Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang Pancang

Universitas Sumatera Utara = 15200 σ r f c σ r 0,5 untuk beton = 200000 Mpa untuk baja, dimana : σ r = tegangan referensi 0,10 Mpa I p = momen inersia tampang pondasi cm 4 Untuk tiang dalam granuler seperti pasir, kerikil, defleksi tiang akibat beban lateral dikaitkan dengan besaran tak berdimensi αL dengan nilai α sebesar : = 2.40 Tabel 2.7 . Nilai – nilai n h untuk tanah granuler c = 0 Hardiyatmo, 1996 Kerapatan relatif Dr Tak padat Sedang Padat Interval nilai A 100 – 300 300 – 1000 1000 – 2000 Nilai A dipakai 200 600 1500 n h , pasir kering atau lembab Terzaghi kNm 3 2425 7275 19400 n h , pasir terendam air kNm 3 Terzaghi Reese 1386 5300 4850 16300 11779 34000

2.12 Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang Pancang

Jika kelompok tiang dipancang dalam tanah lempung lunak, pasir tidak padat, atau timbunan, dengan dasar tiang yang bertumpu pada lapisan kaku, maka kelompok tiang tersebut tidak mempunyai resiko akan mengalami keruntuhan geser umum, asalkan diberikan faktor aman yang cukup terhadap bahaya keruntuhan tiang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tunggalnya. Akan tetapi, penurunan kelompok tiang masih tetap harus dipancang secara keseluruhan ke dalam tanah lempung lunak. Pada kelompok tiang yang dasarnya bertumpu pada lapisan lempung lunak, faktor aman terhadap keruntuhan blok harus diperhitungkan, terutama untuk jarak tiang-tiang yang dekat. Pada tiang yang dipasang pada jarak yang besar, tanah diantara tiang-tiang tidak bergerak sama sekali ketika tiang bergerak ke bawah oleh akibat beban yang bekerja. Tetapi, jika jarak tiang-tiang terlalu dekat, saat tiang turun oleh akibat beban, tanah di antara tiang-tiang juga ikut bergerak turun. Pada kondisi ini, kelompok tiang dapat dianggap sebagai satu tiang besar dengan lebar yang sama dengan lebar kelompok tiang. Saat tanah yang mendukung beban kelompok tiang ini mengalami keruntuhan, maka model keruntuhannya disebut keruntuhan blok. Jadi, pada keruntuhan blok, tanah yang terletak diantara tiang bergerak kebawah bersama-sama dengan tiangnya. Mekanisme keruntuhan yang demikian dapat terjadi pada tipe-tipe tiang pancang termasuk tiang pancang mini pile maupun tiang bor. Efisiensi kelompok tiang tergantung pada beberapa faktor, antara lain : 1 Jumlah tiang, panjang, diameter, pengaturan, dan jarak antar tiang as – as 2 Modus pengalihan beban gesekan selimut atau tahanan ujung 3 Prosedur pelaksanaan konstruksi tiang pancang atau bor 4 Urutan instalasi tiang 5 Jangka waktu setelah pemancangan 6 Interaksi antara pile cap dan tanah di permukaan. Di bawah ini dapat dilihat gambar tipe keruntuhan dalam kelompok tiang maupun tiang tunggal,serta daerah friction pada kelompok tiang dari tampak samping. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar. 2.41. Tipe keruntuhan dalam kelompok tiang : a Tiang tunggal, b Kelompok tiang Hardiyatmo, 2002 Gambar. 2.42. Daerah friction pada kelompok tiang dari tampak samping Gambar. 2.43. Daerah friction pada kelompok tiang dari tampak atas Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Q g = E g x n’ x Q u 2.41 dimana : Q g = Beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan E g = Efisiensi kelompok tiang n’ = Jumlah tiang dalam kelompok Q u = Beban maksimum tiang tunggal. Beberapa persamaan efisiensi tiang telah diusulkan untuk menghitung kapasitas kelompok tiang, namun semuanya hanya bersifat pendekatan empiris. Persamaan – persamaan yang diusulkan berdasarkan pada susunan tiang dengan mengabaikan panjang tiang, variasi bentuk tiang yang meruncing, variasi sifat tanah dengan kedalaman dan pengaruh muka air tanah. Berikut adalah metode – metode untuk perhitungan efisiensi tiang : 1. Metode Converse – Labarre AASHO: syarat : s ≤ , . . . dimana : n = Jumlah tiang dalam 1 baris m = Jumlah baris tiang D = Diameter tiang s = Jarak antar tiang as ke as Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara maka, efisiensi tiang dalam satu kelompok : = 1 − . . 2.42 dimana : deg = tan -1 D s keterangan : η = Efisiensi grup tiang n = Jumlah tiang dalam 1 baris m = Jumlah baris tiang D = Diameter tiang s = Jarak antar tiang as ke as 2. Metode Los Angeles Group : = 1 − . . . − 1 + − 1 + √ 2 − 1 − 1 2.43 keterangan : η = Efisiensi grup tiang n = Jumlah tiang dalam 1 baris m = Jumlah baris tiang D = Diameter tiang s = Jarak antar tiang as ke as π = phi lingkaran = Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Metode Seiler – Keeney : = 1 − + , 2.44 dimana : s dalam ft keterangan : η = Efisiensi grup tiang n = Jumlah tiang dalam 1 baris m = Jumlah baris tiang s = Jarak antar tiang as ke as

2.13 Penurunan Tiang Settlement