34
2.2. Bakat
2.2.1. Definisi Bakat
Bakat menurut definisi Bingham dalam Saparinah Sadli, 1991 adalah suatu kondisi atau seperangkat karakteristik yang dianggap sebagai kemampuan
individu untuk memperoleh pengetahuan melalui suatu latihan khusus guna mencapai suatu keterampilan, kemampuan berbahasa, bermusik dan lain
sebagainya.
Coyle 2009 mendefinisikan bakat sebagai keterampilan bersifat berulang yang tidak tergantung pada ukuran fisik. Atas dasar definisi tersebut, bakat tidak
berhubungan sama sekali dengan kondisi fisik seseorang. Menurut Buckingham
Coffman 1999 Bakat adalah suatu pola berulang dalam berpikir, merasakan, atau
berperilaku yang bisa diterapkan secara produktif.
Dari pengertian mengenai bakat diatas dapat disimpulan bahwa bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan
keterampilan khusus.
2.2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Bakat berkembang sebagai hasil interaksi dari faktor yang bersumber dari dalam diri individu dan dari lingkungannya. Apabila kedua faktor tersebut bersifat saling
mendukung maka bakat yang ada akan dapat berkembang secara optimal.
35 Manakah di antara kedua faktor tersebut yang paling besar pengaruhnya, ini
sangat sulit sekali untuk menentukannya dengan tepat Rahman,2004.
Faktor yang bersumber dari diri individu yang mempengaruhi perkembangan bakat, antara lain:
1. Kemampuan atau potensi individu yang dibawa sejak lahir. Faktor bawaan akan sangat menentukan pembentukan dan perkembangan
bakat seseorang. Lingkungan tidak akan dapat merubah membentuk manusia melebihi batas kemampuan yang dimiliki manusia.
2. Minat individu yang bersangkutan. Suatu bakat tertentu tidak akan berkembang dengan baik apabila tidak disertai minat yang cukup
tinggi terhadap bidang atau hal yang sesuai dengan bakat tersebut.. 3. Motivasi yang dimiliki individu. Suatu bakat akan menjadi kurang
berkembang atau tidak akan menonjol bila kurang disertai oleh adanya motivasi yang cukup tinggi untuk mengaktualisasikannya, karena
motivasi berhubungan erat dengan daya juang seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
4. Nilai hidup yang dimiliki individu. Yang dimaksud dengan nilai hidup di sini adalah bagaimana cara seseorang memberi arti terhadap sesuatu
di dalam hidupnya. 5. Kepribadian individu. Faktor kepribadian ini sangat memegang
peranan bagi perkembangan bakat seseorang, misal konsep diri, rasa
36 percaya diri, keuletan atau keteguhan dalam berusaha, kesediaan untuk
menerima kritik dan saran demi untuk meraih sukses yang tinggi. 6. Maturity kematangan. Bakat tertentu akan berkembang dengan baik
apabila sudah mendekati atau menginjak masa pekanya. Suatu hal yang sulit adalah dalam menentukan kapankah saatnya pada usia
berapakah suatu kemampuan atau bakat tertentu sudah matang untuk dikembangkan atau dilatih, karena untuk masing-masing kemampuan
dan untuk setiap orang kematangannya belum tentu atau tidak selalu sama.
Sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa lingkungan juga memegang peranan yang sangat menentukan berkembang tidaknya suatu bakat.
Oleh karena itu lingkungan dapat berfungsi sebagai perangsang untuk berkembangnya bakat, tetapi dapat juga sebaliknya lingkungan justru menjadi
faktor penghambat bagi aktualisasi dan perkembangan bakat yang dimiliki seseorang.
2.2.3. Tes Bakat