17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian
Menurut Skinner 1938 seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar.
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons Notoatmodjo, 2007.
Menurut Notoatmodjo 2007 perilaku adalah totalitas dari penghayatan dan aktivitas yang memengaruhi perhatian, pengamatan, pikiran dan daya ingat dan
fantasi seseorang. Meskipun perilaku adalah totalitas respon, namun semua respons juga sangat tergantung pada karekteristik seseorang.
Menurut Briawan 2007 perilaku adalah reaksi manusia akibat kegiatan kognitif, afektif, dan psikomotor yang saling berkaitan. Jika salah satu aspek
mengalami hambatan, maka aspek perilaku juga terganggu. Menurut Bahiyatun 2009 perilaku adalah interelasi stimulus eksternal
dengan stimulus internal yang memmberikan respons eksternal. Stimulus internal adalah stimulus-stimulus yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan psikologis.
Adapun stimulus eksternal segala macam reaksi seseorang akibat faktor luar diri atau dari lingkungan
Universitas Sumatera Utara
18 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka secara umum disimpulkan
bahwa perilaku adalah penghayatan dan reaksi seseorang terhadap stimulus internal dan eksternal yang diproses melalui kognitif, afektif dan motorik.
2.1.2 Faktor yang mempengaruhi perilaku
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu:
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, da ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmojo, 2007.
Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu: a.
Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu “tahu” adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. b.
Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
Universitas Sumatera Utara
19 c.
Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi rill sebenarnya. d.
Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis Synthesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan
kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi Evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria- kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2003.
2.
Sikap
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak
senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya. Campbell 1950
Universitas Sumatera Utara
20 mendefinisikan bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam
merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain. Newcomb, salah seorang ahli psikologi
sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan. Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut:
a. Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang
diberikan objek. b. Menanggapi Responding
Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.
c. Menghargai Valuing Menghargai diartikan subjek, atau seseorang memberikan nilai yang positif
terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon.
d. Bertanggung jawab Responsible Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa
yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain
yang mencemoohkan atau adanya risiko lain Notoadmodjo, 2005.
Universitas Sumatera Utara
21 3.
Tindakan atau Praktik
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan yaitu:
a. Persepsi Perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil adalah praktik tingkat pertama. b. Respon terpimpin Guided Response
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indicator praktik tingkat dua.
c. Mekanisme Mechanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
d. Adopsi Adoption Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.
Artinya tindakan itu udah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
22 Penelitian Rogers mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru berperilaku baru di dalam dirinya tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
1. Awareness kesadaran dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
2. Interest merasa tertarik terhadap atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai timbul
3. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulasi tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi
4. Trial ialah dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus
5. Adoption ialah dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus Notoatmodjo, 2003.
2.1 ASI 2.2.1 Pengertian ASI