Penghasilan keluarga
Rp 500000 Rp 500000- 100.0000
Rp 1000.000 Tinggal dengan keluarga
22 46
24
92 23,9
50,0 26,1
100
5.1.2. Faktor –faktor penyebab kekambuhan skizofrenia
5.1.2.1. Kekambuhan skizofenia karena ketidak patuhan minum obat
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebanyak 68 responden mengatakan bahwa mereka mengalami tremor gemetaran setelah meminum obat 73,9, sebanyak 53
responden mengatakan bahwa tidak paham dengan penjelasan yang dari pelayanan kesehatan karena sering menggunakan kata-kata yang tidak dapat dimengerti 57,6
dan sebanyak 69 responden mengatakan bahwa tidak mampu mengingat instruksi yang diberikan karena terlalu banyak 69,6.
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentasi faktor kekambuhan skizofrenia
karena ketidakpatuhan minum obat n=92
Pertanyaan Ya Tidak
Frekuensi persentasi 1. Saya beranggapan bahwa penyakit saya
sudah sembuh sehingga saya tidak perlu minum obat
2. Saya merasa jenuh atau bosan minum obat
3. Saya tidak merasakan perubahan apa-apa setelah minum obat
37 40,2
4245,7 2628,3
5559,8
5054,3 6671,7
Universitas Sumatera Utara
4. Tangan saya sering gemetaran setelah minum obat
5. Saya selalu mendapat dukungan dari keluarga saya
6. Keluarga selalu menekankan kepada saya untuk selalu patuh menjalani pengobatan
7. Saya merasa jengkel apabila harus menunggu lama untuk bertemu dengan
dokter 8. Saya tidak menuruti instruksi yang
diberikan karena sikap dari pelayanan kesehatan yang dingin
9. Saya tidak paham dengan penjelasan dari pelayanan kesehatan karena sering
menggunakan kata yang tidak saya mengerti
10. Saya merasa instruksi yang diberikan terlalu banyak sehingga saya tidak
mampu mengingatnya dengan baik 11. Saya mengerti tujuan terapi yang
diberikan kepada saya 12. Saya paham apa manfaat dari pemberian
obat 6873,9
88 94,7 8087,0
3032,6
2325,0
5357,6
6975.0
6469,6 5255,6
2426,1 44,3
1213.0 6267.4
6975,0
3942,4
2325.0
2829,4 4043,4
5.1.2.2 Faktor kekambuhan skizofrenia karena faktor psikososial
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebanyak 52 responden mengatakan bahwa keluarga menganggap bahwa penyakit yang diderita adalah penyakit yang
memalukan 56,5, dan sebanyak 65 responden mengatakan bahwa keluarga tidak paham dengan penyakit yang diderita 70,7, sebanyak 48 responden mengatakan
bahwa terkadang tidak minum obat karena ketidakadaan biaya52,2 dan sebanyak 54 responden mengatakan bahwa malas control ulang ke rumah sakit karena jauh dari
tempat tinggal 58,7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentasi faktor kekambuhan skizofrenia
karena psikososial
Pertanyaan Ya Tidak
Frekuensi persentasi 1. Keluarga saya menganggap bahwa
penyakit saya adalah penyakit yang memalukan
2. Keluarga dan lingkungan saya menerima saya kembali
3. Keluarga saya tidak paham mengenai penyakit yang saya derita karena
pendidikan yang rendah 4. Saya mengalami kesulitan dalam mencari
pekerjaan setelah pulang dari rumah sakit 5. Saya sering mengalami perlakuan yang
tidak menyenangkan dalam pekerjaan 6. Tempat tinggal saya dekat dengan
keramaian sehingga saya merasa terganggu 7. Saya terkadang tidak minum obat karena
ketidakadaan biaya untuk menebus resep yang diberikan dokter
8. Saya malas control ulang ke Rumah Sakit Jiwa karena jauh dari tempat tinggal saya
9. Saya malas control ulang ke rumah sakit karena saya jenuh menunggu antrian
berobat di Rumah Sakit Jiwa 5256,5
7985,9 6570,7
3941,4 1920,7
3538,0
4852,2
5458,7 2122,8
4043,5
1314,1 2729,3
5357,6 7379,3
5762,0
4447,8
3841,3 7177,2
5.2 Pembahasan