Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

1.1 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana pengaruh faktor harga, pendapatan, dan jumlah tanggungan terhadap permintaan jeruk manis. 2. Bagaimana pengaruh faktor harga, biaya produksi penjualan, dan profitkeuntungan terhadap penawaran jeruk manis.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Menentukan pengaruh faktor harga, pendapatan, dan jumlah tanggungan terhadap permintaan jeruk manis. 2. Menentukan pengaruh faktor harga, biaya produksi penjualan, dan profitkeuntungan terhadap penawaran jeruk manis.

1.3 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi para pembaca dan khalayak ramai yang memiliki ketertarikan dalam mengembangkan pemasaran jeruk manis. 2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi petani jeruk manis dalam memprediksi persediaan dan permintaan konsumen akan jeruk manis. Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Buah jeruk manis berasal dari India Timur Laut, Cina Selatan, birma Utara, dan Cochin Cina. Yang memebudidayakan pertama kali adalah orang Cina bagian Selatan. Jeruk manis dimakan sebagai buah segar atau sebagai pencuci mulut setelah makan. Negara penghasil jeruk manis yaitu Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Brasil, Mexico, Israel, Argentina, Maroko, dan Afrika Selatan. Jeruk manis merupakan tanaman berkeping dua, tingginya mencapai 6-10 m, mempunyai duri yang kuat, ranting yang muda bersudut dan biasanya berduri, bercabang rendah, bentuk mahkota daun tajuk bulat dan kerimbunannya sedang. Pohon jeruk ini mempunyai akar tunggang, akar serabut, akar rambut, biasanya perakaran terdapat pada kedalaman 0,15 - 0,8 m. Di daerah subtropis, jeruk manis ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 650 m dpl. Sedangkan di daerah khatulistiwa sampai ketinggian 2.000 m dpl. Di daerah subtropis, produksi jeruk lebih tinggi daripada di daerah tropis. Jeruk manis mempunyai temperatur optimal untuk pertumbuhannya yaitu 25-30 C. Bila temperatur terlalu tinggi pada waktu malam hari, kemungkinan tanaman tanaman ini akan rusak karena terjadi penguapan air terlalu tinggi. Sedangkan Universitas Sumatera Utara tanah yang baik agar jeruk manis berproduksi dengan optimal adalah tanah endapan yang subur dan drainase yang baik Pracaya, 2003. Kebun buah jeruk manis hendaknya berdrainase baik, tanah tidak boleh tergenang air atau menanamnya pada tanah yang ditinggikan. Karena sistem perakarannya banyak rambut, penanaman harus cukup humus dan bahan organik kompos, pupuk kandang, pupuk hijau. Pohon muda dapat berasal dari perkembangbiakan dengan biji maupun dengan memotong bagian dari tanaman. Tanaman yang hidup subur dan produktif, sebenarnya tidak perlu dilakukan pemangkasan karena tanpa pemangkasan tanaman masih banyak menghasilkan buah dan hidup subur. Pemangkasan dilakukan bila ada cabang-cabang yang terserang penyakit Soelarso, 1996. Walaupun demikian sampai saat ini, hasrat masyarakat, terutama petani untuk menanam jeruk cukup besar. Hal ini disebabkan karena usahatani jeruk memberi penghsilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya. Di samping itu permintaan pasar tehadap buah jeruk terus meningkat Joesoef, 1993. Tabel 4. Perbandingan kandungan yang ada dalam buah jeruk manis dengan komoditas lain. KANDUNGAN NUTRISI Jeruk Manis Pisang Wortel Vitamin A SI 200 950 12000 Vitamin E mg - 0,5 Vitamin C mg 30 10 6 Kalsium mg 40 10 39 Sumber : Akk, 1994 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa kandungan nutrisi seperti vitamin C dan kalsium jeruk manis lebih tinggi dibandingkan dengan pisang dan wortel. Ditinjau dari aspek fungsionalnya ternyata jeruk manis baik untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang pada anak-anak serta memperkuat daya tahan kulit terhadap sengatan matahari. Sebagaimana diketahui, bahwa tanaman jeruk adalah tanaman yang sangat menghendaki perlakuan yang intensif. Maka dari itu si penanam jeruk harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta modal yang cukup, terutama bila diusahakan secara komersial. Buah jeruk manis dimanfaatkan menurut berbagai cara, seperti untuk sirop, juice, dan serbuk tepung Joesoef, 1993. Universitas Sumatera Utara

2.2 Landasan Teori a. Permintaan demand