PROFIL LINGKUNGAN PERUSAHAAN

IV. PROFIL LINGKUNGAN PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Perusahaan

Perkebunan teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh tertua di Indonesia. Kebun Kayu Aro dibuka pada tahun 1925 sampai dengan 1928 oleh perusahaan Belanda yaitu Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam (NV HVA). Penanaman teh pertama dimulai pada tahun 1929 dengan varietas spesifik asli dari biji teh. Pada tahun 1932 dibangun pabrik teh di Bedeng VIII Kayu Aro dengan kapasitas produksi 90 ton pucuk teh per hari dan kapasitas terpasang 100 ton, teh yang dihasilkan adalah jenis teh hitam (ortodox).

Pada tahun 1959, melalui PP No. 19 Tahun 1959 tentang Penentuan Perusahaan Pertanian/Perkebunan milik Belanda yang dikenakan nasionalisasi diambil alih pemerintah Republik Indonesia. Sejak itu berturut-turut Kebun Kayu Aro mengalami peruabahan status/organisasi dan manajemen sesuai dengan keadaan yang berlaku. Tahun 1959 sampai dengan 1962 Kebun Kayu Aro menjadi unit produksi dari PT Aneka Tanaman VI, tahun 1963 sampai dengan 1973 bagian dari PNP Wilayah I Sumatera Utara, dan mulai tanggal 1 Agustus 1974 menjadi salah satu kebun dari PT. Perkebunan VIII yang berkedudukan di Jalan Kartini No. 23 Medan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11/1996 tanggal 14 Februari 1996 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 165/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996,PTP VIII termasuk Kayu Aro dan PTP lainnya yang ada di Sumatera Barat/Jambi dikonsilidasi menjadi PT Perkebunan Nusantara VI (Persero). Maka terhitung mulai tanggal 11 Maret

1996, Kebun Kayu Aro telah menjadi salah satu unit kebun dari PTP Nusantara

VI (Persero) yang berkantor pusat di Jalan Zainir Haviz No. 1 Kota Baru Jambi.

Kebun teh Kayu Aro menyimpan sejarah bangsa Indonesia. Untuk membuka perkebunan teh ini, perusahaan Belanda mendatangkan ribuan pekerja dari pulau Jawa. Secara umum anak dan cucu pekerja itulah yang kini hidup relatif makmur mendiami desa-desa enclave dan sekitar perkebunan teh tersebut. Di samping bekerja di perkebunan, mereka memiliki kebun kayu manis (casiavera), memelihara ternak, berladang sayuran (kentang, kol, dan wortel).

4.2 Konteks Lokasi Perusahaan

Kebun Kayu Aro terletak di Desa Bedeng VIII Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Adapun jaraknya sebagai berikut:

a) ± 37 Km dari Ibu kota kabupaten (Sungai Penuh)

b) ± 452 Km dari Ibu kota propinsi (Jambi)

c) ± 325 Km dari Pelabuhan Teluk Bayur Padang (via Pesisir Selatan)

d) ± 237 Km dari Pelabuhan Teluk Bayur Padang (via Muara Labuh)

0 Kebun Kayu Aro secara geografis terletak pada posisi 1 0 46, 978 Lintang

0 Selatan (LS) dan 101 16,856 Bujur Timur (BT). Elevasi pabrik terletak 1.430 0 m. Dpl, elevasi kebun terendah terletak 1.401 m. Dpl, dan elevasi kebun tertinggi

terletak 1.715 m. Dpl. Kebun Kayu Aro terletak di daerah dataran tinggi dengan jenis tanah yang dominan adalah jenis andosol. Luas areal Hak Guna Usaha (HGU) Kebun Kayu Aro adalah 3.014,60 Ha dengan perincian penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. Jumlah Luas Lahan Berdasarkan Sertifikat HGU No 2 tanggal 8 Mei 2002, PTPN VI Kebun Kayu Aro 2009

Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) 1. Lahan yang ditanami

• Tanaman menghasilkan (RKAP 2009) 2.338,65 • Tanaman non produktif

94,04 • Rencana tanaman ulang /compacting

114,00 • Tanaman Belum Mengasilkan (TBM)

78,00 Jumlah areal teh

2.624,69 2. Luas lahan yang belum ditanami

• Emplasment/bangunan 105,77 • Jurang/kuburan/hutan

227,21 • Jalan/jembatan

56,93 Jumlah

389,91 3. Luas Hak Guna Lahan (1+2)

Sumber: Profil Perusahaan Unit Usaha Kayu Aro 2009

Kebun Kayu Aro memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan rata-rata setahun adalah 2.000 mm dengan jumlah 200 hari hujan dalam setahun. Sinar matahari rata-rata setahun adalah 6 jam per hari. Suhu udara di Kebun Kayu

0 0 Aro antara 17 - 23 C dan suhu minimum 5 C dengan kelembaban nisbi/RH 0 antara 70 – 95%.

4.3 Sarana dan Prasarana

Perusahaan PTPN Kebun Kayu Aro memiliki 636 rumah yang digunakan sebagai perumahan bagi staf dan karyawan. Perumahan tersebut terdiri dari 5 golongan yaitu rumah staf sebanyak 23 rumah dengan daya tampung 20 orang, rumah G1 sebanyak 73 rumah dengan daya tampung 73 orang, rumah G2 sebanyak 511 rumah dengan daya tampung 1.006 orang, rumah G3 sebanyak 22

rumah dengan daya tampung 66 orang, dan rumag G4 sebanyak 7 rumah dengan daya tampung 28 orang.

Peruasahaan menyediakan Rumah Sakit Kebun Kayu Aro sebagai tempat perawatan kesehatan dan pengobatan karyawan. Di Perusahaan juga terdapat tempat ibadah yaitu sebuah mesjid dan sebuah gereja. Untuk pembinaan olahraga perusahaan menyediakan sarana olahraga yaitu lapangan tenis, sepak bola, bulu tangkis, volly, dan tersedia fasilitas untuk tenis meja, catur dan lainnya.

Sarana pendidikan yang terdapat di sekitar PTPN VI Kebun Kayu Aro antara lain SD di emplasment dan setiap afdeling, SMP, MTS, SMK di emplasment, SMA di afdeling F Kersik Tua, SMA IT di Bedeng VIII, dan untuk pendidikan anak-anak pra sekolah, perkebunan mengelola Sekolah Taman Kanak- Kanak dengan bantuan seorang guru negeri dan Tempat Pengasuhan Anak (TPA) di setiap afdeling.

4.4 Struktur Organisasi dan Kultur Perusahaan Perkebunan

PTPN VI Kebun Kayu Aro merupakan perusahaan persero yang dipimpin oleh seorang administrator/manajer yang bernama Ir. Zainal Prayitno. Terdapat 2 orang kepala dinas, 2 orang asisten kepala wilayah, 1 orang Asisten TUK, 1 orang asisten SDM, 2 orang asisten pengolahan, 1 orang asisten tehnik, 8 orang asisten afdeling, dan 1 orang perwira pengamanan. Struktur organisasi perusahaan secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.

Manager

Askep Askep

KDP

KDT

Wil. A Wil. B

Dok Papam Afdeling

: garis komando : garis koordinsi

Gambar 2. Struktur Organisasi PTPN VI Kebun Kayu Aro 2009

Sistem organisasi yang dipakai oleh perusahaan adalah sistem organisasi garis dan staf yaitu setiap atasan memimpin bawahan tertentu. Sistem organisasi garis dan staf digunakan oleh perusahaan untuk memudahkan koordinasi perusahaan yang terbilang luas.

Manajemen di PTPN VI Kebun Kayu Aro menggunakan Laporan Manajemen (LM) dan Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU). Laporan ini merupakan laporan rutin yang dibuat setiap bulan untuk diserahkan kepada pimpinan. Laporan ini menggambarkan data dan usaha baik keuangan, fisik, SDM atau hasil seluruh kegiatan secara berkala. PTPN VI Kebun Kayu Aro melakukan manajemen yang saling terkait antar masing-masing unit/afdeling secara berurutan mulai dari mandor, asisten, buku pucuk dan neraca percobaan.

Struktur organisasi di PTPN VI Kebun Kayu Aro yang terdiri dari staf, pegawai bulanan, karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas. Staf/Pegawai terdiri dari pegawai administrator, asisten kepala, asisten pabrik dan kepala tata

usaha. Pegawai Bulanan adalah pegawai yang diangkat oleh administrator dengan persetujuan direksi. Karyawan Harian Tetap merupakan tenaga kerja yang digaji berdasarkan banyak hari kerja yang diangkat administrator. Karyawan Harian Lepas ( KHL) merupakan karyawan yang dibayar berdasarkan hari kerja, hanya tidak mendapat fasilitas dari perusahaan dan tidak berlaku untuknya kesempatan kerja sama.

Adapun uraian tugas struktur organisasi unit usaha Kebun Kayu Aro adalah sebagai berikut:

1. Manajer/administrator mempunyai fungsi utama yaitu bertugas membantu direksi dalam mengelola unit usaha di kebun, dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan bertanggung jawab pada direksi yang membawahi asisten afdeling, kepala pabrik, asisten pengawasan mutu, asisten pabrik dan asisten teknik, kepala tata usaha, petugas umum serta pegawai/karyawan kebun.

2. Asisten Kepala bertugas mempunyai fungsi utama yaitu bertugas membantu manajer/administrator dalam mengelola produksi di kebun dalam upaya mengoptimalkan potensi tanaman sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan serta pengendalian biaya untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Kepala Tata Usaha mempunyai fungsi utama yaitu bertugas membantu manajer/administrator dalam mengelola aktivitas kegiatan keuangan dan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencapai tujuan perusahaan.

4. Kepala Dinas Pengolahan (KDP) mempunyai fungsi utama yaitu bertugas membantu administrator dalam mengelola proses pengolahan hasil produksi

kebun sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang telah ditentukan, serta pengendalian biaya akhir untuk mencapai tujuan perusahaan.

5. Asisten Afdeling mempunyai fungsi utama yaitu bertugas membantu asisten kepala dalam upaya mengoptimalkan potensi tanaman sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan serta pengendalian biaya untuk mencapai tujuan perusahaan.

6. Asisten Pengelola mempunyai fungsi utama yaitu bertugas membantu administrator dalam mengelola proses pengolahan hasil produksi kebun sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang telah ditentukan, serta pengendalian biaya untuk mencapai tujuan perusahaan.

7. Asisten teknik mempunyai fungsi utama yaitu bertanggung jawab kepada pabrik dan membawahi karyawan/pegawai pabrik.

8. Mandor 1 (First Mandor) mempunyai fungsi utama yaitu bertanggung jawab kepada asisten afdeling dalam seluruh kegiatan operasional dan mengatur tenaga kerja di lapangan setiap harinya.

9. Mandor Lapangan (Field Mandor) mempunyai fungsi utama yaitu bertanggung jawab kepada asisten afdeling dan mandor 1 dalam melaksanakan kegiatan kerja karyawan di lapangan.

10. Krani Afdeling dan Krani Lapangan mempunyai fungsi utama yaitu bertanggung jawab kepada asisten Afdling dalam mencatat absen karyawan, kegiatan operasional di lapangan, administrasi afdeling dan membuat buku permintaan barang yang diperlukan di lapangan dan diteruskan ke kantor pusat sedangkan Krani Lapangan bertanggung jawab kepada Krani Afdeling dalam mencatat absen karyawan di lapangan.

11. Papambun mempunyai fungsi utama yaitu bertanggung jawab kepada Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap keamanan kebun, membuat laporan keamanan kepada asisten untuk diteruskan kepada administrator.

12. Tidak terdapat istilah Buruh di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kebun Kayu Aro. Istilah tersebut diganti dengan sebutan karyawan. Karyawan mempunyai fungsi utama yaitu bertugas melaksanakan kegiatan di lapangan dan di kantor, di pabrik sesuai dengan instruksi atasannya.

Hubungan sesama karyawan baik di pabrik maupun di kebun adalah dekat. Karyawan di pabrik telah dibagi dalam bidang-bidang pekerjaan mulai dari daun basah sampai pengepakan. Masing-masing bidang memiliki hubungan yang akrab. Sama halnya dengan di kebun, walaupun tempat mereka memetik pucuk atau melakukan boyan (pemeliharaan kebun) berdekatan tapi mereka telah mengetahui wilayah kerja masing-masing. Ancak (blok) masing-masing karyawan sudah jelas sehingga tidak terdapat kesalahan ancak (blok) panen pucuk atau boyan (pemeliharaan kebun). Sesama karyawan juga saling memberikan bantuan apabila terdapat karyawan yang belum menyelesaikan tugasnya. Hubungan yang tidak dekat terjadi karena adanya konflik yang terjadi pada beberapa karyawan. Hubungan kedekatan sesama karyawan terlihat di luar pekerjaan terjalin dengan baik. Terlihat setiap bulannya diadakan pengajian dan arisan uang antar karyawan dalam dua kali dalam sebulan yang dikumpulkan oleh wakilnya.

Sebagian besar hubungan atasan dan bawahan umumnya tidak dekat. Hubungan yang tidak dekat karena adanya jarak antar karyawan dengan staf. Akan tetapi hubungan dengan mandor cukup dekat kecuali saat bekerja langsung di lapangan mandor tidak memberikan toleransi dalam bentuk apapun kepada

50

karyawan karena mandor bertanggung jawab pula dengan atasannya. Hubungan kerja antar atasan dan bawahan adalah hubungan yang vertikal.

4.5 Sumber Daya Manusia (SDM) di Perusahaan

Berdasarkan data terakhir Februari 2009 jumlah tenaga kerja di PTPN VI Kebun Kayu Aro adalah 2.052 orang yang terdiri dari 19 orang karyawan pimpinan, 1 orang perwira pengamanan. Untuk jumlah karyawan pelaksana terdiri dari 859 orang karyawan golongan IB sampai IID, dan 1.173 orang karyawan golongan IA dengan jumlah tanggungan adalah 1.712 orang. Jumlah pensiunan perusahaan adalah 1.189 orang dan jumlah tanggungan karyawan adalah 1.712 orang. Perincian tenaga kerja di PTPN VI Kebun Kayu Aro menurut lokasi, golongan dan tanggungan secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.

51

Tabel 3. Jumlah Tenaga kerja Berdasarkan Lokasi Kerja, Golongan Karir, dan Tanggungan.

No. Lokasi Golongan Jumlah Tanggung Jumlah Pensiun Jumlah

an (g+h) IID abc de f g h i