22
1Apabila hak guna usaha hapus dan tidak diperpanjang atau diperbaharui, bekas pemegang hak wajib membongkar bangunan-bangunan dan benda-
benda yang ada di atasnya dan menyerahkan tanah dan tanaman yang ada di atas tanah bekas hak guna usaha tersebut kepada Negara dalam batas waktu
yang ditetapkan oleh Menteri.
2Apabila bangunan, tanaman dan benda-benda sebagaimana dimaksud dalam ayat
1 masih
diperlukan untuk
melangsungkan atau
memulihkan pengusahaan tanahnya, maka kepada bekas pemegang hak diberikan ganti rugi
yang bentuk dan jumlahnya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. 3Pembongkaran bangunan dan benda-benda sebagaimana dimaksud dalam ayat
1 dilaksanakan atas biaya bekas pemegang hak guna usaha. 4Jika bekas pemegang hak guna usaha lalai dalam memenuhi kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam ayat 3, maka bangunan dan benda-benda yang ada di atas tanah bekas hak guna usaha itu dibongkar oleh Pemerintah atas
biaya bekas pemegang hak.
32
2. Konsepsi
Konsepsi adalah pemahaman yang terbangun dalam akal dan pikiran peneliti tentang beberapa kata kunci dalam judul penelitian, dihubungkan dengan penelitian
yang akan dilakukan dimana pemahaman itu berdasarkan kekayaan teori yang sudah dipelajari. Sehubungan dengan itu konsepsi diartikan sebagai kata yang menyatukan
abtraksi yang digeneralisasikan dari dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional, kerangka konsepsi pada hakekatnya merupakan suatu pengarah, atau
pedoman yang lebih konkrit dari kerangka teoritis yang sering kali bersifat abstrak, sehingga diperlukan definisi-definisi operasional yang menjadi pegangan konkrit
dalam proses penelitian.
33
32
Kompilasi Hukum Agraria, Op.cit, hlm. 555
33
Soerjono Soekamto, Op.cit. hlm. 133.
Universitas Sumatera Utara
23
Dalam hal ini Miles dan Huberman mengemukakan bahwa perlu dibangun kerangka konseptual sebagai aspek suatu rancangan penelitian.
34
Maka dalam kerangka konseptual disusun sebagai perkiraan teoritis dari hasil yang akan dicapai
setelah dianalisis secara kritis.
35
Untuk membangun konsep dalam pengkajian ilmu hukum pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengkonstruksi teori, yang akan
digunakan untuk menganalisisnya dan memahaminya.
36
a. Kepastian hukum adalah Merupakan pemberian dan menjamin perlindungan hukum dari negara kepada pemegang hak guna usaha.
b. Pemberian Perpanjangan hak adalah penambahan jangka waktu berlakunya sesuatu hak tanpa mengubah syarat-syarat dalam pemberian hak tersebut
37
. c. Hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh negara, dalam jangka waktu minimal 25 dua puluh lima tahun
38
. d. Kabupaten Aceh Utara adalah suatu wilayah administrative yang berada
dalam Provinsi Aceh yang menjadi lokasi penelitian.
G. Metode Penelitian 1.
Sifat dan Jenis Penelitian
Penelitian dalam bahasa Inggris disebut research, adalah suatu aktivitas “pencarian kembali” pada kebenaran truth.
39
Pencarian kebenaran yang dimaksud
34
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung : PT. Refika Aditama, 2009, hlm. 94.
35
Mukti Fajar, et al., Op.cit,. hlm. 93
36
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, Bandung : CV. Mandar Maju, 2008, hlm. 108
37
RI PP No. 40 Tahun 1996, Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atas Tanah, Jakarta, Pustaka Justisia, hlm. 549.
38
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Op. cit., hlm. 13.
Universitas Sumatera Utara
24
adalah upaya-upaya manusia untuk memahami dunia dengan segala rahasia yang terkandung didalamnya untuk mendapat solusi atau jalan keluar dari setiap masalah
yang dihadapinya.
40
Selanjutnya metode penelitian secara etimologis metode diartikan sebagai jalan atau cara melakukan atau mengerjakan sesuatu, metode
berasal dari bahasa yunani “Methodos” yang artinya “jalan menuju”, bagi kepentingan ilmu pengetahuan, metode merupakan titik awal menuju proposisi-
proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu.
41
Sehubungan dengan itu sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, maksudnya adalah
“menggambarkan semua gejala dan fakta yang terjadi di lapangan serta mengkaitkan dan menganalisa semua gejala dan fakta tersebut dengan permasalahan yang ada
dalam penelitian dan kemudian disesuaikan dengan keadaan yang terjadi di lapangan”.
42
Dalam penelitian
deskripsi pada
umumnya bertujuan
untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu populasi atau
daerah tertentu, mengenai sifat-sifat, karakteristik-karakteristik atau faktor-faktor tertentu.
43
Dalam hal ini diarahkan untuk menelaah dan menjelaskan serta menganalisa teori hukum yang bersifat umum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku mengenai Jaminan Kepastian Hukum Pemberian Perpanjangan Hak
39
Sutandyo Wigyosubroto, Hukum, Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, Huma, 2002, hlm. 139.
40
Mukti Fajar et al., Op. Cit, hlm. 20.
41
Bahder Johan Nasution, op.cit,. hlm. 13.
42
Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Research, Bandung : Tarsito,1978, hlm. 132.
43
Bambang Sugono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2009, hlm. 35.
Universitas Sumatera Utara
25
Guna Usaha di Kabupaten Aceh Utara sehingga diharapkan dapat diperoleh penjelasan bagaimana Proses Pemberian Perpanjangan Hak Guna Usaha di
Kabupaten Aceh Utara. Adapun jenis penelitian ini diterapkan adalah memakai penelitian yuridis
normatif, yaitu meletakkan hukum sebagai bangunan sistem norma yang dimaksud adalah mengenai azas-azas, norma, kaidah dari peraturan perundang-undangan,
putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin ajaran.
44
Soejono Soekanto dan Sri Mamudji.
45
Memberikan pendapat penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan data sekunder yang
mencakup penelitian terhadap azas-azas hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal, perbandingan hukum dan sejarah hukum.
Dengan demikian
dilihat dari
pendekatannya, maka
penelitian ini
menggunakan pendekatan
analitis yuridis
law Analytical
Approach yaitu
pendekatan ini dilakukan dengan mencari makna pada istilah-istilah hukum yang terdapat di dalam perundang-undangan, dengan begitu peneliti memperoleh
pengertian atau makna baru dari istilah-istilah hukum dan menguji penerapannya secara praktis.
Untuk penelitian ini akan dilakukan penelitian di Kabupaten Aceh Utara, di Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Utara dan Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Aceh.
44
Mukti Fajar, et al., Op.cit, hlm. 34.
45
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta : Raja Grafindo, 1995, hlm. 15.
Universitas Sumatera Utara
26
2. Metode Pengumpulan Data