upayanya menyederhanakan kehidupan berpolitik di Indonesia sebagai akibat dari politik masa presiden Soekarno yang menggunakan sistem multipartai yang berakibat
pada jatuh bangunnya kabinet dan dianggap penyebab mandeknya pembangunan.
1.5.2 Birokrasi Di Indonesia
Birokrasi berasal dari kata berau yang berarti meja tulis, yang diartikan sebagai suatu tempat yang disana para pejabat bekerja. Dan adanya sisipan cracy,
yang diturunkan dari kata yunani yang artinya aturan. Kamus Jerman 1813 menyatakan bahwa birokrasi sebagai wewenang atau kekuasaan yang berbagai
departemen pemerintahan dan cabang-cabangnya memperebutkan sesuatu untuk kepentingan diri mereka sendiri, atau sesama warga negara.
24
a. Para anggota staf secara pribadi bebas, hanya menjelaskan tugas-tugas
impersonal jabatan berkemampuan memisahkan urusan pribadi dengan urusan dinas.
Max Weber memandang birokrasi sebagai unsur pokok dalam rasionalisasi dunia modern, suatu birokrasi yang legal rasional, yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
b. Ada hierarki penjenjangan, tingkatan jabatan yang jelas.
c. Fungsi-fungsi jabatan ditentukan secara tegas pembagian kerja yang
jelas. d.
Para pejabat diangkat berdasarkan dengan kontrak.
24
Syafuan Rozi. Zaman Bergerak Birokrasi di Rombak, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2006. Hal:9-10
e. Mereka dipilih berdasarkan kualifikasi professional, berdasarkan suatu
diploma ijazah yang diperoleh melalui ujian. f.
Mereka memiliki gaji berjenjang menurut kedudukan didalam hierarki dan hak-hak pension. Pejabat dapat selalu menempati posnya dan
dalam keadaan tertentu dapat juga diberhentikan. g.
Pos jabatan adalah lapangan kerjanya sendiri atau lapangan kerja pokoknya. Terdapat suatu struktur karir dan promosi dimungkinkan
berdasarkan senioritas maupun keahlian. h.
Pejabat mungkin tidak sesuai dengan posnya, maupun dengan sumber yang tersedia dalam pos tersebut.
i. Pejabat tunduk dalam sistem displiner dan kontrol yang seragam.
Bagi weber, birokrasi atau aparat administrasi ini merupakan unsur terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi.organisasi ini merupakan alat untuk
mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu, perhatian weber tertuju pada struktur yang diatur secara normatif dan mekanisme untuk mempertahankan struktur itu.
Max Weber membangun konsep birokrasi berdasar teori sistem kewarganegaraan yang dikembangkannya. Ada tiga jenis kewenangan yang berbeda.
Kewenangan tradisional traditional authority
mendasarkan legitimasi
kewenangan pada tradisi yang diwariskan antar generasi. Kewenangan kharismatik
charismatic authority mempunyai legitimasi kewenangan dari kualitas pribadi dan
yang tinggi dan bersifat supranatural. Dan, Kewenangan legal-rasional legal-
rational authority mempunyai legitimasi kewenangan yang bersumber pada
peraturan perundang-undangan. Dalam analisis Weber, organisasi “tipe ideal” yang dapat menjamin efisiensi yang tinggi harus mendasarkan pada otoritas legal-rasional.
Sebagai commpetiting theory atau teori pembanding , Harold Crouch melihat bahwa kepolitikan birokratik di Indonesia mengandung tiga ciri utama, yaitu:
25
1. Konprehensif bidang aktifitasnya dalam kontrol atau pengelolaannya secara
langsung. Pertama, lembaga politik yang dominan adalah birokrasi.
Kedua, lembaga-lembaga politik lainnya seperti parlemen, partai politik dan kelompok-kelompok kepentingan berada dalam keadaan lemah sehingga tidak
mampu mengimbangi atau mengontrol kekuasaan birokrasi. Ketiga, massa diluar birokrasi secara politik adalah pasif, yang sebagian merupakan
kelemahan partai politik.
1.5.3. Negara Birokratik-Otoriterisme dan Industrialisasi