Tahapan Prapenyusunan Dokumen Stranas REDD+

3.1 Tahapan Prapenyusunan Dokumen Stranas REDD+

3.1.2 Proses dan Hasil

Ta h a p p r a p en yu su n a n d oku m en St r a n a s REDD+ d im u la i sem en jak Kem en ter ian Koor d in ator (Kem en ko) Per ekon om ian m em b er ika n t u ga s d a n kewen a n ga n kep a d a Ba p p en a s u n t u k m en goordin asi pen yusun an Stran as REDD+. Sejalan den gan itu, Kem enko Ekonom i juga m em berikan m andat kepada Kem enterian Kehutan an un tuk m elakukan proses pem ilihan wilayah prioritas pelaksanaan REDD+ dan m andat kepada UKP4 untuk m erum uskan kelem bagaan dan sistem pendanaan untuk REDD+.

CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA

GRAFIK 1. TAHAPAN PROSES PENYUSUNAN STRANAS REDD+

Pertemuan Tim Kunjungan Awal Konreg Aceh, Papua, Pelaksana: Pembentukan

Palangka Raya, Jambi, 26-30/9/2010 Tim penyusun

Bappenas, 16/7/2010 Konsultasi Region Jawa Kemenhut,22/7/2010

Yogyakarta, 30/9-1/10/2010 Konsultasi Region

Pertemuan Tim Penulis Bali, Nusa Tenggara, Maluku Bogor, 2/8/2010

Senggigi,7-8/10/2010

Pertemuan Tingkat Eselon I Konsultasi Region Bappenas, 3/8/2010

Sumatera Bagian Utara dan Selatan Banda Aceh,11-12/10/2010

Konsinyering Tim Penulis (Workhop REL)

Konsultasi Region Bogor,11-13 dan 15-16/8/2010

Konsultasi Region

Sulawesi

Kalimantan

Palangka Raya, 14-15/10/2010 DRAF 0

Palu, 14-15/10/2010

PER 19/8/2010 Konsultasi Region Papua Jayapura, 18-19/10/2010

Pertemuan Tim Pelaksana Konsultasi Region Aryaduta,19/8/2010

Sumatera Bagian Timur Jambi,21-22/10/2010

Penyempurnaan Draft 0 21-23/8/2010

Konsinyering Tim Penulis Bogor,23-26/10/2010 Aston Marina,28-30/10/2010 DRAF 0 PER 24/8/2010

Konsultasi Para Ahli Nasional dan Internasional Bali,31/10-3/11/2010 Pertemuan Tim Pelaksana Bappenas,24/8/2010

Konsinyering Tim Penulis Bali,3-5/11/2010

Pertemuan Tim Pelaksana Bogor,1/9/2010

DRAFT PER 5/11/2010

Pertemuan Tim Pengarah Bappenas,3/9/2010

Pertemuan Tim Pengarah Bappenas,5/11/2010

Kunjungan Awal Konreg Palu,7/9/2010

Penyempurnaan Draft 6-9/11/2010

Penyempurnaan Draft 0 DRAF PER 10/11/2010 DRAF 1 PER 23/9/2010

Konsultasi Nasional Pertemuan Tim Pengarah

Bappenas, 10/11/2010 Bappenas,24/9/2010

Executive Summary Pertemuan Fasilitator

Rancangan Stranas REDD+

Persiapan Konreg BUKU PROSES Bogor, 24-26/9/2010

PENYUSUNAN

26 CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA

Bappenas dengan dukungan Kemenhut, Kementerian Pertanian, dan UN-REDD Programme Indonesia melakukan beberapa kali rapat konsultasi dengan para pihak. Pada pertem uan 22 J uli 20 10 akhirnya diputuskan untuk m em bentuk Tim Penyusun Stranas REDD+, yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana. Tim Pengarah bertugas m em an tau proses pen yusun an Stran as REDD+ dan m em berikan arahan kepada Tim Pelaksana terkait dengan proses pengintegrasian Stranas REDD+ dengan kebijakan pem erintah di sektor yang lain. Tim P e n ga r a h d ik e t u a i o le h Wa k il M e n t e r i P e r e n ca n a a n Pem bangunan Nasional/ Wakil Kepala Bappenas dan beranggotakan sejum lah pejabat eselon 1 di sektor terkait (lihat Tabel 1).

TABEL 1. SUSUNAN TIM PENGARAH PENYUSUNAN STRANAS REDD+

Ketua

Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Sekretaris

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas

Anggota:

• Direktur Jenderal Planologi Kementerian Kehutanan; • Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Kementerian Kehutanan; • Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan; • Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perlindungan Hutan Kementerian Kehutanan; • Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan; • Staf Ahli Bidang Kemitraan Kementerian Kehutanan; • Staf Ahli Bidang Lingkungan Kementerian Kehutanan; • Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian; • Deputi Bidang Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan, dan Antariksa Nasional; • Deputi Bidang Survei Dasar Sumber Daya Alam Badan Koordinasi Pemetaan dan Survei Nasional; • Direktur Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum; • Deputi Bidang Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup; • Direktur Jenderal Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; • Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri; • Deputi I, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan; • Penasehat Presiden Bidang Perubahan Iklim/Kepala Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim.

CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA

Tim Pelaksana bertugas m enyusun konsep awal Stran as dan m elakukan kon sultasi den gan para pem an gku kepen tin gan , lalu m engintegrasikannya di dalam draf Stranas yang sedang disusun. Tim p en yu su n kem u d ian m en gon su ltasikan d r af secar a in ten s dengan Tim Pengarah.

Tim Pelaksana terdiri dari pejabat eselon II dari kem enterian terkait dan perwakilan organisasi m asyarakat sipil (CSO) m encakup organ isasi n on pem erin tah di tin gkat in tern asion al (INGOs) dan organisasi nonpem erintah di tingkat nasional (NGOs) (lihat Tabel 2). Sebaliknya, tidak ada inform asi yang jelas m engenai bagaim ana komposisi dan proses kerja tim Kemenhut yang bertugas menentukan

TABEL 2. SUSUNAN TIM PELAKSANA

Ketua

Direktur Konservasi dan Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas

Sekretaris

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kementerian Kehutanan

Anggota:

• Direktur Bina Rencana dan Pemanfaatan Hutan Produksi Kementerian Kehutanan; • Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan

Kementerian Kehutanan; • Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian Kementerian Pertanian; • Direktur Budidaya Tanaman Tahunan Kementerian Pertanian; • Kepala Pusat Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; • Kepala Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan

Nasional; • Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas; • Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas; • Hariadi Kartodihardjo, Institut Pertanian Bogor; • Rizaldi Boer, Institut Pertanian Bogor; • Mas Achmad Santosa, UNDP Indonesia; • Daniel Murdiyarso, CIFOR; • Sonya Dewi, ICRAF; • Wahjudi Wardojo, TNC; • Iwan Wibisono, WWF; • Iwan Wijayanto, CI; • Rino Subagio, ICEL; • Abdon Nababan, AMAN; • Emmy Hafield, Kemitraan

28 CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA 28 CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA

Tim Pela ksa n a d a n Tim Pen ga r a h kem u d ia n m em b en t u k Sekretariat Bersam a un tuk pen yusun an Stran as REDD+ den gan dukungan secara finansial dari UN-REDD Program m e Indonesia. Seluruh operasional proses penyusunan Stranas REDD+ juga didanai oleh UN-REDD Pr ogr a m m e In d on esia . Sela in it u , UN-REDD P r o gr a m m e I n d o n e s ia d e n ga n p e r s e t u ju a n Tim P e la k s a n a m em bentuk Tim Penulis Stranas REDD+ yang bertugas m enulis draf naskah Stranas dengan mengacu pada outline yang telah disusun oleh Tim Pelaksan a. Kean ggotaan Tim Pen ulis disusun dari berbagai unsur yang mewakili sektor kehutanan, pertanian, serta aspek hukum dan terdiri dari perwakilan Bappenas, Kem enhut, Kem entan, UNDP, ICEL, dan didukung oleh sejum lah tenaga ahli yang dikontrak untuk m em bantu m enuliskan draf Stranas.

TABEL 3. SUSUNAN TIM PENULIS DOKUMEN STRANAS DAN TIM PENULIS PROSES

TIM PENULIS

TIM PENULIS

DOKUMEN STRANAS PROSES PENYUSUNAN STRANAS

Lukita Dinarsyah Tuwo

Rio Ismail

Endah Murningtyas

Rini Astuti

Sri Yanti Basah Hernowo Wahyudi Wardojo

Nur Masripatin Ruandha Sugardiman Nur H. Rahayu Hariadi Kartodihardjo Ngaloken Ginting Mahyuddin Syam Pungky Widiaryanto Abdul Wahib Situmorang Robi Rohana Josi Katharina

CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA

Selain itu, diben tuk juga Tim Pen ulis Proses, yan g bertugas m enulis seluruh proses dan pem belajaran yang dapat diam bil dari p en yu su n an St r an as, m u lai d ar i t ah ap an awal h in gga St r an as diserahkan oleh Bappenas kepada Satgas REDD+ (lihat Tabel 3). Tim Penulis Proses bekerja secara paralel dengan Tim Penulis dokum en Stranas.

3.1.2 Analisis terhadap Proses dan Hasil pada Tahapan Prapenyusunan Dokumen Stranas REDD+

3.1.2.1 Pemenuhan Prinsip Inklusivitas

Tahapan prapenyusunan dokum en stranas adalah tahapan yang s a n ga t p en d ek. Akt ivit a s t er p en t in g ya n g d ila ku ka n a d a la h pem ben tukan Tim Pen garah dan Tim Pelaksan a serta pen yiapan outline Stranas. Sem ua proses ini praktis berlangsung secara internal dan ekslusif tanpa keterlibatan wakil pemangku kepentingan lainnya. Seluruh Tim Pengarah pun berasal dari unsur pem erintah tanpa ada unsur CSO atau kalangan ahli/ akademisi. Dengan alokasi waktu yang s a n ga t t e r b a t a s , p e n d e k a t a n s e p e r t i in i t e n t u s a ja m a k in m e m p e r m u d a h s in e r gi d a n k o o r d in a s i a n t a r k e le m b a ga a n pemerintah maupun sinergi antarkebijakan pada tiap-tiap sektor atau kem enterian terkait.

Meski dem ikian, pendekatan ini juga m engundang kritik karena tidak sejalan dengan m akna m ultipihak yang terkandung di dalam p r in sip in klu sif yan g d iar u su t am akan oleh Bap p en as. Disebu t

d em ikian kar en a p r oses yan g eksklu sif sep er ti itu ju str u telah m em batasi akses publik untuk terlibat dalam penentuan kebijakan m engenai isu atau m asalah yang berpengaruh terhadap kehidupan orang banyak.

Situasi yang berbeda justru terlihat pada susunan Tim Pelaksana. Tim ini lebih beragam dan m engakom odasi unsur CSO, m asyarakat

ad at, d an akad em isi yan g d iseleksi ber d asar kan p er tim ban gan keahlian dan kom itm en. Masuknya unsur m asyarakat adat, CSO, dan akadem isi di dalam struktur Tim Pelaksana tentu saja m em berikan ruan g bagi keberagam an sudut pan dan g dan kepen tin gan dalam

30 CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA 30 CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA

3.1.2.2 Pemenuhan Prinsip Transparansi

Tahapan prapenyusunan draf Stranas REDD+ m erupakan m ata rantai yang belum m em enuhi kriteria prinsip transparansi. Publikasi hanya dilakukan secara singkat dan tidak intensif di dalam w ebsite UN Indonesia dan tidak disinggung sam a sekali didalam w ebsite Bappenas. Karena itu, tidak banyak pihak yang m engetahui apa latar belakang dan bagaimana Stranas REDD+ dipersiapkan. Keterbatasan ini kem udian diatasi dengan cara m eningkatkan intensitas kom uni- kasi dengan pihak-pihak yang dinilai penting untuk dimintai pendapat.

3.1.2.3 Pemenuhan Prinsip Kredibilitas

P e n e m p a t a n o r a n g- o r a n g ya n g m e m ilik i k e a h lia n d a n pengalam an di berbagai sektor yang terkait relevan dengan REDD+ di dalam struktur Tim Pengarah, Tim Pelaksana, dan Tim Penulis m en un jukkan adan ya pem en uh an pr in sip kr edibilitas. Mer eka

a d a la h o r a n g- o r a n g ya n g m e m ilik i k o m p e t e n s i d a n s a n ga t m em ah am i r ealitas d an kon teks situ asi m asalah keh u tan an d i Indonesia.

Kredibilitas tim m aupun proses prapenyusunan Stranas REDD+ juga dipengaruhi oleh adanya koordinasi yang baik antara Bappenas dan Kementerian Kehutanan maupun dengan UN-REDD Programme Indonesia yang berperan sebagai fasilitator. Ketiga lembaga ini adalah lem baga yang m em iliki kredibilitas, struktur keorganisasian, dan akses terhadap data dan informasi yang komprehensif. J uga memiliki sum ber daya yang ahli dan berpengalam an dalam m enyusun Stranas REDD+.

CATATAN PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI NASIONAL REDD+ INDONESIA

3.1.2.4 Pemenuhan Prinsip Institusionalitas

Pada tahapan ini proses penyusunan stranas telah menghadirkan beberapa kelem bagaan yan g m em iliki kredibilitas dan kapasitas memadai. Meski demikian, ada beberapa aspek mendasar yang belum dilakukan berdasarkan dengan prinsip institusionalitas. Pertam a, ketidaklengkapan unsur para pihak di dalam struktur Tim Pengarah justru dapat m engham bat proses integrasi nilai, pem aham an, dan kep en t in gan d alam p elem bagaan d an im p lem en t asi kebijakan REDD+. Hal ini kem udian berakibat tak terakom odasinya sejum lah isu m endasar yang terkait dengan kepentingan para pihak sehingga bisa m enurunkan tingkat kepercayaan para pihak terhadap proses perum usan m aupun im plem entasi Stranas REDD+.

Kedua, integrasi dan kohesi antarelem en penting dalam proses pelem bagaan REDD+ tidak terbangun sejak dini. Ini disebabkan oleh adanya pem isahan proses pengem bangan atau perum usan dokum en Stranas yang dijalankan oleh Bappenas dengan proses penentuan wilayah prioritas yang ditangani oleh Kem enhut m aupun dengan proses pen gem ban gan sistem kelem bagaan dan pen dan aan yan g dijalankan oleh UKP4.