Kapasitas tangki = 17,2837 m
3
Diameter tangki = 3 m
Tinggi tangki = 7,725 m
Tekanan desain tangki = 20,9486 psia Tebal silinder tangki = ¼ in atau 0,25 in
Tebal head tangki = ¼ in atau 0,25 in
5.19 Pompa J-103
Fungsi : Mengalirkan produk minuman berkarbonasi dari tangki
karbonator ke tangki filler
Jenis : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Schedule number : 40
Spesifikasi pompa J-103 Nominal size pipe
= 2.12 in = 0,2083 ft
:
Diameter dalam pipa ID = 2,469 in
= 0,2058 ft Diameter luar pipa OD
= 2,88 in = 0,24 ft Flow area pipe
A = 0,0333 ft
2
Daya = 12 hp atau 0,5 hp
5.20 Tangki Filler TF-101
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : Tempat terjadinya proses pengisian sirup kedalam botol
Jenis : Silinder tegak dengan alas datar
Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah : 1 unit
Temperatur T : 8
o
C 281
O
K Tekanan P
: 1 atm Spesifikasi tangki konsentrate TF-101
Kapasitas tangki = 1,5050 m
3
:
Diameter tangki = 0,805 m
Tinggi tangki =1,725 m
Tekanan desain tangki = 20,9486 psia Tebal silinder tangki = ¼ in atau 0,25 in
Tebal head tangki = ¼ in atau 0,25 in
5.21 Gudang Produk G-102
Fungsi : Tempat menyimpan gula untuk keperluan proses selama 10
hari
Jenis : Prisma tegak segi empat
Bahan Konstruksi : Dinding beton dan atap seng
Jumlah : 1 unit.
Temperatur T : 30
o
C 303
O
K.
Universitas Sumatera Utara
Tekanan P : 1 atm.
Spesifikasi gudang bahan baku G-102 Kapasitas gudang
= 4.148,0907 m
3
:
Panjang gudang = 20,2438 m
Lebar gudang = 20,2438 m
Tinggi gudang = 10,1219 m
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi merupakan suatu system susunan peralatan yang dipakai didalam suatu proses control untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Alat – alat instrumentasi dipasang pada setiap peralatan proses dengan tujuan agar para engineer dapat memantau dan mengontrol kondisi dilapangan.
Dengan adanya instrumentasi ini pula, para engineer dapat segera melakukan tindakan apabila terjadi kejanggalan dalam proses. Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian
tersebut adalah agar kondisi proses didalam pabrik mencapai tingkat kesalahan error yang paling minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara optimal.
Fungsi intrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk, pencatat, dan pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanik atau
tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan
ekonomi dan system peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang diatas papan instrumen dekat peralatan
proses yang dikontrol secara manual atau disatukan dalam suatu ruangan kontrol yang dihubungkan dengan bangsal peralatan yang dikontrol secara otomatis Perry, 1999.
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontroldiukur oleh instrumen adalah: 1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel lainnya.
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari : 1. Sensing Elemen Primary Element
Elemen yang merasakan menunjukkan adanya perubahan dari harga variabel yang diukur.
Universitas Sumatera Utara
2. Elemen pengukur measuring element Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya perubahan
temperatur, tekanan, laju aliran, maupun tinggi fluida. Perubahan ini merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen pengontrol.
3. Elemen pengontrol controlling element Elemen pengontrol yang menerima sinyal kemudian akan segera mengatur perubahan-
perubahan proses tersebut sama dengan nilai set point nilai yang diinginkan. Dengan demikian elemen ini dapat segera memperkecil ataupun meniadakan penyimpangan
yang terjadi. 4. Elemen pengontrol akhir final control element
Elemen ini merupakan elemen yang akan mengubah masukan yang keluar dari elemen pengontrol ke dalam proses sehingga variabel yang diukur tetap berada dalam batas
yang diinginkan dan merupakan hasil yang dikehendaki. Pengendalian peralatan instrumentasi dapat dilakukan secara otomatis dan semi
otomatis. Pengendalian secara otomatis adalah pengendalian yang dilakukan dengan mengatur instrumen pada kondisi tertentu, bila terjadi penyimpangan variabel yang
dikontrol maka instrumen akan bekerja sendiri untuk mengembalikan variabel pada kondisi semula, instrumen ini bekerja sebagai controller. Pengendalian secara semi
otomatis adalah pengendalian yang mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel yang dikontrol. Untuk mengubah variabel-variabel ke nilai yang diinginkan
dilakukan usaha secara manual, instrumen ini bekerja sebagai pencatat recorder. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen-instrumen adalah:
1. Range yang diperlukan untuk pengukuran 2. Level instrumentasi
3. Ketelitian yang dibutuhkan 4. Bahan konstruksinya
5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses
Universitas Sumatera Utara
Instrumentasi yang umum digunakan dalam pabrik adalah :
1. Untuk variabel temperatur: • Temperature Indicator TI adalah instrumentasi yang digunakan untuk
menunjukkan temperatur dari suatu alat. • Temperature Controller TC adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengkontrol temperatur suatu alat. Dengan menggunakan temperature controller
, para engineer dapat melakukan pengendalian terhadap peralatan sehingga temperatur peralatan tetap berada dalam range yang diinginkan.
Temperature controller kadang-kadang juga dapat mencatat temperatur dari
suatu peralatan secara berkala Temperature Recorder. • Temperature Indicator Control Alarm TICA adalah instrumen yang digunakan
untuk tiga fungsi instrumen temperatur sekaligus yaitu menunjukkan, mengkontrol temperatur dan membunyikan alarm jika terjadi perubahan
temperatur dari suatu peralatan 2. Untuk variabel tinggi permukaan cairan
• Level Indicator LI adalah instrumentasi yang digunakan untuk menunjukkan ketinggian cairan dalam suatu alat.
• Level Controller LC adalah instumentasi yang digunakan untuk mengkontrol ketinggian cairan dalam suatu alat Dengan menggunakan level controller, para
engineer juga dapat melakukan pengendalian ketinggian cairan dalam peralatan
tersebut. 3. Untuk variabel tekanan
• Pressure Indicator PI adalah instrumentasi yang digunakan untuk menunjukkan tekanan operasi suatu alat.
• Pressure Controller PC adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati tekanan operasi suatu alat. Para engineer juga dapat melakukan perubahan
tekanan dari peralatan operasi. Pressure controller dapat juga dilengkapi pencatat tekanan dari suatu peralatan secara berkala Pressure Recorder.
• Pressure Indicator Control Alarm PICA adalah instrumen yang digunakan untuk tiga fungsi instrumen tekanan sekaligus yaitu menunjukkan tekanan,
membunyikan alarm jika terjadi perubahan tekanan dan mengkontrol tekanan dari suatu peralatan
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk variabel aliran cairan • Flow Indicator FI adalah instrumentasi yang digunakan untuk menunjukkan
laju aliran atau cairan suatu alat. • Flow Controller FC adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati
laju alir larutan atau cairan yang melalui suatu alat dan bila terjadi perubahan dapat melakukan pengendalian.
Beberapa instrumen yang digunakan dalam peralatan pabrik adalah :
1. Reaktor
Instrumen yang digunakan pada reactor adalah temperature controller TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida didalam reaktor.
Reaktor dilengkapi dengan sight glass yang berfungsi sebagai level controller LC. Reaktor juga dilengkapi dengan sensing elemen yang peka terhadap perubahan suhu
sehingga temperatur reakor dapat dilihat pada temperatur indikator. Jika suhu terlalu tinggi maka secara otomatis valve yang terdapat pada aliran steam akan tertutup dan
sebaliknya. Valve pada aliran steam juga dilengkapi dengan valve by pass.
Gambar 6.1 Reaktor beserta instrumennya
Universitas Sumatera Utara
2. Filter Press
Pada filter press terdapat pressure indikator yang berfungsi untuk menunjukan tekanan pada filter press. Jika tekanan terlalu besar dapat mengakibat kerusakan pada
alat.
Gambar 6.2 Filter Press beserta instrumennya
3. Pompa
Instrumen yang digunakan pada pompa adalah flow controller FC. yang berfungsi untuk memperkecil laju alir fluida yang masuk apabila laju alir fluida
didalam pompa berada diatas batas yang ditentukan.
Gambar 6.3 pompa beserta instrumennya Tabel 6.1 Daftar Instrumentasi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Minuman
berkarbonasi rasa nenas
No. Nama Alat
Jenis Instrumentasi
Kegunaan
1. Tangki
LC Mengontrol tinggi cairan
dalam tangki
Universitas Sumatera Utara
2. Pompa
FC Mengatur laju cairan dalam
pipa
3. Reaktor
TC Mengontrol suhu dalam
reactor PC
Mengontrol tekanan dalam reactor
LC Mengontrol tinggi cairan
dalam reactor
4. Filter Press
PC Mengamati tekanan operasi
dan memisahkan kadar impurities
dari larutan.
6.2 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan bagian dari kelangsungan produksi pabrik, oleh karena itu aspek ini harus diperhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud tersebut
perlu diperhatikan cara pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik pada saat perancangan dan saat pabrik beroperasi.
Sebagaimana pedoman pokok dalam usaha penanggulangan masalah keselamatan kerja adalah undang-undang keselamatan kerja tanggal 12 Januari 1970. Undang – undang
ini juga mengisyaratkan bahwa tindakan koratif dan korektif agar kecelakaan kerja dihindari dan lingkungan kerja harus memenuhi syarat – syarat kesehatan.
Untuk menjamin keselamatan kerja, maka dalam perencanaan suatu pabrik perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
1. Lokasi Pabrik 2. Sistem pencegahan kebocoran
Universitas Sumatera Utara
3. Sistem perawatan 4. Sistem penerangan
5. Sistem penyimpanan material dan perlengkapan 6. Sistem pemadaman kebakaran
Disamping itu, terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang harus diperhatikan pada saat bekerja di setiap pabrik – pabrik kimia :
1. Tidak boleh merokok atau makan 2. Tidak boleh minum minuman keras beralkohol selama bekerja
Pada pra-rancangan pabrik pembuatan minuman berkarbonasi rasa nenas, usaha- usaha pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dilakukan dengan :
1. Pencegahan terhadap kebocoran - Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting seperti
power station , laboratorium dan ruang proses.
- Mobil Pemadam kebakaran harus dalam keadaan siap siaga dalam fire station
- Fire hydrant ditempatkan pada jarak 100 m di daerah storage, proses dan perkantoran.
- Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api yang relatif kecil
- Gas detektor dan pada daerah proses, storage dan daerah perpipaan yang dihubungkan dengan aliran gas di ruang kontrol untuk mendeteksi kebocoran
gas - Smoke detektor ditempatkan pada setiap sub-station listrik untuk mendeteksi
kebakaran melalui asapnya. 2. Memakai peralatan pelindung diri
Pada lokasi pabrik disediakan perlengkapan perlindungan diri seperti : - Pakaian kerja
- Sepatu pengaman - Topi pengaman
Universitas Sumatera Utara
Topi memberikan perlindungan terhadap percikan bahan kimia terutama jika bekerja di bawah perpipaan serta tangki yang mungkin bocor, juga
perlindungan terhadap alat kerja yang jatuh. - Sarung tangan
- Masker - Kaca mata
- Penutup telinga ear plug Berguna untuk member perlindungan terhadap debu-debu yang berbahaya
atau pun uap kimia agar tidak terhirup 3. Pencegahan terhadap bahaya mekanis
- Setiap ruang kerja karyawan dibuat cukup luas dan tidak menghambat kegiatan karyawan lain
- Alat – alat dibuat dengan penahan yang cukup kuat 4. Pencegahan terhadap bahaya listrik
- Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekering atau pemutus hubungan listrik secara otomatis
- Sistem perkabelan listrik harus dipasang secara terpadu dengan tata letak pabrik, sehingga jika ada perbaikan dapat dilakukan dengan mudah
5. Menerapkan nilai-nilai disiplin bagi karyawan - Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan
dan mematuhi setiap peraturan dan ketentuan yang diberikan - Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang merugikan segera dilaporkan ke
atasan - Setiap karyawan harus saling mengingatkan akan perubahan yang dapat
menimbulkan bahaya - Setiap ketentuan dan peraturan harus dipatuhi
6. Menyediakan poliklinik di lokasi pabrik. Apabila terjadi kecelakaan kerja seperti kebakaran pada pabrik maka yang harus
dilakukan adalah : 1. Mematikan seluruh kegiatan pabrik, baik mesin maupun listrik
Universitas Sumatera Utara
2. Mengaktifkan alat pemadam kebakaran, dalam hal ini alat pemadam kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang terjadi
yaitu : - Instalasi pemadaman dengan air
Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan yang berpijar seperti kayu, arang, kertas dan bahan berserat. Air dipompakan dengan menggunakan pompa
yang bekerja dengan instalasi listrik sendiri sehingga tidak terganggu jika instalasi listrik pabrik dimatikan
- Instalasi pemadam dengan CO
2
Gas CO
2
yang digunakan adalah yang sudah dicairkan dalam tabung gas bertekanan yang disambung secara seri ke nozel-nozel. Instalasi ini
digunakan untuk ruangan tertutup seperti pada tangki penyimpanan dan juga pada instalasi listrik.
- Instalasi pemadaman dengan busa udara Busa bertekanan yang keluar dari alat pemadam akan mendinginkan
sumber kebakaran dan menyelimuti serta melindungi sumber kebakaran dari masuknya O
2
- Instalasi pemadam dengan debu Debu pemadam cocok untuk kebakaran yang berupa lidah api, kebakaran
gas dan pelarut organik bertekanan yang bocor
Tabel 6.2 Daftar peralatan pelindung diri pada pra rancangan pabrik minuman berkarbonasi rasa nenas.
Universitas Sumatera Utara
NO Nama Alat Safety
Jumlah pcs
Kegunaan
1. Baju Safety visible vest
20 Melindungi bagian tubuh dari zat yang
berbahaya dan menghindari kontak langsung dengan kulit
2. Sepatu Safety Boot
Strength 50
Melindungi bagian kaki dari kemungkinan tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam dll.
3. TopiHelm Safety
20 Melindungi bagian kepala dari benda
keras, menjaga sterilisasi bagian atas kepala dari mikroorganisme.
4 Sarung tangan Hand
gloves 20
Melindungi tangan dari kemungkinan terjepit peralatan proses, zat kimia
berbahaya dll
5 Masker
50 Melindungi pernafasan dari uap zat
kimia beracun, menjaga sterilisasi bagian mulut.
6 Kaca mata Eye Glass
20 Melindung mata dari percikkan zat
kimia,percikan api pengelasan dll.
7 Penutup telinga ear plug
50 Melindungi telinga dari tingkat
kebisingan yang tinggi yang ditimbulkan dari peralatan proses.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII UTILITAS