Pengertian Wisatawan Pengertian dan Defenisi Objek dan Atraksi Wisata

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa : 1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. 2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. 3. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan atau berkaitan dengan wisata, yakni semua penyelenggara wisata. 4. Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain yang dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah tour. Dari beberapa batasan yang telah diberikan oleh para ahli seperti di atas, walaupun berbeda cara pengungkapannya namun pada dasarnya memiliki ciri dan arti yang dapat disamakan.

2.1.2 Pengertian Wisatawan

Pengertian wisatawan yang diberikan oleh International Union Of Official Travel Organization IUOTO dikemukakan dalam The United Conference On International Travel and Tourism pada konferensi Roma tahun 1963 “…Wisatawan adalah seseorang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dan berdiam di tempat tersebut lebih dari 24 jam”, Kusudianto Hadinoto, 1996 : 14.

2.1.3 Pengertian dan Defenisi Objek dan Atraksi Wisata

Dalam dunia kepariwisataan, objek dan atraksi wisata merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan berkembang tidaknya suatu industri pariwisata. Istilah objek dan atraksi wisata ini baru dikenal oleh masyarakat kita setelah dikeluarkanya UU No. 24 tahun 1990 tentang kepariwisataan sebagai berikut : 1. Keputusan Menparpostel No. KM. 98PWMPPT-87 tentang Ketentuan Usaha Objek Wisata, menyatakan bahwa “…Objek Wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan”. 2. Keputusan Bersama Menparpostel, Mendikbud dan Mendagri No. KM 139PW.004MPPT-89; No. 0712u1989 tentang Pembinaan dan Pengembangan Objek Wisata Budaya, menyatakan bahwa “…Atraksi Wisata adalah tempat atau keadaan alam, system sosial, budaya serta peninggalan sejarah dan perwujudan ciptaan manusia yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan”. Jika kita perhatikan secara sepintas kedua unsur di atas, yaitu objek dan atraksi wisata memiliki pengertian yang sama, namun sesungguhnya terdapat sedikit perbedaan. Adapun perbedaanya adalah : “…Objek Wisata yaitu suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang sudah ada secara turun- temurun ataupun yang dibangun serta dikembangkan, sehingga mempunyai daya tarik”. Sedangkan “…Atraksi Wisata Tourist Attraction yaitu segala sesuatu yang menarik untuk dilihat, dirasakan serta untuk dinikmati yang memerlukan persiapan terlebih dahulu untuk disuguhkan bagi wisatawan”, Dalam yoeti, 1996 : 178, 181. Menurut Marioti Dalam Yoeti, 1996:172, jika ditinjau dari beberapa unsur yang terkandung di dalamnya, objek dan atraksi wisata memiliki pengertian sebagai segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Oleh karena itu objek dan atraksi wisata sebagai daya tarik wisata dapat dibagi ke dalam 4 kelompok , yaitu sebagai berikut: 1. Alam nature adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dimanfaatkan dan diusahakan menjadi tempat wisata yang dapat dinikmati dan dapat memberi kepuasan bagi wisatawan,misalnya keindahan alam, flora dan fauna, pemandangan alam, dan lain-lain. 2. Kebudayaan culture adalah segala sesuatu yang berupa daya tarik yang berasal dari seni dan kreasi manusia, misalnya upacara adat dan upacara keagamaan. 3. Buatan manusia man made adalah segala sesuatu yang merupakan hasil karya ciptaan manusia yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, misalnya candi-candi, prasasti,monument, dan kerajinan tangan. 4. Manusia human being adalah segala sesuatu yang merupakan aktivitas atau kegiatan hidup manusia way of life yang khas dan mempunyai daya tarik tersendiri yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, misalnya suku- suku pedalaman yang berada di daerah Kalimantan dan Irian Jaya dengan cara hidup mereka yang masih primitif dan unik. Menurut Soekadijo 1997 : 61-62, atraksi wisata yang baik seharusnya memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1. Kegiatan act dan objek artifact yang merupakan atraksi itu sendiri harus dalam keadaan yang baik. 2. Karena atraksi wisata itu harus disajikan di hadapan wisatawan, maka cara penyajianya harus tepat. 3. Keadaan di tempat atraksi harus dapat menahan wisatawan cukup lama 4. Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi wisata harus diusahakan dapat bertahan selama mungkin

2.2 Pengertian Industri Pariwisata