38
Untuk luas tanah yang akan diberikan kepada badan hukum ditetapkan oleh Menteri dengan memperhatikan pertimbangan dari pejabat yang berwenang di bidang usaha
yang bersangkutan
dengan mengingat
luas tanah
yang diperlukan
untuk melaksanakan usaha yang paling berdaya guna di bidang usaha yang bersangkutan
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahu 1996.
61
3. Terjadinya Hak Guna Usaha
Hak Guna Usaha dapat terjadi dengan Penetapan Pemerintah dan Konversi.
62
Terjadinya Hak Guna Usaha karena Penetapan Pemerintah sebagaimana disebutkan pada Pasal 31 dan Pasal 37 Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria UUPA yakni
berasal dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara yang diberikan Pemerintah sebagai Hak Guna Usaha kepada yang memerlukannya atas permohonan yang telah
diproses sesuaidengan peraturan yang berlaku. Sedang terjadinya Hak Guna Usaha karena Konversi sebagaimana diatur
dalam ketentuan-ketentuan tentang Konversi dalam Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria UUPA antara lain ditentukan :
a. Hak Erfpacht untuk perusahaan kebun besar, yang ada pada mulai berlakunya Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria UUPA, menjadi Hak Guna Usaha
untuk sisa waktunya, selama-lamanya 20 tahun ;
61
Supriadi, Op. Cit., hlm. 112.
62
K.Wantjik Saleh, Hak Anda Atas Tanah, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1977, hlm. 41.
Universitas Sumatera Utara
39
b. Hak-hak atas tanah seperti : Hak Agrarisch Eigendom, Hak Milik Adat, Hak Grant Sultan, Hak Usaha atas Bekas Tanah Partikulir dan hak-hak lainnya,
apabila yang mempunyai hak tidak memenuhi syarat untuk memiliki Hak Milik, sejak mulai berlakunya Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria UUPA
menjadi Hak Guna Usaha bila tanahnya merupakan tanah pertanian. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 diatur lebih lanjut pada
Pasal 6 dan Pasal 7 sebagai berikut : a. Hak Guna Usaha diberikan dengan Keputusan Pemberian Hak oleh Menteri
atau Pejabat yang ditunjuk; b. Pemberian Hak Guna Usaha tersebut wajib didaftar dalam Buku Tanah pada
Kantor Pertanahan. c. Hak Guna Usaha terjadi sejak didaftarkan oleh Kantor Pertanahan dalam
Buku tanah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan Pasal 29 PeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yang menyebutkan bahwa tujuan
dari pendaftaran tersebut adalah untuk melakukan pembukuan atas Hak Guna Usaha yang telah diberikan tersebut.
Adapun kewenangan negara atau pemeritah dalam menetapkan pemberian hak atas tanah sebagaimana yang diamanatkan pada Pasal 2 ayat 4 UUPA dalam
implementasinya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak
dan Kegiatan Pendaftaran Tanah Tertentu.
Universitas Sumatera Utara
40
Dengan demikian sesudah berlakunya peraturan ini maka satu-satunya peraturan mengenai pelimpahan kewenangan dalam pemberian hak atas tanah negara
adalah peraturan ini.
63
Sedangkan mengenai tata cara pemberian dan pembatalan hak atas tanah Negara dan hak pengelolaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri
Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan.
4. Hapusnya Hak Guna Usaha