Validitas Konstruk Subtes Three Dimensional Space

87 Tabel 4.2 Muatan Faktor Item GATB subtes Computation Lanjutan Item Koefisien Standar Error T-Value Signifikan 47 0.65 0.08 7.89 V 48 0.67 0.08 8.23 V 49 0.70 0.08 8.46 V 50 0.72 0.08 8.94 V Keterangan: V= Signifikan t-values 1,96; X = Tidak Signifikan Dari 28 item yang mengukur subtes computation, semua item dinyatakan signifikan karena nilai t lebih besar dari 1, 96 absolute dan bernilai positif. Item yang paling baik sesuai urutannya: 42, 43, 46, 41, 39, 50, 36, 44, 38, 40, 37, 49, 48, 3, 45, 47, 35, 33, 1, 32, 34, 31, 28, 2, 30, 29, 26, dan 27. Oleh karena itu, model satu faktor yang diteorikan dalam subtes ini dapat diterima, bahwa setiap item dalam subtes ini bersifat unidimensional dengan hanya mengukur computation saja.

4.1.2. Validitas Konstruk Subtes Three Dimensional Space

Hasil perhitungan awal yang diperoleh untuk subtes three dimensional space dengan model satu faktor unidimensional tidak fit, didapatkan Chi Square = 71620.74, df = 740, P-value = 0.00000 RMSEA = 0.172. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model dengan cara membebaskan atau memperbolehkan kesalahan pada setiap item saling berkolerasi satu dengan lainnya, maka didapatkanlah model fit dengan P0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor tidak dapat diterima, dikarenakan pada model ini 88 terdapat banyak item yang kesalahannya saling berkolerasi sehingga item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing, yang berarti seluruh item selain mengukur three dimensional space juga mengukur hal yang lain. Pada awalnya didapatkan df dengan jumlah 740, namun setelah mencapai model fit, df tersisa menjadi 250. Ini berarti pada perhitungan awal terdapat 740- 250= 490 korelasi yang dibebaskan. Sesuai dengan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, apabila ada item yang kesalahan pengukurannya saling berkolerasi maka item tersebut bersifat multidimensional. Artinya, selain mengukur apa yang hendak diukur oleh subtes yang bersangkutan, ada hal yang lain yang diukur oleh item tersebut. Semakin banyak kesalahan pada sebuah item saling berkolerasi dengan kesalahan pengukuran pada item lainnya, maka rendah atau tidak ideal kualitas item tersebut. Pada subtes ini, semua item yang terdapat pada subtes three dimensional space bersifat multidimensional. Dari 40 item yang mengukur subtes three dimensional space, terdapat tujuh item yang tidak signifikan, karena nilai t lebih kecil dari 1, 96 absolute dan signifikan namun bernilai negatif . Ke tujuh item inilah yang harus di-drop, yaitu item nomor 32, 34, 35, 36, 37, 38, dan 40. Dikarenakan banyaknya korelasi antar item pada subtes three dimensional space dan masih adanya item yang berkoefisien negatif sedangkan item dengan koefisien negatif tidak diperbolehkan dalam sebuah tes kemampuan dan untuk mendapatkan hasil dengan item yang benar-benar murni, maka akan dilakukan 89 analisis kembali dengan cara membuang semua item negatif dan item yang tidak signifikan pada perhitungan. Hasil yang diperoleh untuk perhitungan kedua pada subtes three dimensional space dengan model satu faktor unidimensional dan item negatif yang sudah di drop tidak fit, didapatkan Chi Square = 25586.12, df = 495, P-value = 0.00000 RMSEA = 0.125. Kemudian dilakukan modifikasi kembali terhadap model dengan cara membebaskan atau memperbolehkan kesalahan pada setiap item saling berkolerasi satu dengan lainnya, maka didapatkanlah model fit seperti pada gambar 4.2 berikut ini: 90 Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk Subtes Three Dimensional Space Terlihat dari gambar 4.2, bahwa nilai Chi Square menghasilkan p 0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, namun masih terdapat banyak item yang saling berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada item lainnya. Hal ini menandakan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya memang bersifat multidimensional. Pada awalnya df 91 berjumlah 495, namun setelah mencapai model fit, df yang tersisa hanya 214. Ini berarti terdapat 495–214 =281 korelasi kesalahan yang dibebaskan. Kesalahan pengukuran item-item yang saling berkolerasi disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran butir item pada Three Dimensional Space Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 2 0.25 1 3 0.16 0.05 1 4 0.21 0.08 0.04 1 5 0.13 0.20 0.11 0.12 1 6 0.03 0.03 1 7 0.07 0.10 1 8 -0.04 -0.04 -0.07 1 9 -0.07 -0.03 0.05 1 10 0.03 -0.08 -0.04 1 11 0.06 0.04 0.08 -0.04 0.08 1 12 0.07 0.04 -0.10 -0.07 -0.04 -0.04 13 0.04 -0.05 0.05 -0.07 14 -0.02 -0.04 -0.05 -0.05 -0.06 -0.05 15 0.09 -0.04 -0.05 0.14 0.07 -0.08 -0.03 16 -0.04 0.05 -0.07 17 0.05 0.04 -0.04 0.03 -0.06 -0.05 -0.05 -0.05 -0.07 18 -0.08 0.04 0.06 19 -0.11 0.05 20 -0.03 -0.08 0.03 0.03 21 -0.05 -0.05 -0.06 -0.05 -0.06 22 -0.03 0.05 -0.06 -0.03 0.00 23 0.04 -0.07 24 0.04 -0.05 -0.04 -0.01 0.06 25 -0.05 0.07 26 0.04 0.11 0.03 -0.03 0.07 27 -0.05 0.07 0.06 0.08 0.05 0.08 0.04 28 -0.05 0.03 0.05 -0.03 0.04 0.07 -0.03 29 0.04 -0.05 -0.07 -0.04 -0.03 30 0.02 -0.06 -0.08 -0.08 0.01 31 -0.04 0.06 -0.07 0.07 -0.05 33 0.08 0.07 -0.04 -0.02 0.03 -0.13 39 -0.03 -0.12 -0.07 0.04 0.12 -0.03 -0.08 92 Tabel 4.3 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran butir item pada Three Dimensional Space Lanjutan Item 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 12 1 13 -0.04 1 14 -0.06 1 15 1 16 0.03 0.07 1 17 0.02 -0.05 1 18 -0.04 0.07 1 19 -0.02 0.11 1 20 0.04 -0.04 0.09 0.17 1 21 0.04 0.06 0.06 0.04 1 22 -0.03 -0.05 0.06 0.15 0.16 1 23 0.03 -0.04 0.12 0.13 0.30 24 0.06 0.03 0.04 0.07 0.14 0.16 0.32 25 -0.05 -0.06 -0.05 0.10 0.12 0.21 26 -0.04 -0.05 0.11 0.28 27 -0.07 -0.04 0.07 0.09 0.14 28 -0.04 -0.07 -0.04 0.14 0.09 0.22 29 -0.04 -0.05 0.11 0.21 30 -0.12 0.06 -0.05 -0.09 -0.06 -0.09 0.07 31 -0.05 0.03 -0.06 -0.13 -0.04 0.06 0.08 33 -0.09 0.05 -0.03 -0.06 -0.04 0.04 0.06 39 -0.01 -0.06 -0.05 -0.05 -0.04 -0.10 0.16 Keterangan: Angka dengan warna merah menunjukkan ketidaksignifikanan 93 Tabel 4.3 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran butir item pada Space Perception lanjutan Item 23 24 25 26 27 28 29 30 31 33 39 23 1 24 0.38 1 25 0.44 0.36 1 26 0.25 0.28 0.34 1 27 0.24 0.23 0.31 0.37 1 28 0.30 0.23 0.44 0.36 0.42 1 29 0.10 0.20 0.21 0.27 0.28 0.48 1 30 0.14 0.14 0.23 0.25 0.27 0.44 0.35 1 31 0.13 0.21 0.14 0.26 0.28 0.36 0.29 0.50 1 33 0.23 0.12 0.27 0.15 0.28 0.47 0.31 0.47 0.46 1 39 0.03 0.11 0.06 0.18 0.15 0.26 0.25 0.24 0.31 0.44 1 Keterangan: Angka dengan warna merah menunjukkan ketidaksignifikanan Selanjutnya kualitas item dapat dilihat dari signifikan atau tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil dari muatan faktor. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 4.4 berikut ini: 94 Tabel 4.4 Muatan Faktor Item GATB subtes Three Dimensional Space Item Koefisien Standar Error T- Value Signifikan 1 0.37 0.02 19.84 V 2 0.48 0.02 27.39 V 3 0.62 0.02 34.72 V 4 0.55 0.02 30.72 V 5 0.59 0.02 33.93 V 6 0.22 0.02 11.35 V 7 0.55 0.02 30.86 V 8 0.59 0.02 34.28 V 9 0.15 0.02 7.97 V 10 0.52 0.02 27.83 V 11 0.49 0.02 27.72 V 12 0.70 0.02 41.70 V 13 0.31 0.02 16.72 V 14 0.62 0.02 36.72 V 15 0.56 0.02 31.83 V 16 0.48 0.02 26.57 V 17 0.53 0.02 28.27 V 18 0.36 0.02 19.77 V 19 0.60 0.02 35.32 V 20 0.51 0.02 28.66 V 21 0.51 0.02 28.92 V 22 0.18 0.02 9.48 V 23 0.45 0.02 25.16 V 24 0.29 0.02 15.28 V 25 0.33 0.02 18.05 V Keterangan: V= signifikan t-values 1,96 X = Tidak signifikan 95 Tabel 4.4 Muatan Faktor Item GATB subtes Three Dimensional Space Lanjutan Item Koefisien Standar Error T-Value Signifikan 26 0.38 0.02 20.64 V 27 0.23 0.02 11.94 V 28 0.11 0.02 5.69 V 29 0.10 0.02 5.18 V 30 0.24 0.02 12.28 V 31 0.11 0.02 5.93 V 33 0.29 0.02 15.13 V 39 0.14 0.02 7.29 V Keterangan: V= signifikan t-values 1,96 X = Tidak signifikan Dari 33 item yang mengukur subtes three dimensional space, semua item dinyatakan signifikan karena nilai t lebih besar dari 1, 96 absolute dan semua item dinyatakan bernilai positif. Item yang paling baik sesuai urutannya: 12, 14, 19, 3, 8, 5, 15, 7, 4, 2, 20, 17, 10, 11, 2, 16, 23, 26, 1, 18, 25, 13, 24, 33, 30, 27, 6, 22, 9, 39, 31, 28, dan 29. Setelah melakukan analisis untuk kedua kalinya dengan membuang item negatif dan item tidak signifikan ternyata tidak menghasilkan banyak perubahan. Setiap item dalam subtes three dimensional space masih menunjukkan kolerasi antar item dan menunjukkan multidimensionalitas. Atas hal tersebut maka model satu faktor yang diteorikan dalam subtes ini sebenarnya tidak dapat diterima karena ternyata setiap item dalam subtes ini tidak hanya mengukur satu faktor three dimensional space saja. 96 Melihat hasil yang seperti ini maka dilakukanlah analisis faktor dengan menggunakan program SPSS 17. SPSS digunakan untuk memberikan perkiraan mengenai berapa banyak faktor yang diukur oleh subtes three dimensional space dengan batas eugen value 1. Melalui SPSS diperkirakan bahwa subtes three dimensional space sebenarnya mengukur delapan faktor Tabel 4.5. Namun perhitungan ini hanya sebagai perkiraan saja, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai berapa sebenarnya jumlah faktor yang diukur oleh subtes three dimensional space dan penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut tidak dilakukan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai kedelapan faktor dapat dilihat pada tabel 4.5 mengenai Rotated Component Matrix. 97 Tabel 4.5 Rotated Component Matrix pada Subtes Three Dimensional Space Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 4 5 6 7 8 V1 .037 .002 .031 .699 -.171- -.051- .054 -.106- V2 .111 .033 .070 .458 .233 .216 .189 .058 V3 .256 .068 .026 .489 .116 .023 -.034- .103 V4 .045 .117 -.068- .585 .119 .014 -.047- .002 V5 .183 .045 .050 .428 .356 .241 .078 .042 V6 -.029- .035 -.031- .087 -.120- .764 -.222- -.047- V7 .203 .115 .029 .111 .265 .252 .245 .329 V8 .485 .044 .116 .089 .255 -.080- -.052- .059 V9 .058 .062 -.056- .000 -.050- -.026- -.012- .839 V10 .308 .119 -.051- .121 .389 .062 -.325- -.137- V11 .186 .048 -.032- .130 .522 -.052- -.017- -.036- V12 .480 .075 .022 .278 .250 -.003- .023 .014 V13 .193 -.011- .085 .120 -.075- -.045- .659 .029 V14 .479 .022 .034 .146 .195 .142 .004 -.009- V15 .265 .038 .066 .133 .275 .402 .202 .104 V16 .355 -.014- .073 -.016- .109 .352 .217 .023 V17 .434 .049 -.046- .248 -.067- .036 .173 .100 V18 .488 .038 -.054- -.011- -.107- .038 -.012- .147 V19 .602 .131 .010 .044 .076 .133 .028 -.030- V20 .561 .244 .012 .054 .038 -.108- .045 -.102- V21 .375 .321 .033 -.022- -.055- .279 .177 .004 V22 .189 .510 -.035- .092 -.342- -.028- -.099- -.081- V23 .198 .628 .048 .109 .100 .009 .066 .000 V24 .167 .582 .050 .016 -.110- .121 .065 -.124- V25 .055 .660 .103 .026 .181 -.059- .042 .054 V26 .047 .538 .191 .103 .018 .116 -.070- .193 V27 -.055- .432 .293 .009 .251 .002 -.075- .111 V28 -.033- .447 .462 -.002- .037 -.182- -.031- .079 V29 .061 .184 .441 .001 -.185- -.084- -.006- -.088- V30 -.026- .107 .645 -.008- .058 .060 .143 -.036- V31 -.018- .021 .586 -.040- .012 .091 -.043- -.064- V32 .056 .081 .656 .072 .054 .001 .010 .092 V33 .168 -.118- .365 .064 -.262- -.009- -.442- .250 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 15 iterations. 98 Tabel 4.6 Sebaran Item GATB subtes Three Dimensional Space Faktor Item 1 8, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21 2 22, 23, 24, 25, 26, 27 3 28,29, 30, 31, 32, 33 4 1, 2, 3, 4, 5 5 10, 11 6 6, 15 7 13 8 7, 9 Dari tabel 4.6 terlihat bahwa faktor 1 terukur oleh item 8, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21. Faktor 2 terukur oleh faktor 22, 23, 24, 25, 26, 27. Faktor 3 terukur oleh faktor 28,29, 30, 31, 32, 33. Faktor 4 terukur oleh faktor 1, 2, 3, 4, 5. Faktor 5 terukur oleh faktor 10 dan 11. Faktor 6 terukur oleh faktor 6 dan 15. Faktor 7 terukur oleh faktor 13 saja serta faktor 8 yang terukur oleh faktor 7 dan 9.

4.1.3. Validitas Konstruk Subtes Vocabulary