Penagihan Sanksi Bebas Pustaka

c. Stempel tanggal kembali Perpanjangan masa peminjaman dilakukan berdasarkan jangka waktu tersendiri lazimnya buku hanya boleh di perpanjang selama dua kali. Perpanjangan bahan pustaka yang di pinjam dilakukan peminjaman dengan cara datang langsung ke perpustakaan dengan membawa bahan pustaka yang dipinjam dan melapor kepada petugas perpustakaan bahan pustaka yang akan dipinjam.

5. Penagihan

Berdasarkan Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud 2004:83 bila pengguna tidak mengembalikan bahan pustaka pada waktunya perpustakaan akan menagih buku agar segera di kembalikan. Menurut Syahrial-Pamundjak 2000:97 Prosedur penagihan bahan pustaka sebagai berikut : 1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan perpustakaan, pekerjaan ini harus di lakukan setiap hari. 2. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua, Lembar pertama dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai pertinggal. 3. Bila bahan di kembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.

6. Sanksi

Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud 2004:83 pemberian sanksi adalah “Suatu kegiatantugas pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemerikasaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna serta pemberian sanksi atas pelanggaran tersebut”. Pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan dapat berupa : 1. Terlambat pengembalian bahan pustaka. 2. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak. 3. Membawa bahan pustaka tampa prosedur yang berlaku. 4. Menghilangkan bahan pustaka. 5. Melanggar tata tertib perpustakaan. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdikbud 2004: 84 ada beberapa jenis sanksi yang dikenakan kepada pengguna antara lain: a. Denda b.Sanksi administrative, misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan dalam waktu tertentu c. Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar mengajar. Universitas Sumatera Utara Prosedur yang ditempuh yaitu : a.Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna. b.Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksi c.Untuk sanksi administrative, petugas langsung menyelesaikan menurut peraturan perpustakaan d.Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan mengusulkannya kepada pimpinannya perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut.

7. Bebas Pustaka

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdikbud 2004:85, “Surat keterangan bebas pustaka diberikan kepada pengguna sebagai bukti bahwa ia tidak mempunyai pinjaman atau kewajiban lain kepada perpustakaan”. Pemberian surat keterangan bebas pustaka dimasuksudkan agar koleksi terpelihara dan pengguna mematuhi peraturan perpustakaan. Pemberian surat bebas pustaka memiliki fungsi untuk mencegah atau menekan kemungkinan hilangnya bahan-bahan pustaka karena mahasiswa telah menyelesaikan studi atau stafpegawai administrasi pensiun. Menurut Syahrial-Pamundjak 2000:97 prosedur pemberian surat keterangan bebas pustaka dilaksanakan dengan cara sebagai berikut : 1. Pengguna yang membutuhkan tanda bukti bebas pustaka menyerahkan tanda pengenal. 2. Petugas mengambil kartu peminjaman berdasarkan pada nomor anggota yang tertera pada tanda pengenal. 3. Petugas memeriksa ada tidaknya peminjaman yang belum di kembalikan pada kartu peminjaman. 4. Kartu peminjaman yang menunjukkan bahwa pengguna tidak mempunyai peminjaman distempel pada bebas pustaka. 5. Petugas memeriksa tanda bukti bebas pustaka dengan identitas pengguna rangkap dua.

2.3.2 Layanan Referensi