6
Dengan demikian permohonan perpanjangan jangka waktu hak guna usaha yang akan berakhir masa berlakunya di atas 2 dua tahun oleh Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia ditolak dengan alasan bahwa masa berakhirnya jangka waktu hak guna usaha tersebut masih sangat lama. Disamping itu, permohonan
perpanjangan jangka waktu hak guna usaha ini sering tidak dapat diproses permohonan perpanjangan haknya karena masyarakat yang berada disekitar lokasi
hak guna usaha tersebut tidak menyetujui untuk diberikan perpanjangan haknya walaupun peraturan perundang-undangan tidak mensyaratkan bahwa untuk proses
perpanjangan hak guna usaha tersebut memerlukan persetujuan masyarakat yang berada disekitar lokasi hak guna usaha dimaksud.
Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian di. Kabupaten Aceh Utara yang merupakan Kabupaten yang mempunyai beberapa lokasi hak guna usaha.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul tesis : “Jaminan Kepastian Hukum Pemberian
Perpanjangan Hak Guna Usaha di Kabupaten Aceh Utara”.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Pelaksanaan Pemberian Perpanjangan dan Pembaharuan hak guna usaha di Kabupaten Aceh Utara?
2. Bagaimana hal-hal yang dapat mempermudah perpanjangan dan pembaharuan hak guna usaha?
6
Hasil Wawancaran dengan Sarimah, Staf Seksi Pemberian Hak Tanah Badan Hukum, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Aceh, tanggal 31 Oktober 2011.
Universitas Sumatera Utara
7
3. Bagaimana Hak Investor atas aset-aset dan investasi diatas hak guna usaha jika ternyata permohonan perpanjangan jangka waktu hak guna usaha tersebut
benar-benar tidak dapat dilanjutkan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pelaksanaan Pemberian Perpanjangan dan Pembaharuan hak guna usaha di Kabupaten Aceh Utara.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempermudah perpanjangan dan pembaharuan hak guna usaha.
3. Untuk mengetahui Hak Investor atas aset-aset dan investasi diatas hak guna usaha jika ternyata permohonan perpanjangan jangka waktu hak guna usaha
tersebut benar-benar tidak dapat dilanjutkan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat dalam bidang hukum pertanahan yaitu :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk penambahan ilmu pengetahuan khususnya dibidang hukum pertanahan dan
pada umumnya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai status hak guna usaha.
2. Manfaat praktis
a. Manfaat praktis bagi masyarakat adalah memberikan pengetahuan yang jelas mengenai manfaat perpanjangan hak guna usaha.
Universitas Sumatera Utara
8
b. Manfaat praktis bagi kalangan Badan Pertanahan Nasional BPN untuk memberikan pengetahuan yang jelas agar tidak terjadi kekeliruan dalam
memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka perpanjangan hak guna usaha.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan informasi yang ada dan penelurusan yang dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana
maka belum pernah ada yang melakukan penelitian mengenai “Jaminan Kepastian Hukum Pemberian Perpanjangan Hak Guna Usaha di Kabupaten Aceh Utara”. Akan
tetapi ada beberapa yang telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan hak guna usaha, antara lain :
1. Elfachri Budiman, Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Tinjauan Hukum
Terhadap Pengeluaran Areal Hak Guna Usaha dan Pelepasan Asset Negara Atas Tanah Yang Dikuasai oleh PT. Perkebunan Nusantara II”, dengan
beberapa permasalahan yang diteliti yaitu bagaimana status hukum terhadap tanah yang dikeluarkan dari areal HGU PTPN-II, bagaimana pelaksanaan
pengeluaran areal HGU dan pelepasan asset Negara atas tanah yang dikuasai oleh PTPN-II, dan apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pengeluaran
areal HGU dan pelepasan asset Negara. 2. Vivi Dumasari Siahaan, Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister
Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dengan judul
Universitas Sumatera Utara
9
“Peralihan Hak Guna Usaha Sekaligus Dilakukan Alih Fungsi Penggunaan Tanah”, dengan beberapa permasalahan yang diteliti yaitu bagaimana
prosedur peralihan hak guna usaha melalui perikatan jual beli sekaligus alih fungsi penggunaan tanah, bagaimana akibat hukum dari perlaihan hak guna
usaha sekaligus alih fungsi penggunaan tanah dan bagaimana peranan notaris dan PPAT dalam peralihan hak guna usaha sekaligus alih fungsi penggunaan
tanah.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi