KERANGKA BERFIKIR

F. KERANGKA BERFIKIR

Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari individu atau organisasi yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Fungsi jejaring ini lebih pada memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari individu atau organisasi yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Fungsi jejaring ini lebih pada memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial

Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja terutama mahasiswa, karena mahasiswa merupakan pengguna yang dekat dan peka terhadap perkembangn tekhnologi dan memiliki fasilitas yang mendukung untuk mengaksesnya dengan mudah dan flexible seperti mobile seluler. Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak nyata pada dunia pendidikan. Jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa. Bisa saja berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri.

Motivasi diterapkan dalam berbagai kegiatan, tidak terkecuali dalam belajar. Betapa pentingnya motivasi dalam belajar, karena keberadaanya sangat berarti bagi kegiatan belajar. Selain itu, motivasi merupakan pengaruh untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat dicapai. Dengan adanya motivasi belajar mahasiswa mempunyai hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan akan belajar, harapan akan cita- cita. Karena pada dasarnya motivasi belajar memegang peranan penting yaitu menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan Motivasi diterapkan dalam berbagai kegiatan, tidak terkecuali dalam belajar. Betapa pentingnya motivasi dalam belajar, karena keberadaanya sangat berarti bagi kegiatan belajar. Selain itu, motivasi merupakan pengaruh untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat dicapai. Dengan adanya motivasi belajar mahasiswa mempunyai hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan akan belajar, harapan akan cita- cita. Karena pada dasarnya motivasi belajar memegang peranan penting yaitu menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan

Bagan 1.1 Kerangka berfikir

Hasil Akhir :

Jejaring sosial

Perilaku mahasiswa

Dampak Motivasi belajar positif/negatif

Pencapaian Cita-cita

Faktor intrinsik/ekstrinsik

1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bodgan dan Tailor dalam Moleong (1998 : 3) diartikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam penelitian jenis ini peneliti berusaha mengembangkan konsep dan menghimpun fakta dengan cermat tanpa melakukan hipotesa akan tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

2. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Alasan dipilihnya lokasi ini karena di FISIP karena :

a. Terdapat fasilitas layanan wifi yang mendukung sehingga memicu mahasiswa untuk mengakses internet secara gratis tak terkecuali Facebook

b. Didukung pula keterangan data Puskom-Fisip menyebutkan bahwa Frekuensi akses internet yang paling sering dibuka mahasiswa adalah jejaring sosial Facebook

c. Kenyataan sekarang ditambah dengan maraknya jejaring sosial Facebook yang sekarang banyak digemari oleh semua kalangan tak terkecuali mahasiswa sosiologi, serta lokasi tersebut dapat memberikan data yang diperlukan peneliti c. Kenyataan sekarang ditambah dengan maraknya jejaring sosial Facebook yang sekarang banyak digemari oleh semua kalangan tak terkecuali mahasiswa sosiologi, serta lokasi tersebut dapat memberikan data yang diperlukan peneliti

3. Sumber Data

a. Data Primer Sumber data primer diperoleh secara langsung dari lapangan melalui observasi dan wawancara dengan informan. Observasi dilakukan dengan mengamati lokasi penelitian yakni di kampus FISIP dan aktivitas-aktivitas mahasiswa (tindakan dan perilaku yang dilakukan) di kampus. Wawancara dilakukan secara langsung dari sumbernya yaitu informasi dari Mahasiswa Sosiologi serta beberapa informan yang mendukung seperti orang tua mahasiswa dan tokoh masyarakat.

b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung, menjelaskan serta mempunyai hubungan yang erat dengan bahan primer yang terdiri dari buku – buku, arsip, artikel, dokumentasi yang terkait dengan dampak jejaring sosial “Facebook”.

4. Teknik pengambilan sampel Teknik Pengambilan Sampel yang diajukan sebagai proposisi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa sosiologi Reguler FISIP. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunkan Purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan yang berdasarkan konsep teoritis, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan sebagainya. Karena hal 4. Teknik pengambilan sampel Teknik Pengambilan Sampel yang diajukan sebagai proposisi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa sosiologi Reguler FISIP. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunkan Purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan yang berdasarkan konsep teoritis, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan sebagainya. Karena hal

Jenis purposive sampling dipergunakan untuk pengambilan sampel dengan cara dasar yakni maximum variation sampling dengan teknik pengambilan sample seperti ini peneliti dapat menetukan informan mana yang tepat dan sesuai dengan masalah penelitian dan mampu mendapatkan keragaman data secara maksimal. Pemilihan informan secara sengaja ini dilakukan dengan maksud untuk menentukan sebuah kasus yang sesuai dengan tujuan penelitian (Y. Slamet, 2006:65). Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah:

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan komponen atau unit-unit analisis yang memiliki spesifikasi atau ciri- tertentu. Dalam penelitian ini populasi yang diambil peneliti adalah seluruh mahasiswa Sosiologi Reguler FISIP.

b. Sampel

Dari sekian banyak mahasiswa Sosiologi Reguler, peneliti akan mengambil 8 orang sebagai sample dari populasi mahasiswa serta beberapa orang tua mahasiswa serta pihak-pihak yang terkait. Besarnya sample yang akan dipilih dengan rincian sebagai berikut :

1. 8 orang mahasiswa Sampel ini diambil sebagai informan dalam penelitian ini dengan kriteria sebagai berikut, 1. 8 orang mahasiswa Sampel ini diambil sebagai informan dalam penelitian ini dengan kriteria sebagai berikut,

c. serta memiliki akun Facebook seluler, sering menggunakannya atau jarang menggunakannya.

2. 2 orang tua mahasiswa. Orang tua mahasiswa yang di pilih sebagai informan dalam penelitian ini adalah orang tua yang mengetahui anaknya memiliki facebook serta mengetahui dampaknya.

3. 1 orang yang merupakan tokoh masyarakat. Informan yang diambil merupakan Tokoh masyarakat yang ada di lingkungan sekitar kampus UNS. Beliau merupakan dosen dari ISI (Institut Seni Indonesia).

5. Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data sepenuhnya dari lapangan sangat mengharapkan keleluasaan data yang masuk, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Teknik observasi Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan suatu objek, dapat dari fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang. Observasi ini dilakukan secara informal sehingga mampu mengarahkan peneliti untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan masalah peneliti.

Teknik wawancara adalah teknik yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan yang diwawancarai (inetrviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini diginakan teknik wawancara mendalam (indeph intervew). Wawancara model ini tidak menggunakan struktur yang ketat, namun dengan strategi untuk mengiringi pertanyaan yang semakin memusat sehingga informasi yang diperoleh dan dikumpulkan cukup memadai. Kemudian sistem ini akan mampu mengorek informasi yang sempurna karena berkenaan dengan masalah sikap mental, persepsi, perasaan dan pandangan mereka tanpa memaksakan kehendak kita dalam mengajukan pertanyaan kita terhadap mereka.

Dalam wawancara biasanya juga dibantu dengan interview guide yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu secara sistematis, untuk kemudian digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan wawancara. Interview guide dalam penelitian ini bersifat fleksibel, artinya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan atau responden akan berkembang dan tidak hanya terpancar pada daftar pertanyaan saja.

Adalah salah satu tekhnik pengumpulan data dengan cara mencatat arsip-arsip, surat-surat dan dokumen lain yang mendukungnya.

b. Sampel

Adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan tekhnik tertentu. Sampel menggambarkan keadaan sebenarnya dari populasi yang terwakilinya.

6. Teknik analisis data Teknis analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa interaktif, yaitu bahwa ketiga komponen aktifitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengertian dari ketiga analisis tersebut adalah:

a) Reduksi data ( Data Reduction ) Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data kasar yang ada dalam fieldnote. Proses ini merupakan proses yang dimulai sejak pra pengumpulan data sampai selesai. Sehingga data menjadi suatu bentuk analisis yang tegas dan terfokus.

b) Sajian data ( Data Display ) Sajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan adanya kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data, b) Sajian data ( Data Display ) Sajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan adanya kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data,

c) Penarikan kesimpulan ( Conclution Drawing ) Penarika kesimpulan merupakan kesimpulan dari apa yang telah diteliti dari awal hingga akhir. Kesimpulan ini bersifat longgar dan tetap terbuka. Penarikan kesimpulan ini merupakan kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga diverifikasikan selama penelitian itu berlangsung. Tiga komponen analisis tersebut aktifitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data berbentuk siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara ketiga komponen pengumpulan data selama proses pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data kemudian bergerak diantara data reduksi, data display dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih jelasnya proses analisa model interaktif dapat dilihat dari bagan dibawah ini.

( H.B Sutopo, 2002 :37 )

7. Validitas data Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijamin validitas datanya dengan cara trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan Kesimpulan

Pengumpulan

data

apa yang dikatakan secara pribadi

3. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat, orang yang berpendidikan menengah, orang pemerintahan, dsb

4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang

bersangkutan (Moleong, 1998 : 178).