Karakteristik demografi subjek penelitian Hubungan karakteristik subjek penelitian dengan MCI

IV.2. PEMBAHASAN

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pengumpulan data secara potong lintang cross sectional dengan teknik pengambilan sampel secara non probability sampling jenis consecutive sampling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Sindrom Metabolik dengan Mild Cognitive Impairment MCI pada usia paruh baya. Penelitian ini memilih penderita sindrom metabolik yang berumur 40- 60 tahun yang datang berobat ke poliklinik umum Bagian Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan selama priode waktu 1 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan fungsi kognitif dengan memakai MMSE Mini Mental State Examination dan CDR Clinical Dementia Rating.

IV.2.1. Karakteristik demografi subjek penelitian

Penelitian Ford, dkk 2002 didapati prevalensi sindrom metabolik di Amerika Serikat hampir sama pada pria 24,0 dan wanita 23,4. Berdasarkan penelitian Soegondo pada tahun 2001 di daerah Depok didapati prevalensi penderita sindrom metabolik pada pria sebesar 25,7 dan wanita sebesar 25 Soegondo, 2004. Pada penelitian ini didapati jumlah penderita Universitas Sumatera Utara sindrom metabolik wanita sebesar 57,7 n=15 dibanding pria sebesar 42,3 n=11. Prevalensi sindrom metabolik menurut usia meningkat dari 6,7 pada kelompok usia 20 sampai 29 tahun menjadi 43,5 pada kelompok usia 60 sampai 69 tahun dan prevalensi tersebut meningkat menjadi 42,0 pada kelompok usia 70 tahun ke atas Mittal, 2008. Pada penelitian ini didapati kelompok usia yang paling banyak adalah kelompok umur 50-55 tahun dengan jumlah 9 orang 34,5 dengan rerata umur 52,1 SD 5,9 tahun. Pada penelitian ini dijumpai jumlah penderita sindrom metabolik lebih banyak pada kelompok yang tidak bekerja Ibu Rumah Tangga dan pensiunan dengan jumlah 14 orang 53,9 dibanding dengan kelompok yang bekerja 12 orang 46,1. Menurut Pangiotakos, dkk 2004 pada studinya di Yunani dijumpai penderita sindrom metabolik juga lebih banyak pada kelompok yang tidak aktif bekerja dibanding dengan kelompok yang aktif bekerja.

IV.2.2. Hubungan karakteristik subjek penelitian dengan MCI

Menurut Attix, 2006 prevalensi penderita MCI pada individu yang non demensia didapati sebesar 19 dan prevalensi tersebut meningkat dengan peningkatan usia, sedangkan untuk jenis kelamin tidak ditemukan perbedaan Universitas Sumatera Utara yang signifikan antara pria dan wanita. Pada penelitian ini didapati penderita yang mengalami mild cognitive impairment MCI sebanyak 9 orang 27,0 dengan jumlah pria 5 orang dan wanita 4 orang, dan juga tidak didapati perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin pria dengan wanita p=0,32 Pada penelitian ini didapati dari 26 orang penderita sindrom metabolik, yang mengalami mild cognitive impairment MCI sebanyak 9 orang 27,0 dengan rincian yang mengalami Amnestic Single Domain sebanyak 6 orang 23,1, Amnestic Multiple Domain sebanyak 3 orang 11,5, Non Amnestic Single Domain dan Non Amnestic Multiple Domain masing-masing tidak ada. Pada penelitian Busse,dkk 2006 yang meneliti selama 6 tahun terhadap 980 orang berusia 75 tahun ke atas yang tidak menderita Alzheimer didapati hasil yang mengalami MCI tipe Amnestic Single Domain sebesar 9,3, MCI tipe Amnestic Multiple Domain sebesar 10,9, MCI tipe Non Amnestic Single Domain 3,9 dan MCI tipe Non Amnestic Multiple Domain sebesar 17,4. Menurut Sjahrir 1999, tingkat pendidikan yang rendah menjadi faktor resiko untuk terjadinya Alzheimer Disease, hal ini disebabkan environmental dan mental exercise kurang maka pertumbuhan dendrit pun menjadi kurang. Pada penelitian ini tidak dijumpai ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan MCI hal ini disebabkan tidak didapati sampel pada tingkat pendidikan yang rendah SD dan SMP dan jumlah sampel yang kecil. Universitas Sumatera Utara

IV.2.3. Hubungan karakteristik komponen Sindrom Metabolik subjek penelitian dengan MCI