3.5.2 Fase Pendukung
Tujuan dari fase pendukung adalah mempertahankan hubungan insisivus yang sudah terkoreksi sampai oklusi pada segmen bukal berinterdigitasi dengan baik.
Sebuah pesawat fungsional rahang atas lepasan dicocokkan dengan anterior inclined plane beserta labial bow untuk menjaga posisi insisivus dan caninus bawah.
10,16
Pesawat Twin Block bawah dilepaskan pada fase ini. Bite block bagian posterior dihilangkan untuk memberi jalan erupsi gigi posterior. Pemakaian pesawat
secara rutin sangat penting untuk mendukung terjadinya perubahan tulang internal dalam memperbaiki oklusi seperti yang telah terjadi pada segmen bukal.
10
Kontrol vertikal merupakan hal utama yang dilakukan pada fase ini setelah pengurangan overbite selesai. Untuk mencapai vertikal dimensi yang baik, sebuah occlusal
stop datar dari akrilik yang bermula dari inclined plane diperluas ke depan untuk menahan insisivus bawah. Occlusal stop adalah komponen tambahan yang penting untuk mengontrol
tinggi intergingival yang benar saat gigi posterior erupsi mencapai oklusi. Bukal geligi-gigi pada rahang atas dan bawah harus dituntun mencapai oklusi yang normal dalam 2-6 bulan,
tergantung dari kedalaman overbite.
10
Gambar 14. Fase pendukung dengan anterior inclined plane.
10
Universitas Sumatera Utara
Pasien harus mengerti akan pentingnya pemakaian pesawat pendukung sepanjang waktu untuk mencegah relapse pada fase kritis perawatan. Kuncinya
adalah pesawat yang nyaman dan didesain dengan baik dapat diterima oleh pasien tanpa ada keraguan.
10
3.5.3 Fase Retensi
Perawatan juga diikuti dengan fase retensi, dengan menggunakan anterior inclined plane pada rahang atas. Pemakaian pesawat retensi hanya digunakan pada
malam hari ketika oklusi penuh telah dicapai. Pada perawatan dini kelainan skeletal sejati, pesawat tipe monoblock dapat dipakai sebagai retainer. Pesawat tersebut
berperan sebagai pendukung tambahan dan dapat diaktifkan untuk memperbesar respon ortopedik terhadap perawatan yang diberikan selama masa transisi gigi-
geligi.
10
Lamanya waktu perawatan dengan pesawat Twin Block secara keseluruhan
adalah berkisar 18 bulan. Fase aktif sekitar 6-9 bulan untuk mendapatkan pengurangan
overjet ke hubungan insisivus yang normal dan mengoreksi oklusi bagian distal. Fase pendukung berkisar 3-6 bulan sampai gigi premolar dan molar mencapai oklusi yang
optimal. Tujuannya adalah untuk membantu mengoreksi posisi mandibula setelah terjadi perpindahan aktif sampai gigi-geligi bukal beroklusi dengan baik. Oklusi
segmen bukal yang baik ditandai dengan adanya landasan yang stabil setelah mengoreksi hubungan antar lengkung rahang. Fase retensi lebih kurang 9 bulan dan
pengurangan waktu pemakaian dilakukan hingga posisi keseluruhan stabil.
10,16
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 EFEK PERAWATAN TWIN BLOCK KLAS III
Perawatan maloklusi Klas III dengan Twin Block menghasilkan berbagai perubahan yang signifikan terhadap tercapainya keseimbangan fungsional wajah yang
harmonis.
10,11,19,24
Efek tersebut selanjutnya akan lebih dideskripsikan pada kasus- kasus di bawah ini.
4.1 Laporan Kasus Pasien Maloklusi Klas III Skeletal
Seorang gadis berumur 8 tahun 2 bulan, menderita pola maloklusi Klas III skeletal ringan dengan konveksitas maksila mencapai -1 mm disertai oklusi lingual
pada keempat insisivus atas. Kedua insisivus lateralis atas linguoversi. Retroklinasi insisivus atas diduga karena terdapat sudut naso-labial yang tumpul.
10
Gambar 15. Oklusi sebelum perawatan.
10
Perawatan pada masa gigi bercampur menghasilkan respon pertumbuhan yang positif. Pada akhir perawatan terjadi perkembangan konveksitas wajah menjadi +5
mm. Lip pads ditambahkan pada Twin Block rahang atas dengan skrup twin sagital
Universitas Sumatera Utara