38
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional, di mana penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana tingkat
pengetahuan remaja sekolah tentang IMS di Sekolah Menengah Kebangsaan Pendamaran Jaya, Klang, Selangor.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung bermula dari bulan Febuari 2010 hingga November 2010 yaitu dimulai dengan pembuatan proposal hingga pengambilan dan pengolahan
data dilakukan. Sekolah ini dipilih kerana lokasi sekolah tersebut yang terletak di kawasan bandar yang mempunyai berbagai prasarana informasi. Tambahan pula telah
mendapat persetujuan pihak sekolah tersebut.
4.3 Populasi dan sampel
Populasi Populasi penelitian ialah para pelajar sekolah yang berusia 17 tahun sebanyak
400 orang. Sampel
Jumlah sampel yang akan dipilih ialah dengan menggunakan rumus untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 yaitu:
Dengan nilai N: 400 Besar populasi, d: 0,1 , n: Besar sampel, maka jumlah sampel yang akan diambil ialah 80 orang.
1 ,
400 1
400
2
n = 80 orang.
Universitas Sumatera Utara
39
Teknik pemilihan sampel pula menggunakan teknik consecutive sampling yaitu setiap subyek yang memenuhi kriteria inklusi akan diambil menjadi sampel. Ini
merupakan teknik non-randomized sampling yang dipilih di atas persetujuan pihak sekolah agar tidak terlalu mengganggu proses pembelajaran di sekolah.
Kriteria inklusi bagi penelitian ini adalah para pelajar berusia 17 tahun dan bersekolah di SMK Pendamaran Jaya yang bersetuju untuk menjadi responden.
Penelitian ini tidak membedakan pengetahuan antara sampel laki-laki dan perempuan kerana kedua kelompok ini mempunyai resiko yang sama untuk terkena
IMS. Jadi keduanya harus mempunyai pengetahuan tentang IMS.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah angket dengan menggunakan kuesioner. Sampel menjawab kuesioner dengan di bawah pengawasan
peneliti. Sebarang pertanyaan atau terdapat perkara yang tidak difahami berkaitan dengan kuesioner diterangkan oleh peneliti. Ini termasuklah sebarang istilah medis
yang digunakan di dalam kuesioner tersebut. Para pelajar tidak dibenarkan meniru atau berbincang ketika menjawab kuesioner di mana peneliti sentiasa memantau para
pelajar ketika sesi penjawaban kuesioner berlangsung. Setelah sampel menjawab kuesioner tersebut, peneliti memberikan penjelasan
dan informasi mengenai IMS. Para pelajar dibenarkan untuk bertanya sebarang soalan sekiranya mereka masih keliru mengenai IMS. Dengan cara ini, para pelajar dapat
membincangkan isu IMS secara terbuka bersama peneliti.
Universitas Sumatera Utara
40
Jenis data yang digunakan:
Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian yaitu hasil skor dari kuesioner.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak sekolah yaitu jumlah para pelajar untuk Tingkatan 5 dan jumlah keseluruhan pelajar sekolah tersebut.
4.4.1. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas kuesioner dijalankan dengan mengambil sampel sebanyak 20 orang yang mempunyai karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Tujuan
dilakukan uji validitas ini adalah untuk memastikan bahwa pertanyaan yang dibuat dapat mengukur konsep yang ingin diteliti.
Uji reabilitas terhadap kuesioner dilakukan setelah uji validitas selesai. Tujuan uji ini dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana konsistensi hasil penelitian
jika kegiatan ini dilakukan berulang-ulang.
4.5 Pengolahan dan Analisa Data
Kuesioner yang diedarkan diperiksa di lapangan dan sebarang informasi yang tidak lengkap akan dilengkapkan sebelum meninggalkan lapangan. Kuesioner yang
telah lengkap tadi akan diolah dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS dalam bentuk diagram batang dan tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kebangsaan Pendamaran Jaya yang terletak di Selangor, Malaysia. Sekolah ini terletak di kawasan bandar Klang
yang mempunyai fasilitas yang lengkap seperti perpustakaan kabupaten, makmal komputer sekolah dan agensi-agensi bukan kerajaan yang sering melakukan kampaye
di peringkat kabupaten dan sekolah mengenai hubungan seks dan komplikasinya seperti Kelab PROSTAR. Sekolah ini mempunyai para pelajar yang berusia 13-17
tahun dengan jumlah pelajar seramai 1720 orang. Jumlah pelajar yang berusia 17 tahun di sekolah itu pula seramai 400 orang.
Tabel 5.1.
Distribusi Jumlah Pelajar Laki-laki dan Perempuan Berusia 17 Tahun di Sek Men Keb Pendamaran Jaya Tahun 2010
Jenis Kelamin Jumlah
Persen Laki-laki
Perempuan
173 227
43,25 56,75
Jumlah 400
100 Arkib Sekolah, 2010
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para pelajar yang berusia 17 tahun di sekolah tersebut. Pada penelitian ini tidak membedakan pelajar laki-laki dan
perempuan , maka dalam pemelihan responden, tidak diasingkan berapa jumlah
Universitas Sumatera Utara