jarak kritis, bisa dilihat bahwa pembicara tanpa bantuan sistem akan menghasilan tingkatan suara pada pendengar
59 dB didalam suatu ruang kosong dan sekitar 55 dB dengan penuh hadirin. Untuk bekerja dengan delta – 6 dB, penguatan akustik
diperhitungkan pada posisi pendengar sekitar 5 dB dalam ruang kosong dan sekitar 9 dB pada saat ruangan penuh.
Dapatkah kita mendapatkan penguatan lebih dengan mematikan pengeras suara yang secara langsung dari mikropon? bukan dari
yang lain. Loudspekaer bersama-sama menghasilkan bidang suara pada tingkat pendengaran yang seragam. Akibatnya kontribusi dari
tiap loudspeaker relatip kecil. Bagaimanapun dengan mematikan semua loudspeaker dalam performansi area dan kecakupan hanya
pada penonton audience, kemungkinan peningkatan penguatan sistem dapat direalisir.
Misal setiap laudspeaker diasumsikan mempunyai indeks pengarahan dalam frekuensi pembicaraan +6dB pada 0
o
, +3 dB pada 45
o
dan 0 dB pada 60
o
. Digunakan hanya 25 pengeras suara di atas pendengar dan matikan 15 loudspeaker yang ada didepan ruang.
Secara teori penambahan potensi penguatan hanya 1 dB dengan pendengar tunggal atau 2 dB bila diisi pendengar. Sekalipun itu
dijadikan pertimbangan kemungkinan kebanyakan suara langsung akan diserap oleh pendengar, ini tidak dikehendaki jika penambahan
penguatan menjadi lebih besar dari pada 3 dB.
Diperlukan kalkulasi
untuk mencapai
keputusan ini,
membosankan namun tidak sulit. Konstribusi relatip suara langsung dari setiap loudspeaker pada lokasi mikropon dan pendengar dihitung
dari pengetahuan kutub pola dan jarak. Dengan pengaturan keluaran akustik setiap loudspeaker yang acak-acakan, ini memungkinkan
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008
59 untuk menaksir tingkat suara yang dihasilkan seluruh ruang biasanya
karena suara yang dipantulkan dan ditambah suara langsung semu yang dipantulkan.
2.5. Penguatan Sistem Versus Respon Frekuensi Dalam sound sistem kebanyakan alasan utama untuk