sampel dalam penelitian efek analgesik NSAID terhadap volume darah menstruasi pada mahasiswi yang mengalami dismenorea.
5.1.2 Deskripsi volume darah Responden yang mengalami dismenorea
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara yang mengalami nyeri haid dismenorea pada 3 bulan
terakhir semasa penelitian ini dilakukan. Karakteristik responden dapat terbagi kepada dua yaitu penderita dismenorea yang menggunakan analgesik dan penderita dismenorea
yang tidak menggunakan analgesik. Jumlah penderita dismenorea yang menggunakan analgesik dan tidak menggunakan analgesik adalah sama yaitu masing-masing sebanyak
74 orang. Berdasarkan tabel 5.2 dah diagram 5.1 diketahui bahawa, setelah dilakukan
perhitungan, volume darah penderita dismenorea yang menggunakan analgesik, terdapat pertambahan volume darah sebanyak 47 63,5 orang mahasiswa manakala sebanyak
27 36,5 orang mahasiswa penderita dismenorea yang menggunakan analgesik, diketahui bahawa terjadinya pengurangan volume darah pada bulan tersebut.
Berlainan pula bagi penderita dismenorea yang tidak menggunakan analgesik, sebanyak 42 56,8 orang diketahui mengalami pertambahan volume darah, manakala
sebanyak 32 43,2 orang mahasiswa diketahui mengalami pengurangan volume darah menstruasi setelah tidak menggunakan dismenore pada saat terjadinya dismenorea.
Tabel 5.2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Jumlah responden yang mengalami dismenore primer yang menggunakan analgesik dan
tidak menggunakan analgesik. Volume darah
Penggunaan analgesik total
Ber + Ber-
total +
-
89 59
148 47
27 74
42 32
74 Diagram 5.1
Jumlah mahasiswa yang mengalami pertambahan dan pengurangan volume darah setelah menggunakan analgesik dan tidak menggunakan analgesik
47
27 42
32
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
jumlah mahasiswi
analgesik +
analgesik -
penggunaan analgesik
volume darah bertambah
volume darah berkurang
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Hubungan intensitas nyeri haid dengan penggunaan analgesik.
Intensitas nyeri haid yang dialami oleh seseorang diketahui adalah berbeda, hal ini disebabkan oleh ambang nyeri dalam tubuh seseorang untuk menghasilkan keluhan
nyeri adalah tidak sama. Diagram 5.2
13 2
54 52
7 20
10 20
30 40
50 60
berat sedang
ringan
analgesik + analgesik -
Diagram 5.2 Tingkat Keparahan nyeri penderita dismenorea yang menggunakan analgesik dan tidak menggunakan analgesik
Berdasarkan diagram 5.2 dapat diketahui bahawa, tingkat keparahan nyeri haid yang berskala dari 0 hingga 3 dikatakan nyeri haid adalah ringan yaitu sebanyak 7
9.46 orang mahasiswa dari kumpulan yang menggunakan analgesik, merupakan bagian yang terkecil manakala perbandingan tingkat keparahan nyeri pada mahasiswa
yang tidak menggunakan analgesik adalah sebanyak 20 27.03 orang. Selain itu, sebanyak 54 73 orang mahasiswi yang mengalami nyeri haid tingkat sedang yang
mewakili skala intensitas nyeri haid dari skala 4 hingga 7 dan merupakan bagian yang
Tingkat keparahan nyeri Jumlah mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
terbesar dari penelitian yang telah dilakukan, dibandingkan dengan yang tidak menggunakan analgesik adalah sebanyak 52 70.27 orang. Satu bagian lain dari
diagram seperti diatas, 13 17.57 orang adalah mewakili tingkat keparahan nyeri haid yang berat untuk mahasiswa yang menggunakan analgesik manakala 2 18,91 orang
mahasiswa tidak menggunakan analgesik. Intensitas berat yang mewakili skala yang lebih besar dari skala 7 berdasarkan skala intensitas nyeri haid.
Dari ketiga-tiga bagian tingkat keparahan nyeri yang disebabkan oleh haid dari diagram tersebut, mahasiswa sering mengeluhkan bahawa nyeri yang dialami saat
menstruasi merupakan salah satu alasan mengapa mereka membuat keputusan untuk mengambil cuti sakit dan tidak dapat hadir ke kelas kerana menurut mereka, kehadiran
ke kelas dengan nyeri haid yang dialami menyebabkan mereka tidak dapat menumpukan perhatian yang sepenuhnya terhadap pembelajaran di dalam kelas
terutamanya mereka yang mengalami nyeri haid pada tingkat yang berat yaitu skala yang lebih dari 7 pada skala intensitas nyeri haid.
Mahasiswi yang mengalami nyeri haid yang berat majoriti menyatakan bahawa mereka harus bedrest selama mereka mengalami nyeri haid sehinggakan aktivitas harian
yang biasa mereka terganggu. Berlainan pula dengan mahasiswi yang mengalami nyeri haid tingkat sedang, majoriti mengatakan bahawa aktivitas harian mereka sedikit
terganggu tetapi tidaklah separah mereka yang mengalami nyeri haid tingkat berat. Selain itu, mahasisiwi yang mengalami nyeri haid tingkat ringan, mereka menyatakan
bahawa mereka hanya mengeluhkan nyeri haid yang biasa dan aktivitas harian mereka tidak terganggu.
Berdasarkan diagram 5.2 juga dapat diketahui bahawa pada tingkat nyeri keparahan yang bagaimana mahasiswi cenderung untuk menggunakan analgesik
suapaya dapat mengurangkan nyeri haid yang dialami. Diagram menunjukkan, jumlah mahasiswi pada tingkat keparahan nyeri yang sedang merupakan mahasiswi yang paling
ramai menggunakan analgesik diikuti oleh tingkat keparahan ringan dan seterusnya tingkat keparahan yang berat.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4 Hubungan penggunaan analgesik dengan jumlah volume darah haid.