n = N =
N = 171,7
≈ 172 data. 1 + N d
2
1 + N d
2
Keterangan : N
= besar populasi yaitu sebanyak 301 data. n
= besar sampel minimal yang dibutuhkan yaitu 172 data. d
= tingkat kepercayaan yang diinginkan 0,05.
b. Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dari daftar populasi yang telah disiapkan dilakukan secara acak sederhana dengan menggunakan tabel random. Cara ini dilakukan dengan
melakukan pengundian dimana angka pertama yang diambil sebagai kolom dan angka kedua yang diambil sebagai baris. Pertemuan antara kolom dan baris tersebut
merupakan sampel pertama kemudian sampel berikutnya ditentukan dengan bergerak sejajar dari kiri ke kanan. Angka tertinggi yang diambil adalah 301, maka setiap
angka yang terpilih pada tabel random yang 301 diabaikan dan hanya mengambil angka
≤ 301 sebanyak 172 data. Apabila a da angka yang sama maka angka yang muncul kemudian diabaikan.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari data sekunder yang diperoleh dari kartu status penderita OMSK yang bersumber dari Rekam Medik RSUD Dr. Pirngadi Medan
tahun 2010. Kartu status dengan kasus OMSK yang terpilih sebagai sampel dikumpulkan lalu dilakukan pencatatan variabel - variabel yang diteliti kemudian
dilakukan tabulasi data.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Teknik Analisa Data
Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisa secara statistik deskriptif dengan menggunakan uji Chi-Square, Exact Fisher dan t-test. Data disajikan dalam bentuk
narasi, tabel distribusi proporsi, diagram pie dan bar.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis pada tanggal 11 Agustus 1928
dan diresmikan pada tahun 1930. Pimpinan yang pertama adalah Dr. W. Bays, pada tahun 1939 pimpinan Rumah Sakit ini diserahkan kepada Dr. A. A. Messing.
Pada masa Negara Sumatera Timur pada tahun 1947 nama Rumah Sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit Kota Medan, kemudian pada tahun 1952 berubah
menjadi Rumah Sakit Umum Medan. Pada tahun 1958 Rumah Sakit ini berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Besar, kemudian pada tahun 1969 kembali
berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan. Pada tanggal 25 Juni 1979 RSU Pusat Propinsi Medan ini diberi nama Rumah Sakit Umum Dr.
Pirngadi Medan. Kemudian sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, RSU Dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah
Propinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Visi Badan Pelayanan Kesehatan RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah
terwujudnya Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan MANTAP TAHUN 2010 Mandiri, Tanggap, dan Profesional, dengan motto
“Aegroti Salus Lex Suprema Kepentingan penderita adalah yang utama” Misi Badan Pelayanan Kesehatan RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah
meningkatnya upaya pelayanan medik, non medik dan perawatan secara profesional, meningkatkan peran rumah sakit sebagai tempat pendidikan, penelitian dan
Universitas Sumatera Utara
pengembangan IPTEK, mewujudkan rumah sakit sebagai pusat rujukan se-Sumatera Utara, serta meningkatkan pelaksanaan administrasi dan manajemen RS yang
berkualitas, transparan dan akuntabel. Adapun fasilitas pelayanan yang diberikan dari RSUD Dr. Pirngadi Medan
adalah pelayanan spesialisklinik meliputi klinik anak, bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, gigi dan mulut, syaraf, THT, mata, paru, kulit dan
kelamin, jantung, bedah tulang, alergi, klinik ketergantungan obat, klinik menopause, jiwa, bedah laser dan bedah syaraf. Pelayanan penunjang meliputi laboratorium
patologi klinik, laboratorium patologi anatomi, radio diagnostik, radioterapi, CT-Scan, USG, endoskopi, ECG, echocardiografi, treadmil, EEG, TUR, laparoskopi, konsultasi
gizi, farmasi, hemodialisa, kamar bedah, bronchoscopy, fisioterapi, klinik VCT, klinik akupuntur, klinik psikoterapi dan IDT.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Sosiodemografi