Gambaran Masyarakat secara sosiologis dengan adanya Facebook

G. Gambaran Masyarakat secara sosiologis dengan adanya Facebook

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Untuk bisa menyampaikan maksud dan tujuannya maka manusia perlu berkomunikasi dan di Era globalisasi sekarang yang didukung oleh pesatnya perkembangan ilmu penegtahuan dan tekhnologi khususnya telah menghadapkan dunia pada era informasi dan komunikasi. Internet adalah salah satu tekhnologi informasi dan komunikasi yang sering digunakan manusia untuk berkomunikasi di era modern saat ini, dan jejaring sosial merupakan salah satu didalamnya yang kini banyak dimanfaatkan seperti jejaring sosial facebook. Sebagai situs jejaring sosial, facebook memang cepat mendapatkan tempat di hati masyarakat

sehingga Facebook kini meluas dan bisa menikmati dari berbagai kalangan sehingga Facebook kini meluas dan bisa menikmati dari berbagai kalangan

1) Segi Budaya

Budaya merupakan kebiasaan, kebiasaan yang dilakukan seseorang dalam komunitasnya atau dalam lingkungan tempat tinggalnya. Seperti budaya popular Facebook yang sekarang banyak diikuti dan diminati oleh masyarakat, termasuk pada kalangan mahasiswa. Yang mana mahasiswa sangat tertarik apabila mereka menggunakan facebook sebagai media komunikasi. Facebook merupakan jejaring sosial dari budaya popular luar yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya di ciptakan oleh Mahasiswa Hardward Amerika, ia membuat program untuk fasilitas lokal yang memungkinkan mahasiswa di kelas yang sama bisa melihat daftar teman- teman sekelas serta tujuan dibuatnya facebook untuk pertama kalinya untuk memfasilitasi mahasisiwa di Universitas tersebut untuk saling mengenal dan berinteraksi. Tujuan tersebut berkembang seiring dengan perkembangan tekhnologi saat sekarang tujuan utama situs facebook untuk membantu penggunanya bersosialisasi ke seluruh penjuru dunia. Dalam waktu singkat duapertiga mahasiswa Harvard jadi pengguna facebook. Dan terus berkembang dimana akhirnya dia berhasil Budaya merupakan kebiasaan, kebiasaan yang dilakukan seseorang dalam komunitasnya atau dalam lingkungan tempat tinggalnya. Seperti budaya popular Facebook yang sekarang banyak diikuti dan diminati oleh masyarakat, termasuk pada kalangan mahasiswa. Yang mana mahasiswa sangat tertarik apabila mereka menggunakan facebook sebagai media komunikasi. Facebook merupakan jejaring sosial dari budaya popular luar yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya di ciptakan oleh Mahasiswa Hardward Amerika, ia membuat program untuk fasilitas lokal yang memungkinkan mahasiswa di kelas yang sama bisa melihat daftar teman- teman sekelas serta tujuan dibuatnya facebook untuk pertama kalinya untuk memfasilitasi mahasisiwa di Universitas tersebut untuk saling mengenal dan berinteraksi. Tujuan tersebut berkembang seiring dengan perkembangan tekhnologi saat sekarang tujuan utama situs facebook untuk membantu penggunanya bersosialisasi ke seluruh penjuru dunia. Dalam waktu singkat duapertiga mahasiswa Harvard jadi pengguna facebook. Dan terus berkembang dimana akhirnya dia berhasil

1. Akibat Positif Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi. Dari segi positifnya facebook fitur dan aplikasi yang cocok dan sesuai unutk mahasiswa adalah Group, page, serta networking. Fitur tersebut dapat dibuat dan dimanfaatkan secara maximal untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi di antara para mahasiswa atau antar mahasiswa dengan dosen.

2. Akibat Negatif Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Ketidak mampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan. Apabila perubahan sosial budaya

norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif misalnya adanya facebook yang masyarakatnya berlebihan menggunakannya atau tidak sewajarnya menyebabkan dampak negatif pemborosan waktu (waktu untuk bekerja, belajar) tindak penipuan, serta penyalahgunaan prostitusi dll akibatnya berpengaruh negatif pula terhadap nilai dan norma perilakunya.

2) Kebiasaan

Dengan adanya Facebook ikut pula merubah tingkah laku mahasiswa sehingga berujung pada perubahan kebiasaan seperti dikampus, mahasiwa lebih sering mengahbiskan waktu luangnya untuk membuka Facebook yang selalu ingin diikutinya karena tidak ingin ketinggalan jaman. Kebiasaan ini disebabkan akan lingkungan yang selalu berubah karena hadirnya produk baru dari segi tekhnologi informasi yang terus berkembang. Dari kebiasaan tingkah laku merupakan hal kebiasaan karena sudah menjadi hal sehari-hari yang digunakan sehingga menjadi kecanduan. Dari kebiasaaan tersebut muncullah pola konsumtif yang dilakukan penggunanya yakni lebih boros dalam pemakaian pulsa, lebih sering membuka facebook ketika berinternetan, mengenyampingkan aktifitas atau kegiatan lain.

Gejala perubahan akibat tergerus perkembangan budaya luar yang berbau modern menyebabkan perubahan terhadap Pola hidup dianggap sebagai hal yang perlu dan penting. Salah satunya pola hidup yang lebih terkesan simple dan modern, secara otomatis Facebook menciptakan adanya budaya konsumenisme seperti contohnya facebook digunakan mahasiswa sebagai sarana shoping online mahasiswa tidak perlu jauh-jauh membeli produk yang diinginkan hal ini dianggap sebagai kemudahan sehinga pola hidupnya berubah. Ketika seorang mahasiswa yang mempunyai hobi shopping atau belanja, maka jika melihat barang yang menarik dan sesuai dengan apa yang diinginkan pasti akan langsung membelinya bahkan sekarang kebanyakan mahasiswa seperti itu selalu ingin tampil menarik dengan fashion paling modern. Dengan keinginan semacam itu, tentunya menuntut mahasiswa baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk selalu merubah penampilan mereka demi mengikuti zaman. Karena hal tersebut mereka dituntut untuk selalu mengkonsumsi barang-barang fashion terbaru, sehingga budaya konsumsi semakin berkembang. Budaya konsumsi semacam ini sangat sulit untuk dihindari sehingga sangat mempengaruhi pola hidup yang semula sederhana menjadi terkesan modern namun boros.

4) Problem dan permasalahan dalam masyarakat

Facebook di negara asalnya Amerika, budaya masyarakatnya cenderung lebih individualistis dari pada Indonesia. Kalaupun sosialisasi antar

Kehadiran situs pertemanan termasuk facebook berfungsi mengisi kebutuhan bersosialisasi antar individu. Disadari atau tidak kaum muda perkotaan adalah role model yang tindak tanduknya mampu mempengaruhi perilaku masyarakat secara luas. Popularitas facebook yang awalnya hanya terbatas pada kalangan yang kenal internet diperkotaan dengan cepat menyebar dan menjadi tren dimana-mana. Apalagi akses internet semakin mudah untuk dinikmati masyarakat. Ketakutan beberapa pihak atas perkembangan facebook yang super cepat diindonesia sebenarnya memperlihatkan mentalitas bangsa ini yang selalu merasa menjadi korban atas pengaruh budaya yang datangnya dari luar. Apapun yang berasal dari luar dan yang diterima oleh masyarakat secara luas hampir pasti dianggap akan mengancam budaya dan karakter budaya. Sehingga merebaknya situs pertemanan saja menimbulkan keresahan pada dimasyarakat.

Sementara itu kegunaan facebook tak lepas sebagai sarana media aspirasi publik yang positif sebagai salah satu contohnya di kalangan politik facebook memanfaatkannya sebagai media sarana kampanye Parpol, para politisi semakin menyadari begitu efektifnya situs jejaring sosial bagi kampanye dan penyampaian program ‐program aspirasi mereka. Di Indonesia, sekarang ini hampir semua politisi punya account di FB, Friendster dan membuat blog sebagai sarana kampanye disamping cara ‐cara konvensional melalui media massa. Mereka bahkan tidak Sementara itu kegunaan facebook tak lepas sebagai sarana media aspirasi publik yang positif sebagai salah satu contohnya di kalangan politik facebook memanfaatkannya sebagai media sarana kampanye Parpol, para politisi semakin menyadari begitu efektifnya situs jejaring sosial bagi kampanye dan penyampaian program ‐program aspirasi mereka. Di Indonesia, sekarang ini hampir semua politisi punya account di FB, Friendster dan membuat blog sebagai sarana kampanye disamping cara ‐cara konvensional melalui media massa. Mereka bahkan tidak

sudah memiliki blog dan group di situs jejaring sosial dengan pendukung yang jumlahnya jutaan, dan kini banyak capres-capres yang mengekor tindakan Obama tersebut . Tidak pelak lagi, situs jejaring sosial merupakan media alternatif bagi dunia politik. Di Amerika Serikat, bahkan presiden Barrack Obama terang ‐terangan mengakui betapa pentingnya peran blog dan situs jejaring sosial untuk menggalang dana, mendongkrak popularitas dan memenangi Pilpres di negara tersebut.

Selain sebagai media aspirasi publik yang positif facebook juga bisa disalah gunakan untuk kepentingan yang berimmbas ke hal yang negatif, seperti contohnya seorang pelajar melakukan tindakan kasus penghinaan, pelecehan atau pencemaran nama baik akibat sakit hati atau kurang senang dan ditujukan kepada guru, sekolah, atau pihak terkait melalui steatment dan argumentnya yang dituangkannya lewat status mereka dalam facebook, padahal tidak pantas utnuk diumbar dan dikonsumsi oleh publik, hal inilah yang menjadi pemicu yang mendatangkan dampak negatif serta bisa mencoreng nama baik lingkungan sekolah, atau instansi yang terkait, serta dampak yang buruk bagi si pelaku itu sendiri. Pelajar hendaknya lebih bisa mengontrol diri dalam bertutur kata di publis karena Facebook merupakan suatu sarana komunikasi umum dan terbuka.

ditimbulkan dari perilaku mahasiswa dimana perilaku tersebut menyebabkan suatu dampak. Facebook hanya sarana, Sepeti halnya mahasiswa sosiologi juga mengalami dampak dan permasalahan yang dirasakankan akibat adanya facebook, diantaranya terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar, malas belajar, tersitanya waktu belajar, secara finansial juga terkesan membuang-buang uang (penggunaan pulsa yang berlebih dan boros) dll.