Sejarah Tanaman Stroberi BUDI DAYA TANAMAN STROBERI SEBAGAI PENUNJANG

BAB IV BUDI DAYA TANAMAN STROBERI SEBAGAI PENUNJANG

KEPARIWISATAAN DI DAERAH CIWIDEY

4.1 Sejarah Tanaman Stroberi

Strawberry di kenal dengan nama arbei yang berasal dari bahasa belanda, aardbei yaitu sebuah genus tumbuhan dalam keluarga Rosaceae. Di Indonesia, buah ini di sebut “stroberi”. Ada kurang lebih 20 spesies stroberi. Spesies yang paling umum ditanam untuk di jual adalah dari hasil penyilangan Fragaria x ananassa. Stroberi merupakan berry yang paling terkenal dari semua berry dan termasuk tanaman semak. Nama lain buah lambang cinta ini adalah Fragaria. Nama tersebut berkaitan dengan ‘fragrance’ atau ‘aroma’. Sedangkan nama strawberry berasal dari bahasa inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari strew atau “straw” dan berige atau “berry”. Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Konon nama tersebut berkaitan dengan ‘straw’ alias merang yang di pakai untuk mengalasi buah strawberry. Tanaman ini sudah di budidayakan secara luas di area subtropika berbagai belahan bumi. Melalui persilangan jenis tanaman ini di hasilkan berbagai jenis stroberi baik dari ukuran, warna, bentuk, dan rasanya. Sebagai contoh, stroberi jenis fragaria virginiana dari amerika utara di kenal dengan aromanya yang baik sedangkan jenis fragaria chiloensis dari Chili di kenal dengan ukurannya yang besar. Buah stroberi memang bukan buah asli Indonesia. Tanaman yang tergolong sebagai tanaman buah herba ini pertama kali di temukan di Negara Chili, Amerika. Salah satu spesiesnya yang terkenal adalah Fragaria chiloensis yang menyebar ke berbagai belahan dunia seperti Amerika, Eropa, dan Asia. Selain itu, ada spesies Fragaria vesca yang penyebarannya lebih luas lagi dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia. Sekarang ini ada lebih dari 700 macam buah stroberi yang menyebar di seluruh penjuru dunia dan yang banyak kita temukan di pasar swalayan adalah stroberi modern komersil fragaria x ananassa var duchesne yang di hasilkan dari persilangan F. virgina var Duchesne asal amerika utara dengan F. chiloensis var Duchesne asal Chili. Negara penghasil stroberi terbesar di dunia adalah Amerika Serikat yang mencapai 245 dari total produksi dunia. Negara produsen lain yang cukup potensial adalah Jepang, Meksiko, Polandia, Italia, dan New Zealand. Di Amerika Serikat, stroberi di tanam terutama di Negara bagian California dengan luas areal mencapai 37,7 dari seluruh areal produksi stroberi AS. Negara bagian lain yang juga memproduksi stroberi adalah Florida, Oregon, Washington, Louisiana, Michigan, New York, Ohio, New Jersey, dan Arkansas. Beberapa kultivar stroberi yang banyak di tanam adalah Douglas, Pajaro, Chandler, dan Parker. Indonesia pun tidak ketinggalan. Walaupun tidak sehebat di AS, stroberi juga sudah di kenal luas oleh masyarakat Indonesia. Nenek moyang stroberi yang di budidayakan di Indonesia berasal dari Amerika. Buah stroberi yang di tanam di berbagai wilayah di dunia berasal dari buah berry liar. Kalau awal jenisnya tak sampai 10 jenis, kini berkat perkembangan teknologi pangan jenis stroberi menjadi ratusan. Hampir tiap wilayah memiliki jenis yang berbeda. Demikian juga jenis stroberi yang di tanam di Indonesia, ada yang berasal dari Belgia, Italia, dan Belanda. Bentuk buahnya ada yang kecil merah, kecil agak pucat hingga jenis manis yang besar berwarna merah menyala. Pada pertengahan tahun 1990-an, tanaman buah ini mulai di kenal dan di kembangkan oleh petani Indonesia, khususnya oleh petani Rancabali Bandung, Jawa Barat. Stroberi tumbuh cukup baik di daerah ini karena udaranya dingin menyerupai habitat aslinya. Jenis stroberi yang banyak di tanam penduduk adalah fragaria nilgerrensis, yang oleh warga setempat lebih di kenal sebagai stroberi nyoho. Stroberi jenis lain yang juga mulai dibudidayakan adalah stroberi California Fragaria versca, Holland, dan Ananassa Fragaria ananassa. Sekitar tahun 1995, seorang petani diketahui membeli bibit stroberi dari luar negeri dan mencoba menanamnya di Rancabali. Namun baru dua tahun kemudian, yaitu tahun 1997, stroberi menjadi tanaman yang umum ditemui di halaman rumah penduduk. Menyadari potensinya, pada tahun 1999 masyarakat mulai menaman stroberi dalam skala besar.hanya saja ketika itu, pemasaran buah berwarna merah berbintik kuning itu masih sulit karena mudah membusuk sedangkan pemasaranya pun tidaklah jauh, baru seputar Bandung. Sekitar tahun 2000, pasar stroberi mulai merambah ke luar Bandung, yaitu ke Jakarta. Menyusul perbaikan di segi pengumpulan, pengemasan dan pemasaran, terjadi booming stroberi pada tahun 2001. Setelah tiga tahun berselang, di tahun 2004 kebun stroberi mendominasi pertanian di dua kecamatan yang letaknya tidak jauh dari Gunung Patuha. Ciwidey dan Rancabali yang dulu dikenal dengan kebun tehnya, sekarang lebih dikenal dengan kebun stroberi. Selain di daerah Jawa Barat, tanaman stroberi juga dapat di jumpai di Jawa Tengah, yaitu di sentra pertanian Tawangmangu Kabupaten Karang Anyar. Jenis stroberi yang di budidayakan yaitu jenis daun keriting tristar yang memang cocok di tanam di daerah ini. Budidaya stroberi juga sudah di lakukan di daerah Sukabumi, Cipanas, Lembang, Batu, dan Bedugul Bali. Warna buah yang sangat mencolok dengan bentuk mungil serta rasa yang manis segar telah menempatkan stroberi sebagai tanaman buah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Warna dan rasanya yang khas menyebabkan buah stroberi sangat di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga usia lanjut. Paduan rasa manis dan asam, rupanya sudah jadi ciri buah mungil ini. Uniknya, biji buah ini berada di bagian luar buah berbentuk sangat kecil sehingga membuat tampilan buah jadi makin solid. Stroberi di jadikan lambang cinta pada zaman yunani kuno. Apa karena bentuknya yang seperti hati? Teryata bukan. Stroberi di jadikan sebagai lambang cinta oleh masyarakat yunani kuno karena warna, rasa, dan manfaat buah ini. Buah berwarna merah ini kaya akan pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga stroberi mempunyai khasiat yang sangat banyak. Selain itu stroberi teryata kaya vitamin C, rendah kalori, mengandung serat, folat, potasium,serta asam ellagic. Stroberi masih termasuk jenis buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ada yang mematok dengan harga Rp. 25.000,- sampai dengan Rp. 50.000,- per kilogramnya. Bervariasinya harga buah ini di sesuaikan dengan jenis-jenis stroberi. Sepertinya, harga elit buah ini tak berpengaruh pada prospek agrobisnis stroberi. Di Indonesia sendiri, prospeknya cukup cerah. Itu di lihat dari daya serap pasar dan permintaan dunia dari tahun ke tahun yang meningkat. Pasalnya, potensi budidaya stroberi ini juga di dukung oleh kondisi kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Seperti di Jawa Barat yang sudah cukup lama jadi produsen stroberi jenis lokal. Tak sedikit yang memanfaatkan lokasi ini sebagai lahan budidaya stroberi. Bahkan terlihat orang berbondong-bondong ke daerah puncak ini hanya untuk meluangkan waktu liburan sambil menikmati stroberi Tim Karya Tani Mandiri, 2010.

4.2 Manfaat Stroberi