Prosedur yang ditempuh yaitu : a.Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna.
b.Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksi c.Untuk sanksi administrative, petugas langsung menyelesaikan menurut
peraturan perpustakaan d.Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan mengusulkannya kepada
pimpinannya perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut.
7. Bebas Pustaka
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdikbud 2004:85, “Surat keterangan bebas pustaka diberikan kepada pengguna sebagai bukti bahwa ia tidak mempunyai
pinjaman atau kewajiban lain kepada perpustakaan”. Pemberian surat keterangan bebas pustaka dimasuksudkan agar koleksi terpelihara dan pengguna mematuhi peraturan perpustakaan.
Pemberian surat bebas pustaka memiliki fungsi untuk mencegah atau menekan kemungkinan hilangnya bahan-bahan pustaka karena mahasiswa telah menyelesaikan studi atau
stafpegawai administrasi pensiun. Menurut Syahrial-Pamundjak 2000:97 prosedur pemberian surat keterangan bebas
pustaka dilaksanakan dengan cara sebagai berikut : 1.
Pengguna yang membutuhkan tanda bukti bebas pustaka menyerahkan tanda pengenal.
2. Petugas mengambil kartu peminjaman berdasarkan pada nomor anggota yang tertera pada
tanda pengenal. 3.
Petugas memeriksa ada tidaknya peminjaman yang belum di kembalikan pada kartu peminjaman.
4. Kartu peminjaman yang menunjukkan bahwa pengguna tidak mempunyai peminjaman
distempel pada bebas pustaka. 5.
Petugas memeriksa tanda bukti bebas pustaka dengan identitas pengguna rangkap dua.
2.3.2 Layanan Referensi
Menurut Nurhadi 2000:37, yang dimaksud dengan “Pelayanan Referensi merupakan pemberian bantuan secara langsung yang bersifat pribadi oleh pustakawan kepada
pengguna perpustakaan yang sedang mencari atau membutuhkan keterangan tertentu’’.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Trimo 2004:74 menyebutkan bahwa “Pelayanan referensi adalah pemberian bantuan secara langsung dan bersifat lebih personal oleh perpustakaan kepada
masyarakat yang dilayani yang sedang mencari atau membutuhkan keterangan- keterangan tertentu’’.
Menurut Darmono 2001:141 “Layanan referensi atau layanan rujukan adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi – koleksi khusus seperti kamus,
ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan, yang berisi informasi teknis dan singkat”. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan dan hanya untuk
dibaca di tempat.
Tujuan pelayanan referensi menurut Lasa, H.S 2000: 34 sebagai berikut : a
Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar dapat memanfaatkan semaksimal mungkin koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Mereka diharapkan mampu dalam
menggunakan sumber informasi tersebut.
b Memilih sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan dalam bidang
tertentu. c
Memberikan pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan pengguna dalam suatu topik, subjek, karena penjelasan suatu masalah diberikan oleh beberapa sumber
dengan gaya yang berbeda.
d Mendayagunakan sumber rujukan semaksimal mungkin dalam pengembangan ilmu
pengetahuan. e
Terciptanya efisiensi tenaga, biaya, dan waktu . Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdikbud 2004:87 setiap
jenis koleksi referensi dapat dibedakan menurut sifat informasinya yaitu :
1. Kamus Merupakan bahan referensi yang berisi daftar kata-kata terpilih dari satu bahasa yang di
susun menurut abjad,setiap kata disertai dengan penjelasan,mengenai artinya, cara mengucapkannya, ejaan, cara memakainya, asal katanya dan keterangan lainnya yang
berhubungan dengan kata-kata tersebut.
2. Ensiklopedi Bahan rujukan yang berisi uraian mengenai siapa, apa, bilamana, untuk apa, bagaimana,
mengapa, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin ada dalam benak pengguna. 3. Buku Tahunan Almanak
Memuat ringkasan data mengenai Negara, orang berprestasi dalam berbagai kegiatan, kejadian penting, dan sebagainya yang terjadi dalam jangka waktu satu dua tahun yang
disertai dengan statistik.
2.3.3. Pelayanan Bimbingan Pengguna