Fase Aktif Mekanisme Kerja dan Tahap Perawatan

3.5 Mekanisme Kerja dan Tahap Perawatan

Perawatan Twin Block dideskripsikan dalam tiga fase. Twin Block digunakan pada fase aktif untuk mengoreksi hubungan antero-posterior dan dimensi vertikal. Pada fase selanjutnya Twin Block diganti dengan pesawat tipe Hawley pada rahang atas yang terdapat anterior inclined plane untuk membantu mengoreksi posisi seperti gigi posterior menuju oklusi yang penuh. Perawatan diakhiri dengan fase retensi untuk mempertahankan posisi gigi yang sudah diperbaiki. 10 Mekanisme kerja akan dijelaskan dalam sub bab di bawah ini.

3.5.1 Fase Aktif

a. Pengepasan pesawat Hal pertama yang paling penting dilakukan oleh operator adalah memastikan bahwa pasien dapat menggigit secara nyaman pada gigitan retrusif saat inclined plane beroklusi. Untuk menghindari iritasi selama pemakaian pesawat pada minggu pertama, penting untuk membebaskan sedikit bagian palatal gingiva insisivus atas dari pesawat rahang atas. Klamer-klamer diatur agar dapat meretensikan pesawat dengan aman tanpa mengenai gingival margin. Jika memakai labial bow, sebaiknya tidak berkontak dengan inisisvus bawah. 10 b. Kontrol pertama, setelah 10 hari Pasien harus dapat memakai pesawat dengan nyaman termasuk pada saat makan. Pasien telah dapat beradaptasi dengan baik sehingga ketidaknyamanan dalam memakai pesawat seperti pertama kali sudah teratasi dan pasien dapat menggigit dengan gigitan retrusif secara konsisten. Pasien diintruksikan untuk memutar skrup midline pada pesawat rahang atas satu kali putaran per minggu. 10 Universitas Sumatera Utara Pada tahap ini, sangat penting untuk mendeteksi kemampuan pasien dalam meretrusikan inclined plane secara konstan ketika melakukan oklusi. Apabila pasien sulit melakukannya, hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa pesawat sudah diaktifkan melewati tingkat toleransi jaringan muskular. Hal yang perlu dilakukan adalah mengurangi aktivasi pesawat dengan cara melakukan grinding pada incline planes sampai didapatkan posisi oklusi yang nyaman bagi pasien. Angulasi inclined planes dapat dikurangi menjadi 45 ° jika pasien gagal untuk mengoklusikan bite blocks ke belakang secara benar. Hal tersebut dapat menjadi pertanda awal bahwa progress perawatan akan lebih lambat jika dibandingkan dengan inclined planes angulasi 70° . 10 c. Kontrol setelah 4 minggu Pada kontrol di bulan pertama, kemajuan perawatan sudah terlihat secara signifikan yaitu terjadi perubahan keseimbangan wajah menjadi lebih baik. Kemajuan perawatan juga ditandai dengan berkurangnya overjet yang diukur secara intraoral ketika mandibula diretraksikan secara penuh. 10 Apabila sikap kooporatif pasien diragukan, maka disarankan agar memfiksasi pesawat pada mulut. Hal tersebut dilakukan agar pasien mudah beradaptasi terhadap pemakaian pesawat selama 24 jam sehari. Teknik untuk memfiksasi pesawat pada tempatnya cukup sederhana. Gigi-geligi pertama kali harus di fissure sealent dan dirawat dengan topical fluoride untuk mencegah kerusakan gigi pada waktu pemakaian. Ada dua cara untuk memfiksasi Twin Block. Pertama, dengan memasukkan semen di atas permukaan gigi dari pesawat. Kedua, teknik bonding langsung ke gigi, dengan cara menaruhkan composite di sekeliling klamer retensi. 10,16 Universitas Sumatera Utara Kontrol pesawat pada tahap ini minimal dilakukan. Dalam memonitor kemajuan perawatan, hal yang perlu dilakukan adalah memeriksa kerja skrup serta mencocokkan klamer-klamer yang mendukung retensi jika perlu. Apabila labial bow termasuk sebagai komponen pesawat, pastikan agar tetap tidak berkontak dengan insisivus bawah. 10 Penambahan occlusal inclined plane dilakukan untuk menuntun mandibula dalam mengoreksi hubungan fungsional yang benar terhadap maksila, yaitu dari Klas III yang protrusi menjadi relasi rahang Klas I secara skeletal dengan cepat. Pada semua perawatan fungsional, koreksi sagital dicapai sebelum pertumbuhan vertikal pada gigi-geligi posterior selesai. 10 Pada perawatan deep over bite, bite blocks bawah digrinding secara selektif menjauhi molar atas sehingga menyisakan ruang sebesar 1-2 mm agar erupsi molar tidak terhambat. Di sepanjang rentetan proses grinding, penting untuk tidak mengurangi pinggiran penuntun dari inclined plane, sehingga dukungan fungsional oklusal yang adekuat tetap dapat diberikan sampai didapatkan kontak oklusi yang baik . 10,16 Gambar 12. Rentetan proses grinding pada perawatan deep bite dengan pesawat Twin Block. A B C D E Universitas Sumatera Utara Pada perawatan open bite anterior dan pola pertumbuhan vertikal, posterior bite block tidak dikurangi dan tetap utuh selama perawatan. Hal tersebut menghasilkan efek intrusi pada gigi posterior, sementara gigi anterior dapat erupsi secara utuh. Hal tersebut dapat membantu mencapai overbite yang normal dan membawa gigi anterior beroklusi. 10,30 d. Kontrol rutin, interval waktu 6 minggu Pola kontrol alat yang sama seperti sebelumnya tetap terus dilakukan untuk mengoreksi oklusi mesial dan mengurangi overjet. Lebar lengkung rahang atas selalu diperiksa tiap kunjungan, sampai proses ekspansi cukup untuk membantu rahang bawah berada pada posisi yang benar, sehingga tidak diperlukan lagi pemutaran skrup. 10 Pada akhir fase aktif perawatan Twin Block, tujuan selanjutnya adalah mencapai perbaikan oklusi menjadi oklusi Klas I dan mengontrol dimensi vertikal hingga mencapai kontak oklusi di tiga titik ketika insisivus dan molar beroklusi. Pada tahap ini, overjet, overbite, dan oklusi mesial harus seluruhnya diperbaiki. 10,16 Gambar 13. A,B,C Perubahan yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah perawatan Twin Block Klas III. 10 A B C Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Fase Pendukung