BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Organoleptik
Data uji organoleptik dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 61 sampai dengan 62. Hasil analisis statistik dari data Uji organoleptik dengan menggunakan
analisis sidik ragam pada taraf α 0,05 dimana nilai F hitung= 45,847 lebih besar dari F tabel = 2,65, dan signifikannya yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05 ini berarti
ada perbedaan yang berpengaruh secara nyata terhadap rasa biskuit crackers bekatul dengan berbagai penambahan bekatul dari penilaian panelis. Uji statistik
lanjutan dengan menggunakan analisis Duncan menunjukan bahwa rataan kesukaan masing-masing produk terletak pada kolom yang berbeda, yang berarti
bahwa masing-masing produk memiliki tingkat kesukaan yang berbeda. Hasil analisis sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 63 sampai dengan
64. Histogram nilai kesukaan terhadap biskuit crackers bekatul dapat dilihat pada Gambar 4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Histogram nilai kesukaan biskuit crackers bekatul Berdasarkan histogram dapat disimpulkan bahwa nilai kesukaan terhadap
biskuit crackers menunjukkan nilai kesukaan yang paling tinggi terdapat pada produk I, dari hasil penilaian dengan sekala hedonik yang menunjukkan rataan
tertinggi yaitu 4,05. Sedangkan nilai kesukaan yang paling tinggi terhadap biskuit crackers yang disubstitusi dengan bekatul terdapat pada produk II dengan rataan
yaitu 3,56 dibandingkan dengan produk III dan IV. Penggunaan bekatul sebagai substitusi tepung terigu pada pembuatan
biskuit crackers, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bentuk dan rasa. Dimana semakin banyak jumlah bekatul yang ditambahkan kedalam biskuit
crackers, menyebabkan bentuknya semakin berwarna coklat. Hal ini disebabkan oleh warna asal bekatul itu sendiri, warna bekatul bervariasi dari coklat muda
pada bekatul segar sampai coklat tua pada bekatul yang mengalami pemanasan. Hal ini juga berpengaruh terhadap rasanya yaitu semakin tinggi persentase
penambahan bekatul, menyebabkan rasa yang dihasilkan juga terasa pahit. Rasa merupakan faktor penting untuk menentukan daya terima suatu bahan makanan.
Hal ini dikarenakan rasa lebih banyak melibatkan indera pengecap. Berdasarkan hasil uji organoleptik, produk yang ditetapkan kadar protein
dan lemaknya adalah biskuit crackers yang paling disukai oleh panelis yaitu produk I, dan biskuit crackers bekatul yang paling disukai yaitu produk II dengan
10 bekatul.
4.2 Penetapan Kadar Protein dalam Biskuit Crackers Bekatul