atau halusinasi. Kemudian peneliti menyisakan pasien dengan diagnosa utama gangguan harga diri sehingga sisa 14 orang. Karena yang dibutuhkan hanya 11
orang maka peneliti menyisihkan 3 orang dengan pertimbangan lama rawat lebih dari dua tahun. Sedangkan pemilihan sampel untuk kelompok kontrol dilakukan
di ruang Kamboja. Jumlah pasien ada 45 orang dengan 28 pasien gangguan harga diri dengan diagnosa gabungan. Setelah diseleksi sisa 12 orang dengan masala
utama harga diri rendah. Karena jumlah pasien yang dibutuhkan adalah 11orang maka satu orang disisihkan dengan pertimbangan telah berusia 65 tahun yang
kemungkinan besar sulit untuk mengubah perilaku pasien melalui penerapan strategi pelaksanaan komunikasi.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan mulai 21 Januari – 5 Februari 2011 di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan. Pemilihan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan
sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan merupakan pusat pelayanan gangguan jiwa di Provinsi Sumatera
Utara. Selain itu Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan juga merupakan rumah sakit jiwa pendidikan yang merupakan lahan praktek tenaga kesehatan dan
memiliki fasilitas dan pelayanan jiwa yang memadai. Penelitian dilaksanakan di ruang Kamboja sebagai kelompok kontrol dan ruang Mawar sebagai kelompok
intervensi . Ruang ini dipilih karena kedua ruangan memiliki kapasitas yang banyak dan memiliki jumlah pasien harga diri rendah sesuai kriteria yang lebih
banyak dibandingkan ruangan lain.
Universitas Sumatera Utara
4. Pertimbangan Etik
Pengambilan data dilakukan dengan sebenarnya, menjaga keselamatan responden, melindungi responden dari ketidaknyamanan dan bahaya serta tidak
menyebabkan kerugian bagi responden. Penelitian dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU dan direktur Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provsu Medan. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti memberikan penjelasan, menjelaskan tujuan. Peneliti mengakui hak-hak
responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan untuk dijadikan subjek penelitian. Jika responden bersedia diteliti maka terlebih dahulu harus
menandatangani lembar persetujuan Informed Concent. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
Penelitian ini, juga memperhatikan etik yaitu sebagai berikut: a.
Informed Concent Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati hak-hak subjek. b. Anonimity tanpa nama
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode.
c. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.
Universitas Sumatera Utara
5. Instrumen Penelitian