Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jeruk Manis Permintaan konsumen terhadap jeruk manis, selain buah segar juga bentuk olahan
yaitu sirup dan jus. Permintaan jeruk manis dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu harga, jumlah tanggungan, dan pendapatan.
a. Harga
Harga jeruk manis berpengaruh nyata terhadap perubahan tingkat konsumsi jeruk manis dari konsumen rumah tangga. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kota
Pematangsiantar diperoleh harga jeruk manis yang bervariasi. Dari data diketahui pada lampiran 3, harga rata-rata jeruk manis adalah Rp 10.200Kg, harga jeruk
manis tertinggi adalah Rp 15.000Kg sedangkan yang terendah adalah Rp 6.000Kg. Tingkat harga jeruk manis berkaitan dengan mutu jeruk manis dan
juga tempat penjualan yaitu pada Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional. Untuk Pasar Swalayan memiliki harga yang lebih mahal dibanding dengan Pasar
Tradisional.
b. Pendapatan
Dari hasil pengujian terhadap data yang dikumpulkan diketahui bahwa pendapatan rata-rata keluarga berpengaruh nyata terhadap permintaan jeruk manis.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, konsumen sampel memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp 3.073.300bulan dimana pendapatan rata-rata keluarga
tertinggi Rp 10.000.000bulan dan yang terendah adalah Rp 800.000bulan.
Universitas Sumatera Utara
c. Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi jeruk manis. Dari hasil pengumpulan data pada lampiran 3, jumlah tanggungan keluarga paling
banyak 7 orang. Jumlah responden yang memiliki tanggungan 7 orang ada 2 responden, dimana masing-masing konsumsinya per bulan adalah 16 Kg dan
8 Kg. Jumlah ini ternyata dapat kita jumpai pada responden konsumen yang memiliki jumlah tanggungan lebih sedikit dari 7 orang.
Pengujian Statistik
Berikut ini adalah pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen.
Tabel 18. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Jeruk Manis
Variabel Koef. Regresi
Std.Error T.Hitung Signifikan Keterangan X
1
-0,599 0,155
-3,859 0,001
Nyata X
1,715
2
0,270 6,355
0,000 Nyata
X 0,651
3
0,315 2,070
0,049 Nyata
Constant 6,507 1,816
3,584 0,001
R
2
F.Hitung = 14,733 = 0,630
F.Tabel0,05 = 2,98 T.Tabel 0,05 = 1,706
Sumber : Diolah dari hasil analisis regresi pada Lampiran 3 dan 5
Berdasarkan Tabel 18 di atas di dapat sebuah persamaan sebagai berikut: Y = 6,507 – 0,599 X
1
+ 1,715 X
2
+ 0,651 X
3
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Y = Jumlah permintaan Jeruk Manis KgBulan
X
1
X = Harga Rp.000,-Kg
2
X = Pendapatan Rp.000.000,-Bln
3
= Jumlah Tanggungan Jiwa
Dari hasil regresi dapat diketahui : 1. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa secara serempak
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jeruk manis harga jeruk manis, pendapatan rata-rata keluarga, jumlah tanggungan memberikan pengaruh yang
nyata terhadap permintaan jeruk manis setiap bulannya dimana F-hitung yang didapatkan sebesar 14,733 atau lebih besar dari F-
tabel pada α 0,05 sebesar 2,98. Dengan demikian H
ditolak, artinya ada pengaruh faktor-faktor permintaan jeruk manis harga jeruk manis, pendapatan rata-rata keluarga, jumlah tanggungan
terhadap permintaan jeruk manis.
Menurut Arsyad 2000, dalam ilmu ekonomi, istilah permintaan menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan
keadaan tertentu. Periode waktu tersebut bisa satu tahun dan keadaan yang harus diperhatikan antara lain harga barang yang dibeli, pendapatan konsumen, jumlah
tanggungan, selera, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2. Dari hasil analisis regresi diatas dapat juga dilihat bahwa secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jeruk manis, penjelasannya
adalalah sebagai berikut : a. Hasil analisis permintaan terhadap harga adalah 0,599. Hal ini berarti setiap
peningkatan harga jeruk manis Rp. 1.000,- menyebabkan penurunan permintaan jeruk manis sebesar 0,599 Kg dengan asumsi variabel lain
dianggap tetap. Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung harga jeruk manis 3,859 lebih besar dari t-tabel 1,706 pada taraf kepercayaan 95 yang
berarti harga jeruk manis berpengaruh nyata terhadap permintaan jeruk manis.
Hal ini menunjukkan bahwa bila harga jeruk manis turun maka permintaan akan jeruk manis meningkat dan jika harga jeruk manis naik maka permintaan akan
jeruk manis akan turun.
Ini sesuai dengan teori dimana menurut Nopirin 1994 dalam hukum permintaan dikatakan bahwa ”apabila harga suatu barang turun maka permintaan konsumen
akan barang itu meningkat dan sebaliknya, jika harga suatu barang naik maka permintaan konsumen akan barang itu menurun”, apabila semua faktor-faktor lain
yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah cateris paribus. Artinya kuantitas yang diminta akan menurun ketika harganya meningkat dan
kuantitas yang diminta meningkat ketika harganya menurun, dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta berhubungan negatif negatively related dengan
harga.
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil analisis permintaan terhadap pendapatan adalah 1,715. Hal ini berarti setiap peningkatan pendapatan Rp. 1.000.000,- menyebabkan peningkatan
permintaan jeruk manis sebesar 1,715 Kg dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Dari hasil uji statistik pada variabel pendapatan rata-rata
keluarga diperoleh nilai t-hitung 6,355 lebih besar ari nilai t-tabel 1,706 pada taraf kepercayaan 95 yang berarti pendapatan konsumen berpengaruh
nyata terhadap permintaan jeruk manis. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendapatan konsumen maka akan
semakin tinggi pula peluang konsumen untuk mengkonsumsi jeruk manis. Menurut teori Setiadi 2003 pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli
masyarakat. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti
bahwa secara total hanya ada uang yang sedikit untuk dibelanjakan, sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa dan
mungkin pula terhadap sebagian besar barang. c. Hasil analisis permintaan terhadap jumlah tanggungan adalah 0,651. Hal ini
berarti setiap penambahan 1 orangjiwa tanggungan keluarga menyebabkan peningkatan permintaan jeruk manis sebesar 0,651 Kg dengan asumsi
variabel lain dianggap tetap. Berdasarkan uji statistik untuk variabel jumlah tanggungan diperoleh nilai t-hitung 2,070 lebih besar dari t-tabel 1,706
pada taraf kepercayaan 95 yang berarti jumlah tanggungan keluarga berpengaruh nyata terhadap permintaan jeruk manis.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan teori yang ada mengatakan bahwa jumlah tanggungan akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak tanggungan dalam
keluarga, maka jumlah permintaan akan meningkat. Hal ini dapat disebabkan karena tanggungan dalam keluarga konsumen dapat
memberikan dorongan positif terhadap peningkatan permintaan konsumen jeruk manis, yang juga dapat berkaitan dengan minat seseorang akan jeruk
manis tersebut.
3. Nilai koefisien determinasi R
2
yang diperoleh sebesar 0,630 yang berarti bahwa model regresi yang di peroleh dapat menjelaskan keragaman variabel
terikat permintaan jeruk manis sebesar 63, sedangkan sisanya sebesar 37 di terangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Jeruk Manis
Penawaran pedagang terhadap jeruk manis dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu harga beli, biaya produksi penjualan ,dan profit keuntungan.
a. Harga Beli