Langkah-langkah Pencegahan IMS Remaja 1. Definisi

34 chancroid atau teknik PCR yang ada. Kultur untuk Herpes simplex virus, Haemophilus ducreyi Pemeriksaan lain tergantung pada kondisi klinis. Ini termasuklah: Sitologi serviks Tes pregnansi Pemeriksaan tinja untuk Giardia, Shigella atau Salmonella bagi mereka yang mempraktikkan seks oralanal. Swab dan smear dari area subreputial pada pria yang mengalami balanoosthitis inflamasi pada glans penis dan preputium untuk candidiasis. Urin porsi tengah untuk mikroskopi, kultur dan sensitiviti. EIA: enzyme immunoassay; LGV: lymphogranuloma venereum, NAAT: nuclei acid amplification test, TPHA: Treponema pallidum haemagglution, TPPA: Treponema pallidum particle agglutination assay P. Kumar, 2009.

2.2.6. Langkah-langkah Pencegahan IMS

Pencegahan lebih baik dari pengobatan. Oleh sebab itu, antara langkah pencegahan yang bisa dilakukan ialah memberikan pendidikan dan informasi mengenai IMS pada semua tingkat umur, termasuk dari pelajar sekolah hingga orang dewasa. Selain itu, pada peringkat nasional, bisa juga dilakukan kampanye kesehatan terutama bagi kelompok beresiko seperti pekerja seks komersil dan homoseksual. Di Inggris telah dilakukan ujian saringan bergerak untuk Klamidia. Cara ini dapat meningkatkan lagi kesadaran masyarakat di samping dapat memberikan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara 35 Dalam melakukan aktivitas seksual, seseorang itu haruslah tidak bertukar- tukar pasangan dan sebaikya mengadakan hubungan seksual setelah bernikah. Penggunaan kondom dengan benar dan baik juga dapat mengurangkan resiko terkenanya IMS. Jika seseorang mendapati pasangan seksualnya mempunyai gejala IMS, maka jangan teruskan aktivitas seksual tersebut dan konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Pemeriksaan kesehatan secara teratur yaitu sekurang-kurangnya 3 bulan sekali perlu dilakukan pada mereka yang sering bertukar-tukar pasangan. Namun sebaiknya, setialah pada satu pasangan seksual sahaja. Jika terdapat gejala IMS pada diri sendiri, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan agar bisa mengelakkan dari mengalami komplikasi IMS yang antaranya adalah kanker serviks P. Kumar, 2009. Universitas Sumatera Utara 36

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

3.2 Definisi Operasional Tingkat pengetahuan didefinisikan sebagai pengetahuan para remaja

mengenai IMS yang mencakupi jenis IMS, cara penularan, gejala klinis, pengobatan, langkah pencegahan dan komplikasi. Cara ukur: angket Alat ukur: kuesioner, pertanyaan diajukan sebanyak 16 pertanyaan dan mempunyai 3 pilihan jawaban. - Jawaban benar diberi 2 skor. -Jawaban salah diberi 1 skor -Jawaban kurang pasti diberi 0 skor Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem scoring dengan memakai skala menurut Pratomo 1986 sebagai berikut: a. Baik, apabila skor yang diperolehi responden 75 dari skor tertinggi, yaitu 24 - 32. b. Sedang apabila skor yang diperoleh responden antara 40-75 dari skor tertinggi yaitu 13 - 23. Tingkat Pengetahuan - Jenis IMS - Cara Penularan - Gejala Klinis - Pengobatan - Langkah Pencegahan - Komplikasi Infeksi Menular Seksual IMS Universitas Sumatera Utara