KONSEP PEMIKIRAN DESAIN
BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN
A. Metode Perancangan
Perancangan dapat diartikan dengan proses pembuatan dari merancang/ mendesain yaitu menciptakan bentuk, yang mengandung kaidah, rasa nilai artistik dari wujud termaksud. Dalam hal perancangan suatu produk desain komunikasi visual, terlibat suatu metode artistik tertentu yang sesuai dengan idealisme estetis perancangnya. Dalam hal ini perancang harus dapat mengakomodasikan dua aspek dari produk komunikasi visual yang hendak dihasilkan, yaitu aspek idealisme dan aspek realitas. Perancangan komunikasi yang baik adalah perancangan yang berdampak dan menjangkau, diartikan sebagai suatu hasil rancang yang mempunyai hubungan timbal balik antara penyampai pesan kepada penerima pesan melalui suatu media. Hal ini tercapai apabila dampak penyampaian pesan tersebut dapat dirasakan oleh penerima pesan.
Sebagai usaha melestarikan kuliner khas Solo, penulis melakukan pendekatan promosi melalui sebuah buku kuliner. Dimana buku adalah salah satu media yang efektif dan komunikatif untuk sebuah promosi. Selain itu buku juga praktis dibawa kemana saja. Untuk mempromosikan buku ini, tentunya dibutuhkan pula media pendukung yang tepat dan fungsional.
B. Konsep Kreatif
Konsep kreatif adalah bagaimana caranya kita menyampaikan pesan dan nilai yang terkandung dalam suatu produk melalui media komunikasi, agar tepat kepada khalayak sasaran, sehingga pesan yang terkandung dapat dimengerti dan dipahami audience. Sedangkan kreativitas sendiri adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Dalam konsep kreatif hendaknya tidak berusaha menjangkau atau melebar ke banyak hal, akan tetapi lebih pada satu pilihan pendekatan tertentu. Fokus pada konsep yang jelas dan langsung menuju sasaran. Karakteristik alamiah dari sebuah konsep kreatif diantaranya adalah, ia mampu memancing reaksi, mampu menggerakkan, memunculkan respon tertentu. Inilah hukum impact (dampak) dalam kreativitas.
Perancangan buku kuliner khas Solo ini menggunakan desain yang modern dan tidak monoton tetapi tetap tidak meninggalkan unsur-unsur ketradisionalan. Penggunaan gaya modern dan tidak monoton dengan ilustrasi utama berupa fotografi ini menjadi dasar dalam pembuatan buku kuliner ini. Karena tujuan dibuatnya buku ini untuk memudahkan orang-orang yang hendak mencari kuliner khas Solo, maka nantinya di dalam buku ini selain ada foto-foto makanan/minuman khas kota Solo, juga terdapat informasi lokasi dimana kuliner tersebut bisa didapatkan.
Dalam perancangan buku ini, positioning sebagai konsep dasar dalam nilai fungsi dan tujuan, yaitu dengan memposisikan buku kuliner khas Solo sebagai buku kuliner khas daerah Solo yang menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa
Indonesia dan Inggris serta dibuat sebagai panduan memudahkan orang-orang yang datang ke Solo untuk berwisata kuliner.
C. Standar Visual
Sampai saat ini, banyak terdapat penciptaan media yang mempunyai fungsi sebagai promosi wisata kuliner. Dalam hal ini tentunya media tersebut dirancang menyesuaikan dengan kebutuhan informasi kuliner untuk para penikmat kuliner tradisional. Dari dasar tersebut diperlukan adanya standar visual yang dapat menunjang penciptaan karya yang pada proses hasilnya dapat digunakan oleh orang-orang dalam menjelajahi kuliner khas Solo.
1. Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing , lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu. Dalam desain grafis ilustrasi merupakan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan seni itu. Ilustrasi bisa berbentuk bermacam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto. Sebuah ilustrasi mampu membantu pembaca untuk menggambarkan apa yang tertulis dlam suatu artikel maupun cerita (Adi Kusrianto, 2007:139).
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Dalam perancangan buku kuliner khas Solo ini, fotografi merupakan ilustrasi utama dalam penyajian medianya. Setiap jenis kuliner dijelaskan dalam bentuk foto dan juga keterangan lainnya secara tertulis. Hal ini dimaksudkan agar pembaca tertarik dengan buku tersebut dan juga aneka kuliner yang ada di buku ini nantinya. Hal terpenting dalam memotret makanan adalah bagaimana agar imaji cita rasa makanan yang difoto dapat menggugah selera para pembaca yang melihat foto makanan tersebut.
Untuk illustrasi pada item-item promosi buku juga menggunakan fotografi. Selain untuk menarik audience, penggunaan fotografi pada materi promosi juga berfungsi untuk lebih memperjelas informasi yang ingin disampaikan. Unsur fotografi merupakan ilustrasi utama, selain bersifat informatif, pesan juga harus menarik.
2. Tipografi
Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak. Tidak dapat dipungkiri bahwa teks adalah bagian dari desain grafis yang sangat penting. Di dalam desain grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak (Adi Kusrianto, 2007:190).
Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca (legability). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca (legability). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan
Jenis tipografi yang akan digunakan dalam perancangan buku kuliner ini nantinya adalah sebagai berikut :
a. Calibri ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
b. Cambria ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
c. Castellar ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmopqrstuvwxyz
d. Chaparral Pro
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
e. GoudyOlSt BT
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
f. Myriad Pro ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
3. Warna
Tiap warna mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda. Untuk itu dalam memilih warna yang sesuai untuk style pada kehidupan atau aktivitas kita, diperlukan pengetahuan tentang karakter-karakter warna (Buku Pintar Seri Senior, 2007).
Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna disesuaikan dengan citra yang akan dibangun dan karakteristik produk yang ditawarkan.
Dalam perancangan ini digunakan warna-warna yang mencerminkan ketradisionalan, seperti warna tanah yaitu cokelat, oranye, dan juga warna hijau pupus yang melambangkan keeleganan. Warna-warna tersebut tergolong warna hangat, yang memiliki daya tarik dan dampak yang besar. Warna-warna lain hadir dengan pertimbangan artistik untuk menghadirkan kesan tradisional yang modern dan fun.
C: 11 M: 88 Y: 100 K: 2
C: 39 M: 39 Y: 100 K: 10
C: 42 M: 70 Y: 87 K: 49
4. Layout
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. (Amborse Gavin & Paul Harris,2005). Dalam setiap media layout yang disusun selalu mengacu pada konsep awal yaitu penempatan unsur-unsur grafis yang disusun sedemikian rupa untuk mendapat kesan yang menarik juga informatif.
Layout merupakan salah satu ilmu desain grafis yang fokus kepada tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung pesan yang akan dibawa. Elemen-elemen itu adalah gambar, typography , color dan lain-lain, dimana letak yang terbaik dan seberapa besar gambar merupakan salah satu bagian dari proses layout.
Tata letak yang digunakan dalam media informasi ini lebih menonjolkan fotografi sebagai titik pusat perhatianya. Hal ini dimaksudnya agar ketika target sasaran melihat media tersebut perhatiannya dapat langsung tertuju pada visual fotografi makanan. Layout pada media buku ini di rancang sesuai dengan isi buku, baik cover buku maupun isi buku. Tidak di rancang terlalu rumit karena menyesuaikan dengan target marketnya yaitu masyarakat Tata letak yang digunakan dalam media informasi ini lebih menonjolkan fotografi sebagai titik pusat perhatianya. Hal ini dimaksudnya agar ketika target sasaran melihat media tersebut perhatiannya dapat langsung tertuju pada visual fotografi makanan. Layout pada media buku ini di rancang sesuai dengan isi buku, baik cover buku maupun isi buku. Tidak di rancang terlalu rumit karena menyesuaikan dengan target marketnya yaitu masyarakat
Dalam perancangan buku kuliner khas Solo ini digunakan layout yang simpel dan elegan tanpa meninggalkan unsur-unsur tradisional yang mana dapat mewakili kuliner tradisional itu sendiri.
D. Konsep Perancangan Buku
1. Judul Rancangan Buku
Judul buku yang akan dirancang adalah Solocious. Kata Solocious diambil dari kata Solo dan delicious dalam bahasa Inggris yang berarti enak/lezat. Maksud dari penggabungan kedua kata ini secara keseluruhan yaitu Solo enak, dimana tujuannya untuk mengkomunikasikan bahwa kuliner Solo itu enak dan juga lezat.
Penggunaan kata Solocious selain karena simpel, kata tersebut juga mewakili apa yang akan menjadi tema utama dalam buku ini, yaitu tentang kelezatan kuliner khas Solo. Kata delicious sendiri dalam bahasa Inggris sangat identik dengan makanan, maka dari itu diharapkan dapat mewakili rasa dari kuliner Solo itu sendiri.
2. Penyajian dan Tampilan Buku
Buku ini disajikan dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris, karena buku ini akan diletakkan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri seperti : biro perjalanan dan wisata, dinas kebudayaan dan pariwisata, bandara, stasiun, dan lain-lain.
Selain itu buku kuliner ini didesain dengan gaya desain yang simple dan modern agar tidak mengganggu kekuatan foto makanan/minuman yang menjadi ilustrasi utama dalam buku ini. Sedangkan desain cover menggunakan foto sendok dan garpu sebagai alat makan yang didesain sedemikian rupa sehingga tetap menarik dan mewakili dari makanan itu sendiri. Untuk layout isi per-halaman buku digunakan yang satu tema dengan halaman lain, yaitu simpel dan modern, tetapi tetap diberi perbedaan desain antar halaman agar pembaca tidak merasa monoton dan bosan saat membaca buku ini.
3. Ukuran dan Jumlah Halaman
Ukuran buku kuliner yang akan dirancang nanti yaitu 22 x 16 cm. Sedangkan halamannya berjumlah 88 halaman.
4. Kemasan Buku
Buku dijilid spiral dalam dengan hard cover yang dilaminasi agar awet dan juga elegan. Selain itu juga menggunakan jaket buku. Sedangkan untuk isi buku menggunakan kertas art paper yang agak tebal agar halaman tidak mudah terlipat setelah dibaca. Di dalam buku ini nanti akan ada bonus pembatas buku dan juga kartu pos yang bertema kuliner khas Solo.
5. Isi Buku
Cover Depan Buku Halaman i
Soft Cover
Halaman ii
Penerbit dan Percetakan
Halaman iii
Daftar Isi
Halaman iv
Prakata
Halaman 1-3 :
Solo the Spirit of Java
Halaman 4-7 : Selayang Pandang Kuliner Khas Solo Halaman 8-9 :
Peta Wisata Kuliner Khas Solo
Halaman 10 :
Pusat Wisata Kuliner di Solo
Halaman 11-15 :
Galabo
Halaman 16-17 :
Keprabon
Halaman 18-20 :
Kotabarat
Halaman 21 :
The Best Culinary of Solo
Halaman 22-24 :
Nasi Liwet
Halaman 25-27 :
Pecel Ndeso
Halaman 28-30 :
Sate Kere
Halaman 31-33 :
Cabuk Rambak
Halaman 34-36 :
Brambang Asem
Halaman 37-39 :
Tahu Kupat
Halaman 40-42 :
Mie Toprak
Halaman 43-45 :
Selat Solo
Halaman 46-48 :
Gudeg Ceker
Halaman 49-51 :
Timlo
Halaman 52-54 :
Tahu Acar
Halaman 55-57 :
Bestik Solo
Halaman 58-60 :
Sate Buntel
Halaman 61-63 :
Tengkleng
Halaman 64-66 :
Serabi Solo
Halaman 67-69 :
Gempol Pleret
Halaman 70-72 :
Dawet Telasih
Halaman 73-75 :
Wedang Asle
Halaman 76-78 :
Wedang Kacang Putih
Halaman 79-81 :
Wedang Dongo
Halaman 82-84 :
Susu Segar
Cover Belakang Buku
E. Pemilihan Media dan Media Placement
Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Dalam hal ini pemilihan media harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju yaitu wisatawan domestik dan mancanegara.
Media-media yang nantinya akan dibuat dalam perancangan ini adalah sebagai berikut :
1. Media Utama :
a. Buku Kuliner Alasan pemilihan media :
Buku merupakan hasil perekaman dan perbanyakan (multiplikasi) yang paling populer dan awet. Berbeda dengan majalah, apalagi surat kabar, buku direncanakan untuk dibaca dengan tak seberapa mempedulikan kebaruannya karena tanggal terbitnya kurang mempengaruhi. Dengan demikian buku merupakan alat komunikasi berjangka panjang dan mungkin yang paling berpengaruh kepada perkembangan kebudayaan manusia dibandingkan sarana komunikasi lainnya (Shadily, 1989:1838).
Pemilihan media utama buku pada perancangan ini dikarenakan untuk memperkenalkan khazanah kuliner khas Solo secara efektif dan komunikatif kepada para wisatawan yang datang ke Solo. Melalui buku kuliner ini wisatawan yang hendak menikmati aneka macam kuliner khas Solo dapat dengan mudah menentukan pilihan sesuai selera, kondisi, dan lokasi. Para wisatawan tersebut dapat membawa buku ini kemana saja sebagai panduan dalam mencari lokasi kuliner khas Solo yang diinginkan. Media Placement :
Buku kuliner ini akan diletakkan di lokasi-lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan dalam/luar negeri, seperti : hotel, stasiun, bandara, restoran/cafe, dan lain-lain. Di tempat-tempat itulah para wisatawan dapat membeli buku kuliner khas Solo ini. Sebagian juga diperjualbelikan di toko-toko buku tetapi target lokasi penjualan yang utama tetap pada tempat-tempat yang sering dikunjungi para wisatawan seperti diatas. Hal ini dikarenakan jika penjualan buku ini sepenuhnya ada di toko buku, maka buku ini akan berada satu tempat dengan buku-buku kuliner lainnya yang mana memungkinkan target market nantinya tidak akan langsung tertuju pada buku ini karena banyaknya jenis buku kuliner di toko buku.
2. Material Promosi :
a. Poster Alasan pemilihan media : Media ini termasuk media yang efektif karena dalam sebuah poster dapat memuat banyak informasi yang dibutuhkan audience. Kelebihan a. Poster Alasan pemilihan media : Media ini termasuk media yang efektif karena dalam sebuah poster dapat memuat banyak informasi yang dibutuhkan audience. Kelebihan
Poster ini berukuran A3, ditempel di agen travel, hotel, kantor kebudayaan & pariwisata, stasiun, bandara international dengan maksud agar pengunjung mengetahui bahwa buku ini telah terbit dan dijual dipasaran. Poster ini juga ditempel di toko-toko buku dimana telah tersedia tempat khusus untuk penempelan poster. Poster ini ditempel pada saat buku telah diterbitkan dan dipasarkan.
b. Iklan Koran Alasan pemilihan media : Kelebihan promosi lewat koran jangkauan promonya akan lebih luas sehingga konsumen yang bisa dijaring juga akan lebih banyak karena koran adalah media cetak yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Begitupula dengan para wisatawan, dimana saja mereka bisa mendapatkan koran dan juga membacanya. Misalnya saja saat menunggu kereta di stasiun atau menunggu pesawat di bandara mereka mengisi waktu dengan membaca koran. Media Placement :
Iklan koran ini akan diletakkan di bagian kolom-kolom pada koran yang sudah disediakan khusus untuk beriklan. Untuk menarik minat pembaca pada buku yang akan dijual nanti tentunya iklan pada koran ini dirancang dengan simpel namun menarik baik dari segi kata-kata ataupun dari segi gambar buku dan layout. Tujuannya agar iklan ini mudah Iklan koran ini akan diletakkan di bagian kolom-kolom pada koran yang sudah disediakan khusus untuk beriklan. Untuk menarik minat pembaca pada buku yang akan dijual nanti tentunya iklan pada koran ini dirancang dengan simpel namun menarik baik dari segi kata-kata ataupun dari segi gambar buku dan layout. Tujuannya agar iklan ini mudah
c. Iklan Majalah Alasan pemilihan media : Cara paling gampang untuk memasarkan produk adalah dengan cara memasang iklan di media cetak, salah satunya majalah (selain koran). Majalah adalah media cetak yang biasanya banyak dilengkapi gambar- gambar menarik dan juga fullcolor. Selain itu pada majalah pasti terdapat lembar iklan yang biasanya itu adalah sponsor dari majalah tersebut atau memang khusus beriklan di majalah tersebut karena kehidupan pembaca majalah itu berhubungan dengan iklan yang ada di majalah tersebut.
Iklan dalam majalah berfungsi sebagai "stopping break" yaitu agar mata tidak capai membaca terus menerus, makanya diselingi iklan. Ini karena majalah disiasati agar dapat dibaca cepat (oleh karena itu berputar/beredar cepat juga) (Ismiaji Cahyono, 2006).
Buku kuliner ini akan menggunakan iklan majalah sebagai salah satu media promosinya karena selain koran, majalah juga erat kaitannya dengan para wisatawan, terlebih para bisnisman yang sering melakukan kunjungan ke kota-kota di Indonesia. Media Placement :
Iklan buku kuliner pada majalah ini nantinya akan dipasang pada majalah-majalah pariwisata dan traveling yang banyak dibaca oleh para Iklan buku kuliner pada majalah ini nantinya akan dipasang pada majalah-majalah pariwisata dan traveling yang banyak dibaca oleh para
d. X-Banner Alasan pemilihan media : X-Banner adalah salah satu media promosi yang berfungsi seperti poster, tetapi biasanya diletakkkan di depan outlet dan mempunyai rangka sendiri untuk berdiri. Oleh karena itu disebut stand banner, dinamakan X- banner biasanya mempunyai rangka berbentuk X.
X Banner adalah pilihan pemasaran yang paling mudah dilakukan dan mampu menarik perhatian calon pembeli buku ini nantinya. X Banner sangatlah mudah di pasang dan memberikan hasil yang lebih terkesan profesional, bahkan di area yang sempit. Media Placement :
X-Banner ini nantinya akan diletakkan dimana buku kuliner khas Solo akan dijual, seperti di pintu masuk toko buku, di lobby hotel/dinas pariwisata, di ruang tunggu stasiun/bandara, dan lain-lain.
3. Merchandise :
a. Agenda Alasan pemilihan media : Penggunan agenda sebagai media promosi buku kuliner khas Solo karena agenda dalam bentuk buku sangat erat dengan kaitannya dengan aktivitas keseharian target market, terlebih untuk para bisnisman. Agenda biasa digunakan untuk mencatat hal-hal penting, hasil meeting, jadwal kegiatan, dan lain sebagainya.
Agenda ini nantinya akan didesain layaknya agenda pada umumnya dengan melampirkan foto-foto kuliner khas Solo di dalamnya dan juga promosi buku kuliner yang akan dirancang nantinya. Selain itu agenda ini nantinya juga berisi lembar-lembar kertas kosong yang dapat dimanfaatkan untuk mencatat jadwal, rencana kerja, hasil meeting, ataupun hal-hal pribadi lainnya. Media Placement :
Agenda ini akan dibagikan kepada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pariwisata dan kebudayaan.
b. Kalender Meja Alasan pemilihan media : Kalender meja dipilih sebagai salah satu media promosi karena sangat penting bagi pekerja kantoran, terlebih yang bekerja di dalam ruangan. Kalender meja lebih efektif daripada kalender dinding, karena penempatannya yang berdekatan dengan meja pribadi sehingga praktis jika ingin melihat tanggal atau ingin menyusun jadwal/hal lainnya. Kalender meja dibuat dengan desain satu tema dengan media promosi lainnya, tetapi tetap didesain agar mudah dibaca. Media Placement :
Kalender meja ini akan dibagikan gratis di perusahaan-perusahaan atau di biro-biro perjalanan.
c. Kartu Pos Alasan pemilihan media :
Kartu pos disini dipilih sebagai salah satu media promosi karena erat kaitannya dengan para pekerja kantoran ataupun orang-orang yang memang suka mengkoleksinya. Saat ini kartu pos sudah beralih fungsi, tidak lagi menjadi bagian dari surat-menyurat tetapi lebih kepada pengkoleksian. Biasanya orang-orang saat ini suka mengkoleksi kartu pos sebagai ajang untuk bertukar kebudayaan antar negara melalui gambar yang ada di kartu pos tersebut atau memang khusus mengumpulkan berbagai macam kartu pos dengan tema-tema gambar tertentu.
Kartu pos ini akan didesain dengan foto-foto kuliner khas Solo dan juga keterangan dari makanan/minuman itu sendiri. Dengan foto-foto kuliner itu diharapkan dapat menjadi ajang promosi kuliner daerah kepada masyarakat khususnya wisatawan dalam dan luar negeri. Media Placement :
Kartu pos ini diberikan sebagai bonus di dalam buku kuliner khas Solo yang akan dirancang nantinya.
d. Pembatas Buku Alasan pemilihan media : Pembatas buku atau bookmark berfungsi untuk menandai batas orang saat membaca buku. Sangat berkaitan dengan orang yang sering membaca buku. Didesain simpel dengan tetap menggunakan tema dan ilustrasi sama dengan media promosi yang lainnya serta tidak meninggalkan fungsinya sebagai pembatas buku. Media Placement :
Diberikan sebagai bonus di dalam buku kuliner khas Solo yang akan dirancang nantinya.
F. Prediksi Biaya
Permasalahan perencanaan biaya memang tidak bisa lepas dari setiap kegiatan, apalagi kegiatan itu merupakan kegiatan perancangan yang rata-rata membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan dalam perancangan tersebut.
Perancangan buku ini nantinya akan bekerjasama dengan pihak penerbit buku dan beberapa sponsor untuk penyelenggaraan aktivasi dan promosi buku. Hal dikarenakan permasalahan pembiayaan yang membutuhkan dana yang memadai, maka pada saat perancangan harus teliti dalam mengatur waktu, tenaga dan menyeleksi perancangan sarana yang tepat mengenai sasaran. Berikut ini merupakan prediksi biaya yang akan dikeluarkan untuk menunjang perancangan Buku Panduan Wisata Kuliner Khas Solo, SOLOCIOUS the Delicious from Solo :
1. Kalkulasi Biaya Cetak
a. Spesifikasi Pekerjaan
1) Jenis pekerjaan
Buku Panduan Wisata Kuliner Khas Solo SOLOCIOUS, the Delicious from Solo
2) Ukuran
22 x 16 cm
3) Halaman isi
88, dicetak full color
4) Halaman cover
2, dicetak full color
5) Kertas isi
Art Paper 210 gr/m² (65 x 100 cm) Harga kertas 1 rim Rp. 700.000,-
6) Kertas Cover
Art Carton 210 gr/m² (65 x 100 cm)
Harga kertas 1 rim Rp. 750.000,-
7) Cetakan isi
Full Color
8) Cetakan Cover
Full Color + laminasi glossy
9) Finishing
Perfect binding dan pengepakan Berat 1 dos = 15 kg
10) Oplah Cetak
1000 eksemplar
b. Perhitungan Biaya Cetak dan Pasca Cetak
1) Potong Kertas
a) Isi
: 1000 x Rp. 500,-
= Rp. 500.000,-
b) Cover : 1000 x Rp.2500,-
= Rp. 2.500.000,-
2) Film + Plat
a) Isi
: 40 x Rp. 5000,-
= Rp. 200.000,-
b) Cover : 4 x Rp.5000,-
= Rp. 20.000,-
3) Cetak isi : 5 x 1000 x 40 x Rp. 100,- = Rp. 20.000.000,-
4) Cetak Cover : 0,25 x 1000 x 4 x Rp. 100,- = Rp. 100.000,-
5) Laminasi glossy : 250 x Rp. 2000,- = Rp. 500.000,-
6) Jilid Spiral
: 1000 x Rp 2000,-
= Rp. 2.000.000,-
7) Memotong Buku : 1000 x 124 x Rp. 0,5,- = Rp. 62.000,-
8) Mengepak
: (1000 : 50) x Rp. 5000,-
= Rp. 100.000,-
9) Kertas cetak
a) Isi
: 1000 x 88 x Rp. 700.000,- = Rp. 12.320.000,-
10 x 500
b) Cover
: 1000 x 1 x Rp. 750.000,-
= Rp. 30.000.000,-
0,5 x 500
Total Biaya Produksi
Rp. 68.402.000,- Keuntungan 10%
Rp. 6.840.200,- Total Biaya Produksi + Keuntungan
Rp. 75.242.200,- PPn 10%
Rp. 7.524.220,- Total Biaya Produksi + Keuntungan + PPn
Rp. 82.766.420,- Biaya cetak per buku = Rp 82.766.420,- : 1000 =
Rp. 82.766,-
2. Promosi Buku
a. Aktivasi Buku
1) Biaya sewa tempat = Rp. 500.000,-
2) Setting tempat = Rp. 1.000.000,-
Total Biaya Aktivasi = Rp. 1.500.000,-
b. Material Promosi
No. Jenis Media
Ukuran/Tipe
2. Iklan Majalah
1/2 halaman FC
Rp. 1.250.000,-
3 Iklan Koran
1/4 halaman FC
Rp 4.095.000,-
4. X- Banner 60 x 160 cm
6. Kalender Meja
29,7 x 21 cm
30 buah
Rp. 600.000,-
7. Pembatas Buku
5 x 15 cm
1000 buah Rp. 500.000,-
8. Kartu Pos
15 x 10 cm
1000 buah Rp. 1.000.000,-
* TOTAL Rp. 11.295.000,-
Sumber : Paperku Solo, GONG Majalah Seni dan Budaya , Sign Digital Magazine tanggal 7 Mei 2011
G. Alternatif Pembiayaan
Kalkulasi biaya cetak buku ini membutuhkan pembiayaan yang cukup besar sehingga perlu dibuat satu alternatif pembiayaan agar buku ini nantinya memiliki harga jual yang terjangkau oleh target. Alternatif tersebut yakni dengan adanya kerjasama dengan penerbit misalnya PT. Gramedia Pustaka Utama sebagai salah satu penerbit yang penyebarannya berskala nasional. Alternatif yang lainnya yakni dengan bekerjasama dengan foundation tertentu yang concern terhadap bidang pariwisata Indonesia misalnya Dinas Pariwisata.
commit to user