Universitas Sumatera Utara
b. Tiang Pancang Tachechi Tiang ini ditemukan oleh seorang sarjana kebangsaan Jepang yang bernama
Tachechi. Tiang ini dicor terlebih dahulu, baru dilakukan pemancangan. Jadi, tiang ini termasuk jenis precast concrete.
Tiang ini sangat cocok digunakan pada jenis tanah lunak dan biasanya di samping tiang diisi dengan pasir atau kerikil yang bertujuan untuk mempertinggi
lekatan antara tiang tersebut dengan tanah. Dengan adanya cincin-cincin pada jarak-jarak tertentu, maka daya dukung
tiang ini akan sangat besar bila dibandingkan dengan tiang pancang biasa. Di bawah ini terdapat tabel berisi perbandingan daya dukung tiang pancang biasa dengan tiang
Tachechi.
Gambar. 2.26. Tiang pancang Tachechi
2.6 Perencanaan Pondasi Tiang
Pada perencanaan pondasi tiang, pada umumnya diperkirakan pengaturan tiang – tiangnya terlebih dahulu seperti letak susunan, diameter dan panjang tiang.
Dalam pengaturan tiang – tiang tersebut perlu diperhatikan beberapa hal berikut : 1
Tiang yang berbeda kualitas bahannya atau tiang yang memiliki diameter berbeda tidak boleh dipakai untuk pondasi yang sama;
2 Tiang miring dipakai apabila besarnya gaya horizontal yang bekerja pada
kelompok tiang terlalu besar untuk ditampung oleh tiang vertikal; 3
Jarak yang dianjurkan antara tiang dalam satu kelompok adalah antara 0, 60 sampai 2, 0 meter.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya gaya – gaya luar yang bekerja pada tiang yaitu pada kepala tiang yang meliputi berat sendiri bangunan di atasnya, beban hidup, tekanan tanah
dan tekanan air. Sedangkan beban yang bekerja pada tubuh tiang yaitu meliputi berat sendiri tiang, gaya geser negatif pada selimut tiang dan gaya mendatar akibat getaran
ketika tiang tersebut melentur.
Gambar. 2.27. Beban yang Bekerja pada Kepala Tiang Sosrodarsono, S.,1990
Gambar. 2.28. Beban yang Bekerja pada Tubuh Tiang Sosrodarsono, S.,1990
Perencanaan suatu pondasi tiang biasanya dilaksanakan sesuai dengan prosedur sebagai berikut :
1 Menentukan kriteria perencanaan, seperti beban – beban yang bekerja pada
dasar tumpuan poer, parameter tanah, situasi dan kondisi bangunan di sekitar lokasi, besar pergeseran yang diijinkan dan tegangan ijin dari bahan –
bahan pondasi; 2
Memperkirakan diameter, jenis, panjang, jumlah dan susunan tiang; 3
Menghitung daya dukung vertikal tiang tunggal single pile; 4
Menghitung faktor efisiensi dalam kelompok tiang dan daya dukung vertikal yang diijinkan untuk sebuah tiang dalam satu kelompok tiang;
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5 Menghitung beban vertikal yang bekerja pada setiap tiang dalam kelompok
tiang; 6
Memeriksa beban yang bekerja pada setiap tiang apakah masih dalam batasan daya dukung yang diijinkan. Apabila tidak sesuai, maka perkiraan diameter,
jumlah atau susunan tiang pada prosedur yang kedua harus dihitung kembali kemudian dilanjutkan dengan prosedur berikutnya;
7 Menghitung daya dukung mendatar setiap tiang dalam kelompok;
8 Menghitung beban horizontal yang bekerja pada setiap tiang dalam kelompok;
9 Menghitung penurunan bila diperlukan;
10 Merencanakan struktur tiang.
2.7 Pemancangan Tiang