terbarukan yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai dengan potensi wilayah di Indonesia berupa biogas.
Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibahas tentang pengaplikasian mesin dua bahan bakar dual fuel yaitu solar dan biogas pada mesin diesel yang ditujukan
untuk menghemat bahan bakar solar dan meningkatkan efisiensi dari mesin diesel itu sendiri. Sebagaimana kita tahu bahwa pada mesin – mesin diesel konvensional
pemakaian bahan bakar solar dan efisiensinya masih kurang maksimal. Seiring meningkatnya jumlah kendaraan baik itu roda empat dan roda dua yang
berimbas pada polusi udara yang sangat buruk di daerah perkotaan menuntut pabrikan harus berinovasi, salah satunya adalah dengan Catalytic Converter yang sudah
terdapat pada mobil dan motor saat ini. Alat tersebut berfungsi untuk mengurangi intensitas pencemaran udara gas buang dikarenakan proses kendaraan bermotor. Alat
ini dapat mengubah oksida nitrogen, CO dan HC menjadi gas yang tidak berbahaya. Oksida dioksida, sedangkan hidrokarbon yang tidak terbakar diubah menjadi karbon
dan uap air.
1.2 Tujuan Pengujian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menjawab tantangan global akan krisis energi fosil, khususnya bahan
bakar dieselsolar. 2.
Untuk mengetahui performansi mesin diesel dengan sistem dua bahan bakar dual fuel solar-biogas.
3. Untuk mengetahui emisi gas buang dari mesin diesel menggunakan catalitik
converter dengan sistem dua bahan bakar dual fuel yang mencakup komposisi opacity, HC, dan CO
4. Melihat Pengaruh Catalytic Converter dalam pengurangan emisi gas buang dan
pengaruhnya terhadap performansi mesin.
1.3 Batasan Masalah
1. Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian yaitu solar dan biogas purifikasi
dengan kandungan methan 60. 2.
Alat uji yang digunakan untuk mengetahui angka torsi yang diperoleh yaitu Generator.
3. Mesin yang digunakan sebagai mesin utama pembakaran gas adalah mesin
diesel 4-langkah dengan 1-silinder TIGER R175AN. 4.
Generator yang digunakan sebagai penghitung daya adalah Generator POWER FULL berkapasitas
3 kW. 5.
Unjuk kerja mesin yang dihitung adalah :
Torsi Torsion
Daya Brake Power
Rasio perbandingan udara bahan bakar Air Fuel Ratio
Konsumsi bahan bakar spesifik Spesific Fuel Consumption
Efisiensi Thermal Brake Brake Thermal Efficiency
Emisi gas buang 6.
Alat uji yang digunakan untuk mengetahui komposisi emisi gas buang dari mesin adalah Smoke Meter Opacity Model HD – 410 dan Gas Analyzer
Model HG – 510. 7.
Gas buang mesin diesel yang diamati adalah Opacity, HC Hydro Carbon, dan CO Carbon Monoksida.
8. Mesin yang dipakai menggunakan Catalytic Converter yang digunakan oleh
kendaraan bensin yaitu tipe three way converter.
1.4 Manfaat Pengujian
1. Untuk menjawab tantangan global saat ini yaitu penghematan penggunaan
bahan bakar fosil, khususnya solar. 2.
Untuk memaksimalkan penggunaan gas yang akan digunakan menjadi bahan bakar yang ekonomis dan ramah lingkungan.
3. Untuk memberikan dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi
ketergantungan bahan bakar fosil khususnya solar.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan mesin diesel dengan
sistem dua bahan bakar dual fuel solar-biogas. 5.
Untuk melihat pengaruh penggunaan Catalytic Converter pada mesin diesel dan signifikanya terhadap pengurangan emisi gas buang dari mesin diesel.
1.5 Metodologi Penulisan