Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Kunjungan Rata-rata Penderita OMSK Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Keluhan Utama

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Komplikasi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No Jenis Komplikasi f 1 Intratemporal 10 100,0 2 Intrakranial Total 10 100,0 Dari tabel 5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK berdasarkan jenis komplikasi adalah intratemporal 100,0 dan tidak ditemukan penderita OMSK dengan komplikasi intrakranial.

5.8. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi penderita OMSK rawat jalan berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Rawat Jalan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No. Penatalaksanaan Medis f 1 Non-Operasi 170 98,8 2 Operasi 2 1,2 Total 172 100,0 Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK tertinggi berdasarkan penatalaksanaan medis yaitu non-operasi 98,8 dan terendah yaitu operasi 1,2.

5.9. Kunjungan Rata-rata Penderita OMSK

Kunjungan rata-rata penderita OMSK rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Kunjungan Rata-rata Penderita OMSK Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 Kunjungan Rata-rata Kali Mean Standar Deviasi SD 95 Confidence Interval Minimum Maximum 1,51 1,095 1,35-1,68 1 8 Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa kunjungan rata-rata penderita OMSK adalah 1,51 kali. SD Standar Deviation 1,095 dengan kunjungan minimum 1 kali dan kunjungan maximum 8 kali. 5.10. Analisa statistik 5.10.1. Umur Berdasarkan Tipe OMSK Proporsi umur penderita OMSK berdasarkan tipe OMSK rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Umur Penderita OMSK Berdasarkan Tipe OMSK Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No Tipe OMSK Umur tahun Total ≤28 28 f f f 1 Benigna 85 52,5 77 47,5 162 100,0 2 Maligna 5 50,0 5 50,0 10 100,0 Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa dari 162 penderita OMSK dengan tipe benigna pada kelompok umur ≤ 28 tahun adalah 52,5 dan 28 tahun 47,5 , Universitas Sumatera Utara sedangkan dari 10 penderita OMSK dengan tipe maligna pada kelompok umur ≤ 28 tahun adalah 50,0 dan 28 tahun 50,0. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan menggunakan Exact Fisher diperoleh p 0,05 p=1,000 berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan tipe OMSK.

5.10.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Tipe OMSK

Proporsi jenis kelamin penderita OMSK berdasarkan tipe OMSK rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita OMSK Berdasarkan Tipe OMSK Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No Tipe OMSK Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan f f f 1 Benigna 71 43,8 91 56,2 162 100,0 2 Maligna 3 30,0 7 70,0 10 100,0 Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa dari 162 penderita OMSK dengan tipe benigna pada laki-laki 43,8 dan perempuan 56,2 sedangkan dari 10 penderita OMSK tipe maligna pada laki-laki 30,0 dan perempuan 70,0. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan Exact Fisher diperoleh p 0,05 p=0,518 berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan tipe OMSK.

5.10.3. Komplikasi Berdasarkan Tipe OMSK

Proporsi komplikasi penderita OMSK berdasarkan tipe OMSK rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Komplikasi Penderita OMSK Berdasarkan Tipe OMSK Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No Tipe OMSK Komplikasi Total Ada Tidak ada f f f 1 Benigna 162 100,0 162 100,0 2 Maligna 10 100,0 10 100,0 Dari tabel 5.11. dapat dilihat bahwa dari 162 penderita OMSK tipe benigna tidak ditemukan penderita yang mengalami komplikasi dan terdapat 100,0 yang tidak mengalami komplikasi. Dari 10 penderita OMSK tipe maligna terdapat 100,0 yang mengalami komplikasi dan tidak ditemukan penderita yang tidak mengalami komplikasi. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan menggunakan Exact Fisher diperoleh p 0,05 p=0,000 berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna antara komplikasi berdasarkan tipe OMSK. Universitas Sumatera Utara

5.10.4. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Tipe OMSK

Proporsi penatalaksanaan medis penderita OMSK berdasarkan tipe OMSK rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita OMSK Berdasarkan Tipe OMSK Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No Tipe OMSK Penatalaksanaan Medis Total Non-operasi Operasi f f f 1 Benigna 162 100,0 162 100,0 2 Maligna 8 80,0 2 20,0 10 100,0 Dari tabel 5.12. dapat dilihat bahwa dari 162 penderita OMSK tipe benigna yang mendapat penatalaksanaan medis non-operasi 100,0 dan tidak ditemukan yang operasi sedangkan dari 10 penderita OMSK tipe maligna yang mendapatkan penatalaksanaan medis non-operasi 80,0 dan operasi 20,0 . Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 50,0 expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan menggunakan Exact Fisher diperoleh p 0,05 p=0,003 berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan tipe OMSK. Universitas Sumatera Utara

5.10.5. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Komplikasi

Proporsi penatalaksanaan medis penderita OMSK berdasarkan komplikasi rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita OMSK Berdasarkan Komplikasi Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No Komplikasi Penatalaksanaan Medis Total Non-operasi Operasi f f f 1 Ada 8 80,0 2 20,0 10 100,0 2 Tidak ada 162 100,0 162 100,0 Dari tabel 5.13. dapat dilihat bahwa dari 10 penderita OMSK yang mengalami komplikasi yang mendapat penatalaksanaan medis non-operasi 80,0 dan operasi 20,0 sedangkan dari 162 penderita OMSK yang tidak mengalami komplikasi mendapat penatalaksanaan medis non-operasi 100,0 dan tidak ditemukan yang operasi. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 50,0 expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan menggunakan Exact Fisher diperoleh p 0,05 p=0,003 berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan komplikasi. Universitas Sumatera Utara

5.10.6. Sumber Biaya Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi sumber biaya penderita OMSK berdasarkan penatalaksanaan medis rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita OMSK Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No Penatalaksanaan Medis Sumber Biaya Total Biaya Sendiri Bukan Biaya Sendiri f f f 1 Non-operasi 135 79,4 35 20,6 170 100,0 2 Operasi 2 100,0 2 100,0 Dari tabel 5.14. dapat dilihat bahwa dari 170 penderita OMSK yang mendapat penatalaksanaan medis non-operasi dengan sumber biaya sendiri 79,4 dan bukan biaya sendiri 20,6 sedangkan dari 2 penderita OMSK tidak ditemukan yang mendapat penatalaksanaan medis operasi dengan sumber biaya sendiri dan dengan sumber biaya bukan biaya sendiri 100,0. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 50,0 expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan menggunakan Exact Fisher diperoleh p 0,05 p=0,045 berarti ada perbedaan proporsi yang bermakna antara sumber biaya berdasarkan penatalaksanaan medis. Universitas Sumatera Utara

5.10.7. Kunjungan Rata-rata Berdasarkan Tipe OMSK

Kunjungan rata- rata penderita OMSK berdasarkan tipe OMSK rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.15. Distribusi Kunjungan Rata-rata Penderita OMSK Berdasarkan Tipe OMSK Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No. Tipe Kunjungan Rata-rata Kali f Mean SD 1 Benigna 162 1,39 0,986 2 Maligna 10 3,50 0,850 t = - 6,617 df = 170 p = 0,000 Dari tabel 5.15. dapat dilihat bahwa dari 162 penderita OMSK tipe benigna dengan jumlah kunjungan 225 kali memiliki kunjungan rata-rata 1,39 kali sedangkan dari 10 penderita OMSK tipe maligna dengan jumlah kunjungan 35 kali memiliki kunjungan rata-rata 3,50 kali. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji t diperoleh p 0,05 berarti secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara kunjungan rata-rata berdasarkan tipe OMSK.

5.10.8. Kunjungan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya

Kunjungan rata- rata penderita OMSK berdasarkan sumber biaya rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16. Distribusi Kunjungan Rata-rata Penderita OMSK Berdasarkan Sumber Biaya Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 No. Sumber Biaya Kunjungan Rata-rata Kali f Mean SD 1 Biaya sendiri 135 1,41 0,972 2 Bukan biaya sendiri 37 1,89 1,410 t = - 2, 418 df = 170 p = 0,017 Dari tabel 5.16. dapat dilihat bahwa dari 135 penderita OMSK dengan sumber biaya sendiri dengan jumlah kunjungan 190 kali memiliki kunjungan rata-rata 1,41 kali sedangkan dari 37 penderita OMSK dengan sumber biaya bukan biaya sendiri Askes, JamkesmasMedan Sehat dengan jumlah kunjungan 70 kali memiliki kunjungan rata-rata 1,89 kali. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji t diperoleh p 0,05 berarti secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara kunjungan rata-rata berdasarkan sumber biaya. Universitas Sumatera Utara BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Sosiodemografi 6.1.1. Umur dan Jenis Kelamin Distribusi proporsi penderita OMSK berdasarkan umur dan jenis kelamin yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.1.Diagram Bar Penderita OMSK Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK puncaknya pada kelompok umur 1-9 tahun, pada laki-laki 13,4 dan pada perempuan 12,8, proporsi penderita OMSK terbanyak pada perempuan 57,0 sedangkan pada laki- laki 43,0. Kejadian OMSK sering terjadi pada anak-anak karena bentuk tuba eustachius lebih pendek, lebih lebar dan lebih horizontal yang menyebabkan lebih rentan terhadap infeksi telinga tengah. 24 13,4 12,8 9,3 7,6 10,5 8,1 4,1 1,7 2,9 4,6 2,3 5,2 7,6 5,2 3,5 1,2 Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan penelitian Alabbasi et al di Basrah, Irak 2009 dengan clinical study, dari 120 penderita OMSK proporsi kelompok umur tertinggi penderita OMSK adalah 1-9 tahun 40,8 49 orang. 33 Proporsi penderita OMSK terbanyak pada perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Amusa et al 2005 di Nigeria dengan desain cross sectional, dari 600 penderita OMSK proporsi tertinggi pada jenis kelamin perempuan 50,2 301 orang. 34 6.1.2. Tingkat Pendidikan Distribusi proporsi penderita OMSK berdasarkan tingkat pendidikan yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.2. Diagram Bar Penderita OMSK Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 Dari gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yaitu SLTASederajat 37,8 dan terendah yaitu 15,7 13,4 11,6 11,0 7,6 2,9 37,8 Universitas Sumatera Utara AkademiPerguruan Tinggi 2,9 serta terdapat 13,4 proporsi penderita OMSK yang tidak tercatat tingkat pendidikannya. Proporsi penderita OMSK berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yaitu SLTASederajat. Hal ini dikaitkan dengan umur penderita OMSK dimana, umur ≥ 18 tahun 62,2 pada umumnya sudah menyelesaikan pendidikan SLTASederajat.

6.1.3. Pekerjaan Distribusi proporsi penderita OMSK berdasarkan pekerjaan yang rawat jalan di

RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.3. Diagram Bar Penderita OMSK Berdasarkan Pekerjaan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 Dari tabel 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu Pelajar 24,5 dan terendah yaitu Pensiunan PNSTNIPOLRI dan Mahasiswa 1,7 serta terdapat 8,1 proporsi penderita yang tidak tercatat pekerjaannya. 24,5 22,7 15,1 14,0 9,9 8,1 2,3 1,7 1,7 Universitas Sumatera Utara Proporsi penderita OMSK berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu pelajar. Hal ini dikaitkan dengan umur penderita OMSK dimana kelompok umur 6 - 18 tahun pada umumnya merupakan pelajar. 6.1.4. Sumber Biaya Distribusi proporsi penderita OMSK berdasarkan sumber biaya yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita OMSK Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 Dari gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK berdasarkan sumber biaya tertinggi yaitu umumbiaya sendiri 78,5 dan terendah Askes 5,2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan adalah rumah sakit pemerintah kota Medan yang melayani pasien dengan Jaminan Sosial Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan umum. Proporsi tertinggi penderita OMSK berasal dari Umum, ini berarti bahwa sebagain besar penderita OMSK bukan berasal dari sosial ekonomi rendah. 78,5 16,3 5,2 Universitas Sumatera Utara Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Ologe dan Nwawolo 2003 di Nigeria dengan desain survey demografi bahwa penderita OMSK tertinggi pada sosial ekonomi rendah. 23

6.2. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Keluhan Utama

Distribusi proporsi penderita OMSK berdasarkan keluhan utama yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.5. Diagram Bar Penderita OMSK Berdasarkan Keluhan Utama di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 Dari gambar 6.5.dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK berdasarkan keluhan utama tertinggi yaitu otore 98,3 dan yang terendah yaitu otalgia 7,0 serta tidak ditemukan penderita OMSK dengan keluhan vertigo. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa penderita OMSK dengan keluhan otore lebih sensitive menunjukkan penyakit OMSK. Otorekeluarnya cairan dari telinga karena membran timpani mengalami perforasi dimana sekret dapat keluar secara terus menerus atau hilang timbul. 5 98,3 7,0 12,2 Universitas Sumatera Utara Penderita OMSK mengalami keluhan yang berbeda-beda dan mengalami lebih dari satu keluhan. Gangguan pendengaran merupakan keluhan pada penderita OMSK yang berupa rasa penuh, berdengingberdengung, serta tuli. Otalgianyeri telinga jarang terjadi, tetapi dapat terjadi sebagai akibat masuknya air ke dalam telinga tengah atau adanya komplikasi serta vertigo yang dapat terjadi akibat komplikasi yang mengenai telinga dalam. 5,18 6.3. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Tipe OMSK Distribusi proporsi penderita OMSK berdasarkan tipe OMSK yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita OMSK Berdasarkan Tipe OMSK di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 Berdasarkan gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK berdasarkan tipe OMSK tertinggi yaitu benigna 94,2 162 orang dan yang terendah maligna 5,8 10 orang. 94,2 5,8 Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan penelitian Adhikari et al 2006 di Nepal dengan desain prospective cross sectional, dari 25 penderita OMSK diperoleh tipe OMSK yang tertinggi yaitu tipe benigna 76,0 19 orang dan tipe maligna 24,0 6 orang. 8 6.4. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Komplikasi Distribusi proporsi penderita OMSK berdasarkan komplikasi yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.7.Diagram Pie Penderita OMSK Berdasarkan Komplikasi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010 Berdasarkan gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita OMSK yang tidak mengalami komplikasi 94,2 162 orang dan yang mengalami komplikasi 5,8 10 orang Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penderita OMSK terbanyak tidak mengalami komplikasi, hal ini dapat dikaitkan dengan tipe OMSK yang paling banyak diderita yaitu tipe benigna yang jarang menimbulkan komplikasi. 5 94,2 5,8 Universitas Sumatera Utara

6.5. Distribusi Proporsi Penderita OMSK Berdasarkan Jenis Komplikasi