IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Identifikasi Objek Perancangan

Selain terkenal dengan wisata sejarah dan budayanya, Solo juga terkenal akan wisata kulinernya. Sebagai salah satu bentuk promosi wisata kuliner khas Solo, maka dalam perancangan ini akan dibuat buku tentang kuliner khas Solo, baik makanan maupun minuman. Berbagai macam kuliner tradisional khas Solo tersebut akan dijabarkan berdasarkan lokasinya sebagai berikut :

1. GALABO

Galabo atau Gladag Langen Bogan adalah sentra kuliner malam hari di Surakarta. Arti dari kata-kata Gladag Langen Bogan itu sendiri yaitu : - Gladag = Suatu perempatan di kota Solo dekat dengan Alun-Alun Utara - Langen = Kesukaan, Kenikmatan, Favorit - Bogan = Kuliner, Masakan

Kehadiran Gladag Langen Bogan yang diresmikan pada 13 April 2008 oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia Mari Elka Pangestu ini semakin memperkuat citra Solo sebagai kota yang tidak pernah tidur. Gladag Langen Bogan menjadi tujuan pengunjung, baik masyarakat Solo maupun yang datang dari luar kota, karena pusat jajanan ini memang membuat penasaran bagi orang yang belum pernah kesana. Gladag Langen Bogan menawarkan berbagai macam makanan dan minuman tradisional Surakarta yang legendaris.

Galabo terletak di Jl. Mayor Sunarso, dekat dengan Jl. Slamet Riyadi. Di sepanjang jalan, berjajar rapi gerobak-gerobak yang menawarkan aneka ragam makanan khas Kota Solo. Pada siang hari, lokasi Gladag Langen Bogan ini digunakan sebagai jalan umum, tepatnya di sepanjang jalan utama depan Pusat Grosir Solo (PGS) dan Beteng Trade Center (BTC) Gladag. Wisatawan yang berkunjung ke Solo tidak perlu repot-repot untuk berkeliling Kota Solo mencari kuliner khas kota bengawan, karena lokasi Gladag Langen Bogan sangat mudah dijangkau.

Selain menjadi pusat wisata kuliner, Galabo juga cocok sebagai tempat nongkrong sambil menikmati suasana malam hari yang nyaman, apalagi lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan. Masyarakat dan wisatawan dapat menemukan dengan mudah berbagai makanan dan minuman khas Solo seperti tengkleng, sate kere, mie thoprak, wedang ronde, wedang dongo, dan masih banyak lagi. Di pusat jajanan malam Gladag Langen Bogan, wisatawan bisa menikmati sajian kuliner sambil merasakan kehangatan suasana Kota Solo. Pada akhir pekan, tidak hanya makanan dan minuman khas saja yang ditawarkan karena pengunjung juga akan dihibur dengan penampilan musik live . Selain itu, fasilitas hotspot pun disediakan agar pengunjung semakin betah berlama-lama di tempat ini.

Gladag Langen Bogan yang menjadi kebanggaan orang Solo ini setiap harinya selalu ramai pengunjung dan biasanya meningkat hingga dua kali lipat pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Dengan duduk lesehan di pinggir jalan, nuansa Solo di malam hari pun dapat lebih terasa. Banyak anak-anak Gladag Langen Bogan yang menjadi kebanggaan orang Solo ini setiap harinya selalu ramai pengunjung dan biasanya meningkat hingga dua kali lipat pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Dengan duduk lesehan di pinggir jalan, nuansa Solo di malam hari pun dapat lebih terasa. Banyak anak-anak

Gladag Langen Bogan berada di sebelah timur bundaran Gladag, tepatnya di Jalan Mayor Sunaryo, depan Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo. Kawasan Gladag Langen Bogan terletak tepat di tengah-tengah Kota Solo, jadi sangat mudah untuk dijangkau. Langsung menuju Pusat Grosir Solo yang berada di ujung Jalan Slamet Riyadi. Lebih mudahnya, jika hendak ke Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, pasti akan melewati air mancur di tengah-tengah jalan. Tempat jajanan malam itu berada di sepanjang jalan dari air mancur itu ke arah timur.

Harga makanan di Solo memang rata-rata murah. Namun, ada juga orang asli Solo yang menganggap makanan di Gladag Langen Bogan dijual sedikit agak mahal. Itu bisa dimaklumi karena Gladag Langen Bogan tidak hanya menjual makanan saja, tetapi juga menawarkan suasana yang nyaman. Makanan dan minuman yang dijajakan di Gladag Langen Bogan berkisar antara Rp. 1.000,00 hingga Rp. 15.000,00.

Selain dapat menikmati berbagai macam jenis makanan dan minuman, pengunjung Gladag Langen Bogan juga dapat menikmati fasilitas yang ada di kawasan ini seperti duduk lesehan, hotspot, live music, area parkir, kursi dan meja makan, serta pusat perbelanjaan dan grosir. Pusat wisata kuliner Gladag Langen Bogan ini buka mulai pukul 17.00-24.00 WIB. Aneka kuliner khas Solo yang terdapat di Galabo yaitu : Selain dapat menikmati berbagai macam jenis makanan dan minuman, pengunjung Gladag Langen Bogan juga dapat menikmati fasilitas yang ada di kawasan ini seperti duduk lesehan, hotspot, live music, area parkir, kursi dan meja makan, serta pusat perbelanjaan dan grosir. Pusat wisata kuliner Gladag Langen Bogan ini buka mulai pukul 17.00-24.00 WIB. Aneka kuliner khas Solo yang terdapat di Galabo yaitu :

b. Brambang Asem Brambang asem adalah hidangan seperti hibrida antara rujak dan pecel, yaitu daun ubi jalar (jlegor) yang masih muda direbus dan saat menghidangkannya daun tersebut disiram dengan saus sambal berbahan dasar bawang merah dan gula. Sambal itulah yang menjadi daya tarik dan ruh makanan ini. Selanjutnya, diletakkan di atas pincuk (tempat makanan terbuat dari daun pisang yang dirangkai sedemikian rupa) sebagai piringnya.

Untuk lauk pendamping ada tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu. Tempe gembus dimasak dengan bumbu bacem yang manis, sehingga saat dinikmati bersama-sama, ada rasa pedas, asam, manis yang menciptakan sensasi lezat tersendiri saat dinikmati.

Dengan cita rasa yang khas daun ubi jalarnya, manis pedas sausnya yang legit di lidah, menu ini sangat cocok sebagai hidangan disiang hari disaat cuaca panas.

c. Sate Buntel

Sate Buntel adalah sate kambing khas Kota Solo yang lain dari pada yang lain. Sate dari Solo ini memang memiliki keunikan rasa dan penampilan. Konon sate buntel Solo dipengaruhi oleh kuliner Arab.

Sate Buntel adalah sate yang terbuat dari daging kambing yang dicincang, diberi bumbu bawang dan merica, kemudian daging dibuat bulatan panjang dan di-buntel (dibungkus) dengan lemak kambing yang tipis. Sate Buntel ini dibakar hingga matang di atas bara api dan dimakan bersama saus kecap, irisan cabe rawit yang diuleg kasar, bawang merah, irisan kol dan tomat. Lebih nikmat lagi dinikmati bersama acar ketimun.

Tempat membakar sate sengaja ditempatkan di bagian depan restoran, sehingga saat membakar sate asapnya tidak mengganggu pengunjung yang sedang bersantap. Sate yang terbungkus lemak langsung membuat api berkobar menjilat-jilat sate hingga lemak-lemak melumer dan meresap ke dalam daging. Tampilan lemak yang bergumpal langsung lenyap dan sate yang awalnya terlihat besar menjadi lebih kecil. Itulah yang membuat sate ini terasa gurih.

Proses pembakaran ini tentunya membutuhkan waktu lebih lama dari sate biasa. Setelah semua lemak melumer, sate dikeluarkan dari lidinya dan dibelah dua, sate pun dibakar kembali untuk kedua kalinya. Ini untuk mencegah lemak bergumpal di dalam daging.

Seporsi sate buntel hanya berisi dua buah sate yang berukuran besar. Ukurannya yang cukup besar membuat seporsi sate buntel bisa dinikmati untuk dua orang. Sentuhan akhir sate buntel ini adalah kucuran kecap manis yang sedikit encer, irisan bawang merah, timun, dan sambal.

Sate buntel paling enak disantap sesaat setelah disajikan. Kondisi sate yang masih panas membuat daging yang menyatu dengan lemak menciptakan sensasi gurih yang tiada tara.

d. Sate Kere Seperti halnya soto, hidangan sate sebenarnya bukan makanan khas Solo. Tapi untuk sate kere memang sate khas Solo. Disebut sate kere karena terbuat dari sate tempe gembus (tempe yang dibuat dari ampas kedelai sisa pembuatan tahu) dan juga tempe kedelai. Namun, biasanya tempe gembus-nya lebih dominan. Karena itu, makanan tersebut kemudian disebut sate kere (satenya orang miskin).

Menu ini memang kurang populer dibandingkan makanann khas daerah solo dan sekitar lainnya. misalnya tengkleng, timlo atau es dawet pasar gede. karena menu ini identik dengan kalangan bawah. Namun sebenarnya sate kere ini sangat sehat karena rendah kalori. Kere adalah sebutan untuk orang-orang kelas bawah, miskin dan homeless. Mungkin karena menu ini kebanyakan dikonsumsi para jelata yang tak punya cukup uang untuk membeli sate betulan, maka makanan yang bahan dasarnya tempe gembus itu disebut sate kere.

Pada dasarnya sate kere sama persis dengan sate ayam atau sate kambing, baik bumbu maupun cara menyajikannya, yakni dengan sambal kacang atau kecap. Hanya saja materi dasarnya saja yang berbeda.

Kini sate kere tak hanya dikonsumsi para jelata yang tak punya uang saja. namun telah menjadi pilihan alternatif para penikmat kuliner, Kini sate kere tak hanya dikonsumsi para jelata yang tak punya uang saja. namun telah menjadi pilihan alternatif para penikmat kuliner,

e. Bestik Solo Berbeda dengan bestik pada umumnya, bestik Solo memiliki ciri khas tersendiri. Kuah bestik Solo mirip dengan kuah semur. Bestik Solo terbuat dari daging atau lidah sapi yang direbus sampai empuk dan disiram dengan menggunakan saus dari campuran kecap yang merupakan olahan sendiri. Rasa saus yang dominan manis inilah yang membedakan bestik Solo dengan yang lainnya. Sedangkan untuk bahan lainnya tak berbeda dengan bestik biasa yaitu wortel, buncis, daun selada, kentang goreng, telur, daging tomat dan timun.

f. Tengkleng Tengkleng merupakan salah satu makanan “wajib” bagi pemburu

kuliner kota Solo. Gule kambing mungkin merupakan contoh yang paling dekat untuk menggambarkan cita-rasa Tengkleng bagi mereka yang belum pernah menikmatinya. Yang membedakan tentu saja adalah rasa dan kuahnya. Kuah Gule menggunakan santan kelapa, sementara Tengkleng tidak memakai santan. Jadi sumber kolesterolnya berkurang.

Selain itu Tengkleng adalah makanan olahan dengan bahan dasar daging kambing dan cenderung lebih banyak berisi tulang-tulang kambing yang memiliki sedikit daging yang menempel pada tulang tersebut. Sebagai lauk pelengkap, diberi sate daging, sate usus, sate jeroan, otak dan bagian organ kambing lainnya yang ikut digulai bersama tulang-tulang, Selain itu Tengkleng adalah makanan olahan dengan bahan dasar daging kambing dan cenderung lebih banyak berisi tulang-tulang kambing yang memiliki sedikit daging yang menempel pada tulang tersebut. Sebagai lauk pelengkap, diberi sate daging, sate usus, sate jeroan, otak dan bagian organ kambing lainnya yang ikut digulai bersama tulang-tulang,

g. Timlo Timlo adalah jenis makanan semacam sup, yang berisi irisan ati ampela ayam, irisan dadar gulung, irisan sosis solo, bihun, telur pindang, dan suwiran ayam goreng.

Kuah timlo ini bening seperti sup, tidak berwarna kuning seperti kuah soto pada umumnya. Bumbu timlo sebenarnya sederhana saja, yaitu bawang putih, pala, lada, dan terakhir bawang goreng untuk taburan di atas nasi. Di dalam timlo terdapat sosis solo yaitu sejenis lumpia dari telor dengan isi ayam.

Satu mangkuk timlo sudah cukup mengenyangkan, apalagi bila dimakan dengan kerupuk kulit yang melar di perut jika terkena kuah hangat. Kerupuk kulit adalah teman paling cocok untuk makan timlo. Bagi yang suka pedas bisa menambahkan sambal kecap kental yang rasanya menyengat dan menambah manis rasa kuah timlo. Timlo lebih nikmat dinikmati dengan nasi yang bisa dipisah atau dicampurkan ke dalamnya, seperti layaknya cara menikmati soto atau bakmoy.

h. Tahu Kupat Tahu Kupat merupakan makanan yang terdiri dari ketupat, mie basah, taoge/kecambah, tahu goreng hangat, bakwan goreng yang dipotong-potong, dan taburan kacang goreng. Semua bahan tersebut h. Tahu Kupat Tahu Kupat merupakan makanan yang terdiri dari ketupat, mie basah, taoge/kecambah, tahu goreng hangat, bakwan goreng yang dipotong-potong, dan taburan kacang goreng. Semua bahan tersebut

i. Selat Solo Selat Solo atau steak Jowo merupakan jenis makanan beefsteak (bistik) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga cocok untuk lidah dan citarasa orang Jawa. Makanan ini adalah perpaduan antara budaya barat dengan budaya Jawa yang isinya antara lain daging iris dan beberapa sayuran segar seperti daun selada, rebusan buncis, kentang goreng, wortel iris rebus, telur rebus, tomat dan mustard yang kemudian disiram dengan kuah semur daging. Kuah semur ini berwarna kecoklatan dan agak sedikit asin.

j. Cabuk Rambak Cabuk Rambak sudah terbilang makanan langka dan hanya bisa dijumpai hanya daerah-daerah tertentu. Cabuk Rambak terbuat dari ketupat dan cabuk (sambel yang terbuat dari kelapa yang diparut dan kemiri).

Dari bahan-bahannya memang agak mirp dengan tahu kupat, karena menyajikan ketupat sebagai bahan utamanya. Namun perbedaannya adalah pada bumbu ketupatnya, yakni wijen yang digoreng bersama santan kelapa, sedikit cabai, bawang putih, kemiri, dan gula merah, kemudian ditumbuk hingga halus dan dicampur dengan parutan kelapa. Sambal wijen inilah yang menjadikan makanan ini istimewa. Ada rasa asin, gurih dan sedikit pedas.

Penyajian Cabuk Rambak dengan pincuk (daun pisang yang dilipat) dan ketupat dipotong-potong kecil dan diatasnya dibubuhi cabuk. Sangat cocok jika makan Cabuk rambak dengan karak atau biasa disebut dengan krupuk gendar.

k. Pecel Ndeso Didengar dari namanya, pecel ini memang hidangan ala kampung. Pecel Ndeso adalah nasi pecel yang nasinya berasal dari beras merah, jenis beras yang kini sulit didapat. Pecelnya, berisikan dedaunan dan tanaman mulai dari jantung pisang, kenikir, daun petai cina, bunga turi dan kacang panjang.

Sambalnya yaitu sambal wijen yang memiliki dua pilihan, wijen putih atau hitam. Rasa manis lebih mendominasi rasa sambal wijen ini, hampir tidak ada rasa pedas. Nasi merah dan sayuran disajikan di atas pincuk atau piring yang dilapisi daun pisang, baru kemudian diguyur sambal wijen.

Untuk menambah aroma rasa, disertakan perasan jeruk nipis yang membuat masakan pecel menjadi harum dan nikmat. Lauk yang bisa dipilih antara lain yaitu: belut goreng, wader pari yang digoreng tanpa tepung, telur ceplok, sosis solo, bongko (kacang merah dan kelapa), gembrot (kelapa dan daun simbukan), otak dan iso goreng.

l. Tahu Acar Tahu acar adalah makanan yang terdiri dari mie kuning dicampur dengan potongan tahu goreng, taoge, irisan kubis, bawang merah, acar timun. Kemudian diatasnya ditaburi kacang dan seledri lalu disiram l. Tahu Acar Tahu acar adalah makanan yang terdiri dari mie kuning dicampur dengan potongan tahu goreng, taoge, irisan kubis, bawang merah, acar timun. Kemudian diatasnya ditaburi kacang dan seledri lalu disiram

Tahu acar ini merupakan makanan penyela yang tidak mengenyangkan. Tahu acar tidak nikmat jika dikombinasikan dengan nasi atau lontong dan tidak enak pula jika mie kuningnya terlalu banyak. Sebagai pelengkap bisa disantap bersama kerupuk. Cocok dimakan saat masih hangat dan di waktu siang hari karena rasanya yang gurih, manis dan segar.

m. Mi Toprak Nama makanan khas Solo satu ini mungkin akan mengingatkan pada Ketoprak yang ada di Jakarta, tapi setelah dihidangkan ternyata jauh sekali perbedaannya. Jika Ketoprak versi Jakarta menggunakan sambal kacang, Toprak Solo berkuah bening.

Komposisi Mi Toprak terdiri dari mi kuning, potongan kol, tahu goreng, telur, tempe goreng, dan sosis solo. Lalu disiram dengan kuah kaldu dan irisan tetelan daging sapi, serta taburan bawang goreng plus seledri. Untuk pelengkap, bisa ditambahkan karak (kerupuk nasi). Rasanya pas dimakan di waktu brunch karena tidak terlalu mengenyangkan, tapi cukup mengganjal perut sambil menunggu makan siang.

n. Serabi Solo Srabi Solo atau Serabi Solo adalah sebuah makanan ringan ala Solo, Jawa Tengah. Makanan ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng di atas arang. Kemudian diberi taburan berupa potongan pisang, nangka atau bahkan meses dan keju bila suka.

Bedanya serabi Solo dengan surabi Bandung atau yang lainnya adalah rasanya yang nikmat, gurih dan sedikit manis. Selain itu juga mempunyai bentuk yang sangat unik. Serabi Solo ini disajikan tanpa kuah.

Serabi Solo ini bentuknya bundar melebar, pada bagian pinggirnya akan terasa renyah saat disantap selagi masih hangat. Rasanya yang gurih berasal dari guyuran santan kelapa pada waktu memasak serabi.

Kudapan ini dibuat dengan menggunakan bahan alami tanpa pengawet. Selain rasanya yang lezat, serabi Solo ini juga mempunyai tekstur yang lembut. Akan lebih nikmat bila menyantap serabi Solo ini dengan secangkir the atau kopi hangat.

Serabi yang terkenal berasal dari daerah Notokusuman. Disana banyak penjual serabi yang saling berdekatan. o. Dawet Telasih Dawet sangat pas diminum disaat cuaca panas. Dawet Telasih berbeda dari dawet atau cendol kebanyakan. Disajikan dalam mangkuk- mangkuk kecil mungil, dawet ini berisikan cendol dari tepung beras atau disebut pula sebagai onggok, ketan hitam dan selasih yang disiram dengan sirup dari gula kelapa yang berwarna putih bening dan tidak kecoklatan Serabi yang terkenal berasal dari daerah Notokusuman. Disana banyak penjual serabi yang saling berdekatan. o. Dawet Telasih Dawet sangat pas diminum disaat cuaca panas. Dawet Telasih berbeda dari dawet atau cendol kebanyakan. Disajikan dalam mangkuk- mangkuk kecil mungil, dawet ini berisikan cendol dari tepung beras atau disebut pula sebagai onggok, ketan hitam dan selasih yang disiram dengan sirup dari gula kelapa yang berwarna putih bening dan tidak kecoklatan

p. Gempol Pleret Ada satu minuman khas Solo yang sekarang ini mulai sulit ditemukan, yakni Gempol Pleret. Dulu, minuman ini banyak dijajakan secara berkeliling, tapi sekarang susah menemukan penjual gempol pleret keliling. Penjual gempol pleret di Solo tak banyak, bisa dihitung dengan jari.

Sekilas, minuman ini memang mirip dawet. Nama gempol pleret diambil dari isi minuman ini, yakni gempol dan pleret. Keduanya terbuat dari tepung beras, namun rasanya saling bertolak belakang. Gempol berbentuk bulat, ukurannya sebesar ibu jari, dan rasanya asin gurih. Sedangkan pleret wujudnya tipis seperti kulit ayam, rasanya manis, karena diberi tambahan gula jawa.

Gempol dan pleret lalu disiram dengan kuah santan encer. Perpaduan gurih dan manis. Gempol pleret paling enak jika ditambahkan es batu. Efek dari gempol pleret ini tak hanya menyegarkan, gempol dan pleret yang terbuat dari tepung beras menjadikannya sekaligus mengenyangkan. Gempol pleret disajikan dalam mangkok kecil.

2. Keprabon

Pusat wisata kuliner yang kedua di Solo yaitu di daerah Keprabon. Keprabon ini terletak di dekat Keraton Mangkunegaran, tepatnya di Kampung Keprabon Timur, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari.

Nama Keprabon berarti “tempat para prabu atau raja” dan memang di kelurahan inilah Istana Mangkunagaran terdapat. Di keprabon dulu juga pernah dibuat tempat persembunyian rakyat ketika peperangan dengan para penjajah, bahkan di gerbang masuk Mangkunegaran masih ada sisa-sisa tulisan pada waktu zaman Penjajahan Belanda.

Tempat ini memang terkenal sebagai kawasan kuliner Solo. Di sepanjang Jalan Teuku Umar inilah kita bisa merasakan berbagai makanan khas Solo. Di kawasan yang terletak di selatan Istana Mangkunegaran ini setiap malam menjadi kawasan yang wajib dikunjungi bila berkunjung ke Solo. Namun kuliner di daerah ini tidak selengkap dan sebanyak di Galabo. Tetapi walaupun begitu daerah Keprabon ini tetap ramai oleh pengunjung yang ingin berwisata kuliner. Kuliner khas Solo yang terdapat di Keprabon, antara lain yaitu :

a. Nasi Liwet Nasi Liwet adalah makanan khas Kota Solo yang paling terkenal, bahkan nasi liwet sudah masuk menjadi menu di hotel-hotel berbintang di kota-kota besar di Indonesia. Pada dasarnya Nasi Liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam sehingga hasil akhirnya membuat nasi terasa gurih. Kemudian, nasi tersebut dicampur dengan sayuran jipang (labu siam), daging ayam yang disuwir, telur, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan), opor, dan berbagai bahan lainnya. Sering juga ditambah dengan usus ayam, hati/ampela yang direbus, bacem tahu atau tempe. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, tetapi disajikan dengan alas daun pisang yang sedikit ditekuk dan disematkan lidi supaya a. Nasi Liwet Nasi Liwet adalah makanan khas Kota Solo yang paling terkenal, bahkan nasi liwet sudah masuk menjadi menu di hotel-hotel berbintang di kota-kota besar di Indonesia. Pada dasarnya Nasi Liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam sehingga hasil akhirnya membuat nasi terasa gurih. Kemudian, nasi tersebut dicampur dengan sayuran jipang (labu siam), daging ayam yang disuwir, telur, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan), opor, dan berbagai bahan lainnya. Sering juga ditambah dengan usus ayam, hati/ampela yang direbus, bacem tahu atau tempe. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, tetapi disajikan dengan alas daun pisang yang sedikit ditekuk dan disematkan lidi supaya

b. Wedang Dongo Konon, wedang dongo adalah minuman khas dari Keraton Surakarta dan seiring berjalannya waktu, minumat hangat ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Selain sebagai penghangat badan, minuman ini juga mempunyai banyak khasiat karena dibuat dari berbagai macam rempah dan bahan alami lain yang mempunyai fungsi masing- masing dan tentunya produk ini tanpa bahan pengawet.

Wedang dongo mempunyai isi bola-bola dari tepung ketan yang dibentuk bulat dengan isi kacang gula plus wijen. Wijen ditambahkan agar dongo terasa lebih gurih jika digigit. Selain dongo, ada pula kacang tanah yang sudah di sangrai. Isi terakhir adalah kolang-kaling. Dengan kuah jahe yang disajikan panas, wedang dongo sangat tepat dinikmati di saat musim hujan.

c. Wedang Kacang Putih Wedang kacang putih ini terdiri dari kacang tanah rebus, ketan putih, dan kuahnya terbuat dari sari kacang putih dengan sedikit jahe dan gula. Untuk kuahnya mirip seperti kuah ronde rasanya, namun dengan penampilan yang pekat karena terbuat dari sari kacang putih dan sedikit santan. Minuman ini sangat pas diminum disaat cuaca sedang dingin- dinginnya.

Menu wedang kacang putih kini memang jarang ditemui di Kota Solo. Sebab untuk membuat wedang kacang putih itu salah satunya yaitu Menu wedang kacang putih kini memang jarang ditemui di Kota Solo. Sebab untuk membuat wedang kacang putih itu salah satunya yaitu

d. Wedang Asle Wedang Asle adalah minuman hangat yang berasal dari santan yang telah digulai sehingga rasanya manis dan diberi potongan roti, ketan, dan agar-agar. Minuman yang hanya dijumpai di kota Solo ini merupakan minuman yang enak dinikmati saat malam hari, tetapi ada juga yang jualan di siang hari. Biasanya penjual wedang asle juga menjual wedang ronde.

3. Kota Barat

Di Sepanjang JL. Kota Barat Solo (dekat lapangan kota barat) banyak penjual makanan di sisi kanan dan kiri jalan dari sore hingga malam hari. Kawasan ini menjadi ramai oleh warung-warung kuliner seperti halnya Galabo. Berbagai makanan juga ada di sana seperti nasi liwet, seafood, susu segar shi jack, dll. Bedanya, kalau di Galabo, jalannya ditutup untuk tempat makan sedangkan disini, jalannya tidak ditutup, hanya pinggir jalannya saja yang dipakai untuk tempat kuliner lesehan.

Tetapi dari sekian banyak penjual makanan di tempat tersebut tidak ada yang menjual kuliner khas Solo, tetapi malah banyak yang menjual makanan dari daerah lain, salah satunya yaitu Jakarta. Selain itu di kawasan pusat kuliner Kota Barat banyak juga dijual seafood dan makanan penyet Tetapi dari sekian banyak penjual makanan di tempat tersebut tidak ada yang menjual kuliner khas Solo, tetapi malah banyak yang menjual makanan dari daerah lain, salah satunya yaitu Jakarta. Selain itu di kawasan pusat kuliner Kota Barat banyak juga dijual seafood dan makanan penyet

Di Solo banyak sekali dijumpai warung-warung tenda dengan tulisan Susu Segar Shi Jack. Shi Jack mengklaim diri sebagai warung pusatnya sumber gizi bagi warga Solo dan masyarakat pada umumnya. Disebut sebagai warung sumber gizi karena materi dagangan yang dijual utama adalah SUSU SEGAR. Susu Segar Shi Jack diambil dari hasil perahan susu sapi murni yang berasa dari Kabupaten Boyolali, sebuah kota yang terkenal dengan sebutan kota Susu.

Di warung Shi Jack selain menjual susu murni, ada juga minuman susu dengan campuran rasa lain, seperti coklat, stroberi, telor madu, jahe, dan lain sebagainya. Untuk makanannya hampir mirp dengan warung angkringan, yaitu menyajikan sego kucing (nasi dengan porsi seedikit ala makanan kucing) dengan lauk sambel bandeng ataupun oseng tempe. Ada juga yang menyediakan nasi goreng dan bihun goreng, tentunya dengan porsi sedikit ala kucing. Selain itu ada juga lauk pauk tambahan seperti aneka macam sate : udang, hati ayam, usus, keong, dan lain-lain. Tak ketinggalan ada pula menu roti bakar dan pisang owol (pisang goreng yang dibakar dan diberi siraman susu kental manis/keju parut) yang pas disantap bersama susu segar hangat.

B. Kompetitor

Dalam sebuah penelitian studi kasus, diperlukan data-data lain yang dapat dianggap sebagai pembanding dari objek utama. Data-data pembanding dimaksudkan untuk mencari kelemahan dan keunggulan dari objek utama. Pada penelitian ini, penulis mengambil contoh pembanding 2 buku kuliner dengan judul : “Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo” dan “Solo Surga Kuliner”.

1. Buku “Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo”

Buku ini membahas tentang berbagai macam makanan khas Solo, mulai dari nasi liwet, tengkleng, gudeg ceker, brambang asem, dan lain sebagainya. Setiap makanan di dalam buku ini dipaparkan dalam bentuk foto dan juga resepnya. Buku ini didesain fullcolor di semua halamannya. Setiap halaman memiliki tema layout yang sama, yaitu menggunakan background bergambar daun pisang, sebagai lambang ketradisionalan makanan tersebut.

Di dalam buku ini terdapat 25 resep makanan khas Solo yang dapat dipraktekkan di rumah. Buku ini dibuat dengan tujuan para penikmat kuliner tidak harus datang jauh-jauh ke Solo untuk menikmati hidangan khas Solo, melainkan dapat mencoba membuatnya sendiri di rumah dengan berbekal resep yang ada di buku ini. Selain resep dan foto makanan, di dalam buku ini juga terdapat foto warung makan yang menjual makanan khas Solo tersebut. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi panduan memasak bagi orang yang belum pernah menikmati kuliner khas Solo dan juga sebagai obat rindu bagi orang yang ingin bernostalgia dengan kota Solo.

Di buku ini juga terdapat peta lokasi makanan khas Solo. Namun sayang peta lokasi tersebut cukup membingungkan karena pembaca harus Di buku ini juga terdapat peta lokasi makanan khas Solo. Namun sayang peta lokasi tersebut cukup membingungkan karena pembaca harus

Data Buku :

a. Judul : Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo

b. Pengarang

: Miftah Sanaji

c. Penerbit

: PT Gramedia Pustaka Utama

d. Tahun terbit : 2009

e. Tempat terbit : Jakarta

f. Tebal buku : 60 halaman

g. Harga

: Rp 30.000,- : Rp 30.000,-

i. Ukuran

: 17 x 21 cm

2. Buku “Solo Surga Kuliner”

Buku kuliner karya Suryo Sukendro ini tampil dengan cover dominan merah. Di dalam buku ini dijelaskan berbagai macam makanan khas Solo dan juga kata-kata singkat di setiap judul makanan. Buku ini memaparkan makanan khas Solo dalam bentuk naratif (cerita), foto, dan lokasi dimana pembaca dapat menikmati kuliner tersebut. Informasi yang disajikan cukup lengkap, mulai dari lokasi, jam buka warung makan, hingga harga makanan. Sayangnya buku ini tidak berwarna, foto-foto di dalamnya pun hanya hitam putih sehingga kurang menarik dari segi tampilan. Itulah mengapa harga buku ini terbilang terjangkau, yaitu Rp 19.900,- sesuai dengan isinya yang tidak fullcolor.

Selain informasi makanan dan lokasi di dalam buku ini juga terdapat data hotel di Solo dan juga jadwal kereta api serta penerbangan di Solo.

Data Buku :

a. Judul

: Solo Surga Kuliner

b. Pengarang

: Suryo Sukendro

c. Penerbit

: Gelar Media

d. Tahun terbit : 2009

e. Tempat terbit : Bantul

f. Tebal buku : 116 halaman

g. Harga

: Rp 19.900,-

h. Berat buku : 0, 27 kg

i. Ukuran

: 14 x 17 cm

C. Analisis SWOT

Dalam hal ini produk utamanya adalah Buku “Solocious”. Sedangkan buku yang dijadikan komparasi (pembanding) yaitu buku “Wisata Kuliner

Makanan Daerah Khas Solo” dan juga “Solo Surga Kuliner”. SWOT kependekan dari Strenght, Weakness, Opportunity, & Threat. SWOT adalah salah satu cara

untuk menganalisis potensi suatu produk dan membandingkannya dengan competitor . Setiap buku pasti memiliki kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) sendiri-sendiri, dan kesemuanya itu dapat dikumpulkan dan dianalisa sebagai berikut ini :

1. Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo

Dalam perancangan ini salah satu kompetitornya yaitu buku : Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo. Buku ini memiliki kelebihan (strength) Dalam perancangan ini salah satu kompetitornya yaitu buku : Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo. Buku ini memiliki kelebihan (strength)

Sedangkan dari segi kelemahan (weakness) buku ini menghadirkan peta lokasi, tetapi membingungkan karena urutan nomor lokasi yang berdekatan pada peta sehingga pembaca akan kesulitan untuk mencari tempat yang dimaksud. Selain itu nomor halaman pada buku ini juga kurang begitu jelas serta tidak ada informasi harga makanan.

Dalam hal kesempatan (opportunity) dan juga ancaman (threat) buku kuliner ini sama seperti buku Solocious diatas, karena kedua buku ini sama- sama berjenis buku kuliner.

2. Solo Surga Kuliner

Kompetitor yang kedua yaitu buku : Solo Surga Kuliner. Buku ini memiliki kelebihan (strenght) dari segi harga yang terjangkau dan informasi yang ditulis juga cukup lengkap, mulai dari informasi makanan khas Solo, lokasi dan harganya.

Namun sayang buku ini memiliki kelemahan (weakness) tidak berwarna, melainkan hanya hitam putih. Kertas yang digunakan pun tidak maksimal, hanya kertas HVS. Sehingga isi buku ini terlihat seperti fotocopy- an. Desain pada buku ini juga tidak menarik dan biasa saja. Selain itu foto makanan di buku ini juga tidak jelas karena hanya hitam putih. Dalam hal kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) buku ini juga sama halnya dengan kedua buku diatas.

Untuk lebih jelasnya analisa SWOT perancangan ini bisa dilihat dalam tabel berikut ini : Untuk lebih jelasnya analisa SWOT perancangan ini bisa dilihat dalam tabel berikut ini :

Wisata Kuliner Makanan Daerah

Khas Solo

Solo Surga Kuliner

Fullcolor Desain dan layout buku yang menarik Warna yang dipilih untuk buku cukup menarik dan bersih

Harga terjangkau Informasi yang lengkap, mulai

dari informasi makanan khas Solo, lokasi, hingga harganya.

b. Weakness (Kelemahan)

Wisata Kuliner Makanan Daerah

Khas Solo

Solo Surga Kuliner

Peta lokasi membingungkan Nomor halaman tidak jelas Tidak ada informasi harga makanan

Tidak berwarna Desain tidak menarik

Gambar pada cover buku biasa

saja Foto makanan tidak menampilkan sisi lezat dari makanan karena hanya hitam putih dengan kualitas cetak yang tidak bagus

c. Opportunity (Kesempatan)

Wisata Kuliner Makanan Daerah

Khas Solo

Solo Surga Kuliner

Memudahkan orang untuk mencari tempat kuliner khas Solo, sehingga tidak memakan waktu

Menjadi sarana promosi wisata kuliner khas Solo Melestarikan kuliner Indonesia seiring dengan menjamurnya makanan-makanan luar negeri

Memudahkan orang untuk mencari tempat kuliner khas Solo, sehingga tidak memakan waktu

Menjadi sarana promosi wisata kuliner khas Solo Melestarikan kuliner Indonesia seiring dengan menjamurnya makanan-makanan luar negeri

d. Threat (Ancaman)

Wisata Kuliner Makanan Daerah

Khas Solo

Solo Surga Kuliner

Semakin banyaknya buku kuliner tentang makanan khas daerah Informasi tentang kuliner di internet sudah mulai banyak, sehingga memungkinkan orang lebih memilih mencari informasi makanan lewat internet

Semakin banyaknya buku kuliner tentang makanan khas daerah Informasi tentang kuliner di internet sudah mulai banyak, sehingga memungkinkan orang lebih memilih mencari informasi makanan lewat internet

D. Positioning

“Positioning dapat diartikan proses atau upaya untuk menempatkan suatu

produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau ko nsumennya” (Rhenald Kasali,1997 : 157).

Pada perancangan buku kuliner ini memposisikan diri sebagai buku panduan untuk memudahkan orang-orang yang berkunjung ke Solo dalam mencari lokasi wisata kuliner agar tidak memakan waktu. Selain itu buku kuliner ini menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Hal ini dikarenakan buku kuliner khas Solo ini akan dipasarkan di tempat-tempat dimana banyak wisatawan dalam dan luar negeri datang berkunjung. Tempat-tempat itu seperti: hotel, stasiun, tempat wisata, restoran, dan lain sebagainya.

Sejauh ini masih sangat jarang ada buku kuliner khas daerah yang menggunakan 2 bahasa, biasanya hanya menggunakan bahasa Indonesia saja dan juga hanya berisi resep-resep. Padahal buku kuliner ini memiliki tujuan mempromosikan kuliner khas Solo, bukan hanya di dalam negeri saja tetapi juga kepada wisatawan asing.

E. USP (Unique Selling Preposition)

USP (Unique Selling Preposition) adalah cara untuk menjadi lebih unik, lebih unggul dan lebih diingat oleh orang lain dari pesaing. Unique Selling Preposition, berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang USP (Unique Selling Preposition) adalah cara untuk menjadi lebih unik, lebih unggul dan lebih diingat oleh orang lain dari pesaing. Unique Selling Preposition, berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang

USP ( Unique Selling Preposition ) adalah sesuatu hal/ kelebihan/ keunggulan dari suatu produk dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP tidak selalu sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, USP bisa merupakan sesuatu yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun tidak diolah dan ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik atau paling tidak lain daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audience.

Dalam perancangan buku kuliner khas Solo ini USP nya yaitu buku ini berisi aneka macam kuliner khas Solo dengan desain yang modern dan tidak formal agar nyaman saat dibaca dan tidak monoton/membosankan karena buku ini dirancang sebagai buku hiburan bukan buku formal. Selain itu juga dilengkapi dengan foto-foto kuliner yang menggugah selera dan juga informasi lokasi serta peta wisata kuliner yang mudah dipahami.