1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dapat dikembangkan adalah: ”Adakah penggunaan obat analgesik ini menyebabkan volume
darah mentruasi bertambah pada penderita dismenore primer jika dibandingkan dengan penderita dismenore primer yang tidak menggunakan abat analgesik?”
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengkaji efek penggunaan obat analgesik NSAID terhadap volume darah dan durasi menstrual pada penderita dismenorea dibandingkan dengan volume
darah dan durasi menstrual pada penderita dismenorea yang tidak menggunakan obat analgesik.
1.3.2 Tujuan khusus
Untuk membuktikan efek analgesik terhadap volume darah menstruasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai : 1. Memberikan informasi kepada wanita yang mengalami dismenorea
tentang efek lain yang akan dialami setelah menggunakan obat analgesik.
2. Supaya dapat memberi edukasi kepada wanita tentang manfaat dan kerugian dalam pemakaian obat analgesik untuk mengurangi rasa
nyeri ketika haid.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Dismenorea 2.1.1. Pengenalan.
Dismenorea primer merupakan nyeri yang yang disebabkan oleh kontraksi uterus saat datangnya haid atau menstruasi tanpa adanya bukti kelainan yang
patologis pada seseorang yang menderita dismenorea tersebut, ianya terjadi kira-kira kurang lebih 50 pada wanita yang mengalami menstruasi. Dismenorea yang di
alami oleh sesetengah wanita ini menyebabkan terganggunya kualitas hidup dan merupakan alasan yang paling sering ketidakhadiran di tempat kerja maupun sekolah
Burnett et al, 2005. Berdasarkan pemahaman yang terkini menyatakan bahawa
penyebab terjadinya dismenorea ini adalah akibat dari jumlah prostanoid dan juga kemungkinan eicasaniod yang dilepaskan oleh dinding endometrium uterus yang
tidak seimbang dan juga berlebihan saat menstruasi. Pada saat menstruasi, uterus di induksi untuk berkontraksi secara berulang-
ulang dan tidak teratur, sehingga terjadinya peningkatan tonus basal dan juga tekanan. Hiperkontraktilitas dari uterus akan menekan pembuluh darah di sekitarnya dan
mengurangkan aliran darah dan juga terjadi peningkatan hipersensitivitas saraf perifer dan terjadinya nyeri di uterus tersebut. Jadi, untuk menegakkan diagnosa dismenorea
ini haruslah disertai dengan anamnese yang baik dan dilakukan evaluasi supaya tidak dijumpai kelainan organik lain.
Berdasarkan data dari evidence-based mendukung bahawa penghambat siklooksigenase seperti ibuprofen, naproxen sodium dan juga ketoprofen.
Penghambat siklooksigenase ini bekerja dengan mengurangi jumlah sekresi prostanoid dengan secara bersamaan mengurangi hiperkontraktilitas uterus dan
seterusnya mengurangi nyeri yang dialami Dawood, 2006.
Universitas Sumatera Utara