DAMPAK JEJARING SOSIAL “FACEBOOK” SELULER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

DAMPAK JEJARING SOSIAL “FACEBOOK” SELULER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

(Studi deskriptif kualitatif mengenai dampak jeja ring sosial “Facebook” seluler terhadap motivasi belajar Mahasiswa Jurusan Sosiologi S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret)

Disusun oleh : ARIM MUNASHIRAINI

D3207013

Disusun Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

commit to user

Arim Munashiraini D3207013, “DAMPAK JEJARING SOSIAL “ FACEBOOK”

SELULER

TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR

MAHASISWA (Studi deskriptif kualitatif mengenai dampak jejaring sosial “Facebook” seluler terhadap motivasi belajar Mahasiswa Jurusan Sosiologi S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret) ”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan bagaimana dampak adanya jejaring sosial facebook seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa. Peneliti tertarik untuk mengangkat tema ini karena hampir setiap mahasiswa Fisip sosiologi memiliki akun facebook seluler yang dengan mudah bisa diakses kapan pun dan dimanapun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulakan facebook terhadap motivasi belajar mahsiswa sosiologi.

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet telah memberikan perubahan yang berarti pada hampir setiap aspek kehidupan. Begitu juga dengan perkembangan komunikasi dan cara berinteraksi menggunakan jaringan internet. Seperti halnya facebook sebagai salah satu dari sekian banyak situs yang memfasilitasi hal tersebut. Facebook memberikan variasi baru dalam berinteraksi sosial dimana setiap orang yang melakukan interaksi tidak bertemu secara langsung, namun melalui jaringan internet. Namun yang mana pastinya setiap perkembangan tekhnologi berpengaruh terhadap perilaku mahasiwa dan memiliki dampak positif ataupun negative terutama terhadap sisi motivasi belajar mereka.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku memiliki 3 bentuk operasional yakni pengetahuan, sikap dan tindakan, dari perilaku yang ditimbulkan akibat penggunaan jejaring sosial facebook memiliki dampak positif bagi yang bisa memanfaatkan dengan baik, sedangkan dampak negative dirasakan terhadap 2 informan mahasiswa sosiologi yang mengakui sebagai pengguna berat (facebookers) dan kurang bisa membatasi diri dalam penggunaanya. Sedangkan dalam sisi belajarnya mahasiswa sosiologi memiliki motivasi untuk dapat semangat dalam belajar karena mereka sadar akan kedewasaan sebagai seorang mahasiswa akan pentingnya belajar sebagai kebutuhan sehingga timbulah motivasi untuk belajar yakni motivasi Intrinsik, motivasi tersebut berasal dari dalam dan dari luar individu. Namun setiap mahasiwa tingkatan motivasinya berbeda hal ini disebabkan akan ada pengaruh yang timbul dari luar yang lebih kuat sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Pengaruh dari luar disini yang dimaksud adalah adanya jejaring social yang memiliki akibat terhadap perubahan perilaku mahasiswa, yang berarti mahasiswa tidak bisa membatasi diri dan sebagainya. lain halnya dengan yang memiliki motivasi belajar yang kuat ia akan memanfaatkan adanya perkembangan tekhnologi secra positif tidak berlebihan dan menempatkan sebagaimana mestinya sehingga hal positif yang didapat dan berpengaruh positive secara umum ataupun terhadap motivasi belajarnya.

commit to user

Mahasiswa ....................................................................................... 126

5. Motivasi belajar ............................................................................... 130

a. Motivasi intrinsik ...................................................................... 132

b. Motivasi ekstrinsik .................................................................... 134

c. Dampak Jejaring sosial Facebook seluler terhadap motivasi belajar ......................................................................... 137

d. Upaya dalam mengatasi dampak Jejaring sosial facebook terhadap motivasi belajar mahasiswa ........................................ 138

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 142

B. Implikasi

1. Implikasi teoritis .............................................................................. 144

2. Impikasi Metodologis ...................................................................... 146

3. Implikasi Empiris ............................................................................ 149

C. Saran ..................................................................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

Bagan 1.1 Kerangka berfikir .................................................................................. 35 Bagan 1.2 HB Sutopo ............................................................................................. 43 Bagan 3.1 Faktor Motivasi belajar ......................................................................... 111 Bagan 3.2Hasil temuan lapangan Faktor-faktor yang pemacu motivasi belajar

mahasiswa sosiologi ............................................................................. 137

Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa Aktif Sosiologi S-1 Reguler FISIP UNS .............. 50 Tabel 2.2 Keberadan Titik Hotspot FISIP ............................................................. 54

commit to user

Matrik 1 Pengetahuan Jejaring Sosial Facebook Menurut Para Informan .............. 82 Matrik 2 Sikap akan penggunaan Facebook ........................................................... 89 Matrik 3 Perilaku akan penggunaan Jejaring sosial facebook ................................ 100 Matrik 4 Dampak Jejaring terhadap Perilaku mahasiswa dan tanggapan

orangtua.................................................................................................... 108 Matrik 5 Temuan lapangan Motivasi dalam diri mahasiswa .................................. 111 Matrik 6 Tipologi mahasiswa yang tinggal dikost dan tinggal bersama

orangtua.................................................................................................... 117 Matrik 7 Dampak Facebook terhadap motivasi belajar ......................................... 140

commit to user

Gambar 2.1 Peta UNS ............................................................................................ 46 Gambar 2.2 Struktur organisasi HIMSOS ............................................................. 51 Gambar 2.3 Grafik member Hotspot ...................................................................... 56 Gambar 2.4 Tampilan awal facebook .................................................................... 63 Gambar 2.5 Anggota soloraya facebook community ............................................. 68

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar.

Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.

Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter. Namun yang lebih akrab Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter. Namun yang lebih akrab

Menurut Profesor J.A. Barnes (2009) Facebook merupakan situs yang layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari dengan teman sampai dengan keluarga.

Dampak situs jejaring sosial seperti Facebook mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja terutama, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan terpelajar seperti mahasiswa. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial Facebook, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut dan berinteraksi secara pasif. Di dunia pendidikan, mahasiswa yang kecanduan jejaring sosial merupakan persoalan besar. Konsentrasi mahasiwa dengan kuliah dan tugas ‐tugasnya akan terganggu.

ini. Untuk bisa melakukan jejaring sosial ini harus melalui media perangkap keras seperti computer, laptop ataupun media Handphone seluler. Setiap mahasiswa sekarang ini sudah memiliki laptop dan setiap laptop mempunyai fasilitas untuk berkoneksi dengan internet tanpa kabel atau Wifi tinggal dikoneksikan dengan jaringan internet dikampus. Sekarang ini setiap kelas sudah memilki jaringan koneksi keinternet jadi sangat mudah untuk mahasiswa melakukan koneksi dengan Facebook. Bahkan di tempat-tempat hotspot atau warnet kebanyakan yang dibuka akun facebook.

Tidak cuma dengan laptop atau dengan komputer untuk berkoneksi dengan Facebook, handpone atau mobile seluler yang dulu digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh tetapi sekarang handpone memiliki fasilitas untuk berkoneksi dengan internet. Dahulu handphone adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Tapi sekarang kita hampir seluruh masyarakat dunia menggunakan handphone, begitu juga dengan facebook. Hal ini mengubah shift perilaku manusia karena di zaman ini, facebook seperti sebuah kebutuhan sehari-hari bagi penggunanya. Dengan kemajuan handpone tersebut memberikan memudahkan mahasiswa untuk melakukan koneksi Facebook kapanpun dan dimanapun. Hal inilah yang mempermudah mahasiswa untuk mengakses jaringan pertemanan tersebut setiap waktu dan setiap saat. Jadi mahasiswa tdak perlu pergi kewarnet untuk mengakses situs

saat dan setiap waktu kapanpun dan dimanapun. Menurut W. Kumorotomo (2009) dosen Magister Administrasi Publik UGM, Kecanduan jejaring sosial juga bisa berakibat pada pemborosan waktu, sudah begitu banyak kasus yang membuktikan adanya kerugian individu atau organisasi karena akses ke jejaring sosial. Begitu banyak sekretaris yang produktivitasnya menurun karena selalu mengutamakan akses ke situs ini sera dampak lainya masalah dampak psikis. Orang menjadi sangat tergantung hingga seolah hidup tidak lengkap kalau sehari saja tidak membuka account miliknya di situs tersebut.

Guy Hoskins menulis di jurnal Helium (2008) bahwa ada tujuh dosa besar FB jika orang sudah kecanduan, Ketujuh dosa besar FB itu adalah rasa malas bekerja (sloth), sifat rakus

(greed), iri (envy), dengki (lust), takabur (pride), marah (wrath), dan mengada ‐ada (gluttony). Dari pengalaman sehari‐hari, segera bisa ditunjukkan efek psikis tersebut. Selain orang menjadi malas mengerjakan hal ‐hal yang produktif, orang juga menjadi angkuh dan narsis.

Motivasi merupakan penentu ketekunan belajar, seorang pelajar yang termotivasi belajar akan sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi karena suatu pengaruh dari luar maka dia tidak akan tahan lama belajar (Uno, Hamzah : 2003). Belajar adalah salah satu hal penting yang harus diakukan oleh mahasiswa demi mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Jika waktu belajar mahasiswa dalam Motivasi merupakan penentu ketekunan belajar, seorang pelajar yang termotivasi belajar akan sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi karena suatu pengaruh dari luar maka dia tidak akan tahan lama belajar (Uno, Hamzah : 2003). Belajar adalah salah satu hal penting yang harus diakukan oleh mahasiswa demi mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Jika waktu belajar mahasiswa dalam

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka perumususan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimanakah dampak jejaring sosial “

F acebook” seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan, perlu dikemukakan pula tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sehingga permasalahan dapat diungkapakan secara jelas di dalam analisis. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan beragam respon mahasiswa Sosiologi Reguler Fisip UNS dengan adanya jejaring sosial “Facebook” seluler terhadap motivasi belajarnya.

2. Mendeskripsikan dampak dari jejaring sosial “ facebook” seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa Sosiologi regular Fisip UNS.

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara pribadi pada khususnya atau bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan secara kepustakaan untuk penelitian sejenis

2. Dapat menambah wawasan pembaca bagaimanakah dampak jejaring sosial “ facebook” seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa, apakah bisa berdampak positif ataukah negatif.

3. Syarat menyelesaikan studi di jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. KONSEP YANG DIGUNAKAN

a. Budaya populer

Globalisasi yang melanda dunia membawa berbagai konsekwensi sosial baru dalam kehidupan umat manusia, dari sekian tingginya mobilitas informasi sampai pada berubahnya nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara

informasi yang memberikan kekuatan sangat besar dalam merubah paradigm kemanusiaan. Revolusi teknologi informasi member manusia peluang untuk melakukan trnasformasi budaya dan peradaban secara massif mencakup seluruh Negara di dunia ini. Negara-negara barat yang terdepan dalam penguasaan tekhnologi informasi dengan leluasa mampu mentranformasikan hampir semua produk budaya dan peradabannya ke seluruh penjuru dunia. Jadilah dimana-mana yang menjadi kiblat beradaban adalah barat, dari ilmu pengetahuan dan tekhnologi sampai gaya hidup, globalisasi itu sendiri selanjutnya akan melahirkan kebudayaan baru yang popular dengan sebutan neo- globalisme dimana suatu daerah mengadopsi budaya daerah lain dan terbentuklah kebudayaan baru dari akulturasi kebudayaan yang lama. (www.irm.com)

Awalnya, Budaya popular ini dahulu bersifat masaal (umum), komersial, terbuka, dan lahir dari rakyat, dan tentunya disukai rakyat. Sehingga budaya pop dikategorikan sebagai budaya rakyat (folk culture) atau budaya rendah (low culture). Bentuknya berupa musik, tarian, gaya, ritual sosial dan bentuk lain yang bersifat tradisional. Tumbuh pada tingkatan bawah sebagai perwujudan eksistensi dengan akses yang terbatas dan dicirikan dengan kesederhanaan. Oleh karena itu, budaya popular dapat disimpulkan sebagai produk cultural yang Awalnya, Budaya popular ini dahulu bersifat masaal (umum), komersial, terbuka, dan lahir dari rakyat, dan tentunya disukai rakyat. Sehingga budaya pop dikategorikan sebagai budaya rakyat (folk culture) atau budaya rendah (low culture). Bentuknya berupa musik, tarian, gaya, ritual sosial dan bentuk lain yang bersifat tradisional. Tumbuh pada tingkatan bawah sebagai perwujudan eksistensi dengan akses yang terbatas dan dicirikan dengan kesederhanaan. Oleh karena itu, budaya popular dapat disimpulkan sebagai produk cultural yang

rakyat pada zaman ketika produksi ekonomi dalam bentuk feodalisme. Sehingga, konsep folk culture akhirnya memang lebih dekat dengan produk

kebudayaan

yang

berkarakter tradisional. (www.yayasankalyanamitra.com)

Dalam Ensiklopedia Encarat, Budaya pop diartikan sebagai berikut : Popular culture is value that come from advertising, the entertainment industry, the media, and icons of style and targeted to the ordinary people in society. (Encarta reference library, 2004).

Budaya pop adalah nilai-nilai yang berasal dari industry iklan, industri hiburan, media dan symbol mode yang ditujukan pada masyarakat awam. Nampak dari definisi diatas, budaya pop dipandang sebagai budaya yang mengambil nilai dari dunia iklan, industri hiburan dan media massa. Dari pada disebut budaya rakyat, budaya pop lebih tepat disebut sebagai budaya massa yang digerakkan oleh kepentingan pasar. Karena dalam perjalannya, budaya ini lahir dan dibesarkan oleh kapitalisme.(www.jurnalisislam.com).

Istilah lain budaya pop adalah Budaya massa, yaitu budaya yang diproduksi oleh massa untuk konsumsi massa. Budaya massa adalah budaya yang dianggap sebagi dunia impian secara kolektif, sebagai contoh merayakan valentine. Sejarah perkembangan budaya massa awalnya sama seperti budaya pop yaitu budaya rendahan atau budaya rakyat (folk culture) yang berposisi lawan kata budaya tinggi pada aristokrat. Namun menurut catatan Dwight McDonald, Istilah lain budaya pop adalah Budaya massa, yaitu budaya yang diproduksi oleh massa untuk konsumsi massa. Budaya massa adalah budaya yang dianggap sebagi dunia impian secara kolektif, sebagai contoh merayakan valentine. Sejarah perkembangan budaya massa awalnya sama seperti budaya pop yaitu budaya rendahan atau budaya rakyat (folk culture) yang berposisi lawan kata budaya tinggi pada aristokrat. Namun menurut catatan Dwight McDonald,

Baik budaya massa maupun budaya pop secara jelas memiliki dua karakter yang sama. Pertama, bersifat instant, memberikan pemuasan sesaat, pasif dan jenderuung dangkal (Julia dalam Dominic, 2000:30). Maka tak jarang budaya ini, dipenuhi oleh intrik seksualitas dan konsumerisme. Kedua, budaya ini juga bersifat massa, sehinngga penyebarannya ditengah masyarakat sdemikian cepat. Dua ciri diatas, tentunya sangat mempengaruhi tatanan nilai di masyarakat. Pada satu sisi, coraknya yang instant dan dangkal memberi peluang diterimanya berbagai nilai, tanpa mempetimbangkan kelayakannya. Disisi lain, penyebarannya yang sedemikian cepat, menyebabkan nilai-nilai yang terserap dengan segera akan meluas di tengah masyarakat, tak terkecuali

dengan moral. (www.jurnalisislam.com) Namun di lain pihak dimasa sekarang, keberadaan budaya populer sering dianggap sebagai sebuah kewajaran. Maksudnya, apapun fenomena yang tengah berlaku dalam masyarakat cenderung dianggap hanya sebagai dampak dari perkembangan masa. Maka dari itu, nilai lebih dari sebuah budaya populer sering terabaikan. Jika diamati lebih dalam, segala bentuk perkembangan dapat saja dikategorikan sebagai budaya populer. Perkembangan dalam dunia

bahwa ternyata facebook dinilai sebagai hal yang dianggap dekat dengan remaja, dan disisi lain, remaja merupakan suatu bahasan yang selalu mengundang ransangan untuk selalu ditelaah. Adanya jejaring sosial terutama facebook, jika diamati lebih detail, memberikan fenomena yang bisa merubah gaya hidup masyarakat, pertumbuhan yang sangat pesat tersebut memantapkan posisi Indonesia sebagai pengguna terbesar kedua Facebook di dunia mengalahkan Inggris. Alasan ini bisa disebakan karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat latah atau cenderung ikut-ikutan. Sering mengikuti tren dan hilang seiring hilangnya tren itu sendiri. sebab Facebook sesungguhnya sudah ada dalam kehidupan nyata masyarakat Indonesia. budaya Indonesia berakar dari sharing dan connecting, yakni saling berbagi dan berhubungan. Berbagi disini bisa dimaksudkan berbagi kabar berita dan informasi. Sehari tidak mendengar kabar dari teman, saudara, kerabat, rekan kerja bahkan boss sekalipun, seperti ada yang tidak lengkap dalam menjalani hari.

b. Dampak

Dampak merupakan pengaruh dari suatu kegiatan terhadap suatu objek atau sasaran program dalam hal ini yang dimaksudkan ialah

pengaruh dari jejaring sosial ”facebook” seluler terhadap motivasi belajar mahasiswa. Perubahan yang disebabkan penggunaan facebook seluler terhadap motivasi belajar yang ditimbulkan oleh mahasiswa.

adalah merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif atau negatif. Dampak juga diartikan baik secara positif maupun negatif sebagai setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia (Suratmo F. Gunawan, 1992 : 2).

c. Jejaring Sosial “Facebook”

Dampak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dampak dari adanya jejaring facebook seluler. Jaringan sosial merupakan suatu j aringan tipe khusus, dimana “ikatan” yang menghubungkan satu titik ke titik lain dalam jaringan adalah hubungan sosial. Berpijak pada jenis ikatan ini, maka secara langsung atau tidak langsung yang menjadi anggota suatu jaringan sosial adalah manusia (pers on”). Jaringan sosial tidak hanya beranggotakan pada satu individu, namun dapat juga berupa sekumpulan orang yang mewakili titik –titik seperti yang dikemukakan sebelumnya, jika tidak harus satu titik mewakili satu orang, misalnya organisasi, instansi, pemerintah atau negara.

(Zanden, 1990 dalam Agusyanto, 2007:14). Selain itu menurut Profesor J.A. Barnes (2009) Jejaring sendiri merupakan situs yang layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialitas, mulai dari mereka yang (Zanden, 1990 dalam Agusyanto, 2007:14). Selain itu menurut Profesor J.A. Barnes (2009) Jejaring sendiri merupakan situs yang layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialitas, mulai dari mereka yang

4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, awalnya hanya untuk linkungan sendiri dimana digunakan untuk komunikasi antar mahasiswa lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Pengguna dapat membuat profil dengan foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya. Komunikasi dengan pengguna lainnya dapat dilakukan melalui pesan pribadi atau fitur obrolan Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya

Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. „Internet‟ adalah jaringan komputer yang

dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif.

Salah satu situs yang saat ini sangat sering dikunjunggi oleh mahasiswa pada khususnya adalah situs jejaring sosial facebook. Facebook merupakan website jaringan sosial dimana para pengguna Salah satu situs yang saat ini sangat sering dikunjunggi oleh mahasiswa pada khususnya adalah situs jejaring sosial facebook. Facebook merupakan website jaringan sosial dimana para pengguna

Demam Facebook terjadi di kalangan mahasiswa. Para mahasiswa selalu aktif mengakses facebook setiap harinya, dari komputer desktop mereka, notebook, hingga yang termudah diakses melalui telepon seluler. Facebook memberikan penyegaran di tengah kejenuhan users terhadap Friendster, situs jejaring sosial yang sudah ada lebih dahulu.

Facebook kini menjadi situs wajib dikunjungi setiap harinya oleh mahasiswa. Namun sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya, pasti mempunyai dampak positif maupun negatif begitu juga dengan facebook, punya dampak positif dan negatif juga bagi penggunanya khususnya adalah mahasiswa terhadap motivasi belajarnya.

- Dampak Positif Situs Jejaring Sosial Facebook bagi Mahasiswa

Dunia pendidikan sebenarnya juga bisa mengambil manfaat dari jejaring sosial jika benar ‐benar dipergunakan secara positif. FB yang pada awalnya merupakan ajang temu alumni memang sangat bermanfaat untuk menjaring informasi tentang keberadaan seorang alumni serta kemungkinan bagi adik ‐adik kelasnya untuk memperoleh Dunia pendidikan sebenarnya juga bisa mengambil manfaat dari jejaring sosial jika benar ‐benar dipergunakan secara positif. FB yang pada awalnya merupakan ajang temu alumni memang sangat bermanfaat untuk menjaring informasi tentang keberadaan seorang alumni serta kemungkinan bagi adik ‐adik kelasnya untuk memperoleh

Facebook dapat juga dimanfaatkan untuk mengkampanyekan suatu ide seperti Say No to Drug atau ide-ide lainnya. Membangun komunitas melalui Group atau Pages dengan tujuan yang baik akan sangat bermanfaat. Pertumbuhan Group atau Pages di Facebook terbilang cukup cepat. Sesuatu hal akan berkembang dengan cepat kalau dibangun secara bersama. Dengan pages, suatu perusahaan juga dapat mengiklankan produknya. Mengenai aturan lebih detail bisa ditanyakan ke Facebook Team. Seharusnya memang Facebook kita manfaatkan secara positif.

Berikut beberapa nilai-nilai Positif yang di dapatkan dari Facebook adalah sebagai berikut (Ramadoni : 2009).

1. Memperluas jaringan pertemanan, dengan Facebook bisa mendapat teman-teman baru, namun ada juga yang sepertinya kurang bermaksud baik.

kawan lama dan akhirnya komunikasi dapat berlanjut hingga sekarang, sampai-sampai bisa mengadakan reuni kecil-kecilan.

3. Cepat mendapatkan informasi terkini tentang teman kita.

4. Media refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika membuka Facebook,

5. Meningkatkan angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau usaha Facebook merupakan media promosi Belanja Online yang gratis dan sangat efektif bagi usaha.

6. Dalam facebook banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa diri kita sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian kuis yang terdapat dalam facebook mengandung unsur – unsur ramalan.

7. Sarana diskusi, di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup.

- Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Facebook Bagi Mahasiswa

Cultural studies memberikan pemahaman bahwa setiap era itu mempunyai "kebudayaan" yang berbeda pula. Di lihat dari kenyataan, dahulu handphone adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Tapi sekarang kita lihat hampir seluruh masyarakat dunia menggunakan handphone, begitu juga dengan facebook. Sehingga mengubah shift perilaku manusia karena di zaman ini facebook seperti sebuah kebutuhan bahkan banyak yang sangat Cultural studies memberikan pemahaman bahwa setiap era itu mempunyai "kebudayaan" yang berbeda pula. Di lihat dari kenyataan, dahulu handphone adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Tapi sekarang kita lihat hampir seluruh masyarakat dunia menggunakan handphone, begitu juga dengan facebook. Sehingga mengubah shift perilaku manusia karena di zaman ini facebook seperti sebuah kebutuhan bahkan banyak yang sangat

Menurut Soerjono Soekanto ( 1982:7 ) interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu dengan individu kelompok, antar individu dengan kelompok, Interaksi secara langsung dari pengalaman sosial membentuk interaksi antara tubuh dan fikiran yang membentuk masyarakat dengan moral yang kuat. Dunia elektronik yang ditawarkan internet memang menyimpan potensi keterhanyutan. Semakin kita akrab dengan dunia maya, semakin besar kemungkinan kita tercebur dan terhanyut di dalamnya. Semakin dekat semakin susah kita untuk membedakan mana realitas maya, mana realitas sesungguhnya, karena realitas maya seringkali tampak lebih realistis dari realitas itu sendiri.

Dari sekian banyak manfaat yang didapat dari Facebook, ternyata Facebook juga memiliki dampak negatif bahkan menjurus

kriminal karena situs ini bisa menyebabkan “kecanduan”. selain itu Facebook juga memiliki fasilitas untuk membuat grup atau suatu

komunitas. Tidak jarang fasilitas tersebut dimanfaatkan untuk menyudutkan seseorang atau suatu kelompok tertentu (Wulantomo : 2009).

sebagai berikut :

a. Berkurangnya waktu belajar bagi pelajar

b. Menciptakan individualisme

c. Tergantikanya kehidupan sosial.

d. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur

e. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya.

f. Pornografi

g. Kesalahpahaman

d. Motivasi belajar

Dalam Psikologi yang terkait dengan motivasi maka terdapat teori Federick Herzberg yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu teori hygiene –motivator. Ilmuan yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi. Teori yang dikembangkan Herzberg dikenal dengan “model dua faktor” dari

motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene/pemeliharaan. Menurut teori ini yang dimkasud faktor motivasional adalah hal- hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene/pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupannya.

yang mengarahkan perilaku bukan hanya motivasi intrinsik (motivasi diri) tapi juga motivasi ekstrinsik (hygiene). Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik bersumber dari kondisi diluar inidividu.

Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengn tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang. Apakah yang bersifat intrinsik atau yang bersifat ekstrinsik.

Berdasarkan teori motivasi-hygiene yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg, motivasi tersebut terbagi menjadi 2 yaitu : - Motivasi intrinsik yaitu berbagai dorongan yang berasal dari dalam

individu - Motivasi ektrinsik yaitu berbagai dorongan yang berasal dari luar

diri individu

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu (W.S Winkel, 1996:151) dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mnegadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa Psikologi menyebut motivasi sebagai kontruk hipotesis yang digunakan untuk Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa Psikologi menyebut motivasi sebagai kontruk hipotesis yang digunakan untuk

Faktor yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pemahaman dan pandangan seseorang terhadap sesuatu adalah motivasi. Pada dasarnya semua tingkah laku manusianya didalamnya terkandung motivasi. Dengan kata lain, hampir semua perilaku sadar mempunyai motivasi, dorongan atau sebab. Motivasi atau sebab merupakan suatu keinginan atau dorongan yang ada dalam diri manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Parson Motivasi merupakan keinginan, hasrat dan tenaga yang menggerakkan individu untuk melakukan suatu tindakan. Keinginan, kebutuhan dan tujuan tidak lepas dari motivasi dalam diri seseorang itulah yang dinamakan motivasi, dalam hal ini Parsons menjelaskan bahwa seseorang melakukan suatu tindakan berdasar atas orientasi motivasional dan orientasi nilai (Parsons dalam Johnson, 1996:114).

Motivasi sebagai proses psikologis timbul karena adanya faktor dalam diri seseorang dan faktor dari luar. Faktor dari dalam diri seseorang berupa kepribadian yang menyangkut masa depan, sedangkan faktor dari luar dapat ditimbulkan dari berbagai sumber, bisa karena pengaruh atau faktor-faktor lain yang sngat kompleks.

tolak pada dorongan yang berbeda satu sama lain. Ada teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan dan pencapaian kepuasan, ada pula yang bertitik tolak pada asas kebutuhan. Motivasi menurut asas kebutuhan saat ini banyak diminati.

Menurut Uno (2003 : 78) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya. Sedangkan dari beberapa definisi tentang belajar, dapat dirumuskan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasar interaksi antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal, dan nonformal.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang salling mempengaruhi. Motivasi dalam kamus besar bahasa Indonesia 1998 dapat diartikan suatu dorongan yang timbul atau dari diri seseorang sadar atau tidak sadar melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha yang dapat mnyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Sedangkan pengertian motivasi menurut Mc. Donal dalam dan Sardiman A.M (1990:73) dalam psikologi sosial : Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang salling mempengaruhi. Motivasi dalam kamus besar bahasa Indonesia 1998 dapat diartikan suatu dorongan yang timbul atau dari diri seseorang sadar atau tidak sadar melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha yang dapat mnyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Sedangkan pengertian motivasi menurut Mc. Donal dalam dan Sardiman A.M (1990:73) dalam psikologi sosial :

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut W.S Winkel (1996:150) bahwa motivasi merupkan

Keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar

itu demi mencapai suatu tujuan”.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan dari daya penggerak psikis yang ada dalam diri siswa, yang menimbulkan suatu kegiatan belajar yang dirangsang oleh kebutuhan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan (Sardiman A.M 2001:73). Secara umum motivasi didefinisikan sebagai suatu proses didalam individu yang mendorong tingkah laku atau menggerakkan kita untuk mengambil tindakan.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan untuk cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya adanya Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan untuk cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya adanya

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal yang memiliki peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa/mahasiswa dapat belajar dengan baik.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan motivasi belajar adalah suatu dorongan yang timbul karena adanya suatu motif akibat adanya suatu rangsangan oleh faktor dari luar atau dari dalam diri seseorang sehingga orang itu mau dan ingin melakukan sesuatu untuk mencpai tujuan yang ditentukan intrinsiknya tinggi dan orang yang Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan motivasi belajar adalah suatu dorongan yang timbul karena adanya suatu motif akibat adanya suatu rangsangan oleh faktor dari luar atau dari dalam diri seseorang sehingga orang itu mau dan ingin melakukan sesuatu untuk mencpai tujuan yang ditentukan intrinsiknya tinggi dan orang yang

2. PENELITIAN TERDAHULU

2.1 Hasil penelitian

a) Sebagai pertimbangan dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan beberapa penelitian terdahulu mengenai kajian terhadap eksistensi situs facebook untuk kepentingan pelajar Indonesia oleh Hayadin (Peneliti pada Puslitbang Pendidikan, kementerian Agama RI dan Pemerintah pengembangan diri dan

perilaku pelajar Indonesia).

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk mendiskripsikan keberadaan Facebook bagi pelajar di Indonesia. Studi ini dilakukan melalui situs media facebook secara mendalam dengan berbagai aspek dalam layanan facebook, fitur, tujuan dan sasarannya. Dengan menggunakan metode riviu pada situs facebook, dan buku panduan untuk menerangkan materi dalam facebook, dan juga sumber yang lain yang relevan pada internet dengna menggunakan sumber “Google dan Yahoo”. Hasil studi penelitian menunjukkan bahwa kehadiran Facebook melahirkan jejaring pertemanan baru di dunia maya, hal tersebut mengandung arti bahwa pengguna tersebut memiliki relasi dan jaringan sosial, meskipun sifatnya maya tetapi jejaring dan relasi tersebut memiliki potensi real untuk teraktualisasi, selain itu Facebook dapat pula digunakan untuk mendukung pembelajaran yang menarik bagi para pelajar terutama dalam hal meningkatkan student sosial-graph. (http://jurnalmedia.com/tik/~idwan.pdf)

b) Hasil penelitian kedua adalah tentang Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa di Indonesia, oleh Yuri R. widodo.

seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa dikota besar Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan telaah pustaka. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan

bahwa dampak jejaring dapat membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul , Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan,

Berkurangnya

Waktu

Belajar Siswa, menghamburkan uang. Pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah. Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial, Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin menghawatirkan. (http://www.beritanet.com/jurnalTechnology/BeritaIT/SitusPert emanan-Email.html).

c) Hasil penelitian ketiga adalah Dampak dari Fenomena jejaring sosial facebook terhadap mahasiswa oleh HR Danan Djaja , Jenis penelitian tersebut adalah penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Bersifat deskriptif yaitu memberi gambaran atas apa yang dilihat dari situasi, kejadian dan perilaku. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada informan diketahui 2 alasan bagaimana penggunaan facebook menjadi suatu trend dikalangan para mahasiswa Pertama, karena alasan facebook dianggap bermanfaat dan penting bagi pendekatan deskriptif. Bersifat deskriptif yaitu memberi gambaran atas apa yang dilihat dari situasi, kejadian dan perilaku. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada informan diketahui 2 alasan bagaimana penggunaan facebook menjadi suatu trend dikalangan para mahasiswa Pertama, karena alasan facebook dianggap bermanfaat dan penting bagi

2.2 Journal Internasional

a) Dalam journal internasional Nicole B. Ellison, Steinfield, C dan Lampe, dalam Jurnalnya yang berjudul tentang “The Benefits of Facebook "Friends:" Sosial Capital and College Students' Use of Online Sosial Network Sites” menjelaskan bahwa :

The Internet has been linked both to increases and decreases in sosial capital. Nie (2001), for example, argued that Internet use detracts from face-to-face time with others, which might diminish an individual's sosial capital. However, this perspective has received strong criticism (Bargh & McKenna, 2004). Moreover, some researchers have claimed that online interactions may supplement or replace in-person interactions, mitigating any loss from time spent online (Wellman, Haase, Witte, & Hampton, 2001). Indeed, studies of physical (e.g., geographical) communities supported by online networks, such as the Netville community in Toronto or the Blacksburg Electronic Village, have concluded that computer- mediated interactions have had positif effects on community interaction, involvement, and sosial capital (Hampton & Wellman, 2003; Kavanaugh, Carroll, Rosson, Zin, & Reese, 2005 ).

(Internet telah dikaitkan baik peningkatan dan penurunan interaksi sosial secara langsung. misalnya, berpendapat bahwa menggunakan Internet akan mengurangi waktu tatap muka dengan orang lain, yang mungkin mengurangi modal sosial individu. Nie (2001),. Namun, perspektif ini telah menerima kritik yang kuat (Bargh & McKenna, 2004). Selain itu, beberapa peneliti telah mengklaim bahwa interaksi online dapat melengkapi atau menggantikan interaksi secara pribadi, mengurangi kemungkinan kerugian atas waktu yang dihabiskan online (Wellman, Haase, Witte, & Hampton, 2001). Memang, studi fisik (misalnya, geografis) masyarakat didukung oleh jaringan online, seperti komunitas Netville di Toronto atau Blacksburg Electronic Village, telah menyimpulkan bahwa interaksi komputer-mediated memiliki dampak positif terhadap interaksi masyarakat, keterlibatan, dan modal sosial ( Hampton & Wellman, 2003; Kavanaugh, Carroll,

Rosson,

Zin,

Reese, 2005). (http://jcmc.indiana.edu/vol12/issue4/ellison.html),

b) Selain jurnal internasional di atas perlu juga dilihat penelitian yang dilakukan oleh Alba. Jason, Jesse. Dalam jurnalnya I’m on facebook. Now what ??? penelitian tersebut bertopik faktor yang

Menjelaskan bahwa : Facebook, enables its users to present themselves in an online

profile, accumulate "friends" who can post comments on each other's pages, and view each other's profiles. Facebook members can also join virtual groups based on common interests, see what classes they have in common, and learn each others' hobbies, interests, musical tastes, and romantic relationship

status

through

the profiles. (http://www.heinz.cmu.edu/~acquisti/papers/privacy-facebook- gross-acquisti.pdf )

Yang mempunyai arti kurang lebih : (Facebook, memungkinkan penggunanya untuk menampilkan diri dalam profil online, mengumpulkan "teman" yang bisa memberikan komentar pada halaman masing-masing, dan melihat profil masing-masing. anggota Facebook juga dapat bergabung dengan kelompok virtual berdasarkan kepentingan bersama, melihat apa kelas mereka memiliki kesamaan, dan hobi belajar satu sama lain, kepentingan, selera musik, dan status hubungan romantis melalui profil).

3. LANDASAN TEORI

Didalam penelitian ini untuk mengkaji permasalahan- permasalahan yang ada peneliti menggunakan pendekatan sosiologis, oleh karena itu perlu kiranya untuk mngetahui terlebih dahulu tenteng definisi sosiologi. Pitirin Sorokin dalam Soerjono Soekanto ( 1987 : Didalam penelitian ini untuk mengkaji permasalahan- permasalahan yang ada peneliti menggunakan pendekatan sosiologis, oleh karena itu perlu kiranya untuk mngetahui terlebih dahulu tenteng definisi sosiologi. Pitirin Sorokin dalam Soerjono Soekanto ( 1987 :

a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala- gejala sosial (misal antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hokum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya)

b. Hubungan dan pengaruh timbale balik antara gejala-gejala social dengan gejala-gejala non sosial ( mmisalnya gejala geografis, biologi, dan sebagainnya )

c. Ciri-ciri umum dari pada semua semua jenis gejala-gejala sosial Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan- perubahan sosial (Soekanto, 1987:20). Dari definisi-definisi tersebut jelas bahwa sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainya, objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dari proses yang timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat.