Sejarah Singkat Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

1. Sejarah PT Bank Tabungan Negara Persero Sejarah de facto lembaga ini sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Dalam catatan sejarah disebutkan bahwa Bank Tabungan Negara bermula dari POSTPAARBANK yang didirikan berdasarkan Koninklijk Besluit No. 27 Tahun 1897 pada tanggal 16 Oktober 1897 yang mulai berlaku tanggal 1 Juli 1898. Dalam Besluit ditegaskan bahwa di Hindia Belanda didirikan suatu pusat perbankan yang berkedudukan di Batavia Jakarta. Tujuan didirikannya Postpaarbank antara lain adalah untuk mendidik masyarakat agar gemar menabung dan sekaligus memperkenalkan lembaga perbankan kepada masyarakat. Peraturan tentang postpaarbank berdasarkan Koninklijk Besluit No. 27 semasa berlakunya selalu ditinjau kembali dan untuk selanjutnya disempurnakan oleh Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 27 Tahun 1934 yang lebih dikenal dengan sebutan ”Postpaarbank Ordonantie” STBIN.1 No. 6531934 yang mulai berlaku 1 Januari 1935. Pemerintah memberikan persekot yang kemudian dapat dikembalikan dan postpaarbank telah dapat membiayai dirinya sendiri serta membentuk dana cadangan. Keberadaan postpaarbank ini terus berlangsung hingga akhir masa penjajahan Belanda di Indonesia. Ketika kemudian bala tentara jepang berhasil mengusir belanda dari tanah air, maka oleh pemerintah pendudukan jepang Postpaarbank diubah namanya menjadi ”Tyokin Kyoku”, hal ini terjadi pada tanggal 1 April 1942. Sesudah proklamasi Universitas Sumatera Utara kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, Tyokin Kyoku secara keseluruhan berhasil diambil alih oleh Pemerintah RI dan diubah namanya menjadi Kantor Tabungan Post berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941. Namun demikian lembaga keuangan ini belum dapat menjalankan fungsinya secara lancar disebabkan adanya revolusi fisik diawal kemerdekaan yang menyebabkan aktivitas Kantor Tabungan Post tersendat- sendat. Hal ini berpuncak ketika belanda melancarkan serangan agresi militer ke-2 pada tanggal 19 Desember 1948, yang menyebabkan Yogyakarta sebagai ibukota RI jatuh ke tangan belanda sehingga jalannya pemerintahan RI pada waktu itu menjadi terganggu, termasuk Kantor Tabungan Post. Walau demikian, pada bulan Juli 1949 aktivitas Kantor Tabungan Post dilanjutkan kembali di Yogyakarta dengan nama ”Bank Tabungan Post Republik Indonesia” yang berlangsung hingga akhir tahun 1949 sebagai akibat dilakukannya penyerahan kedaulatan atas Hindia Belanda kepada Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Atas dasar UU Darurat No. 9 Tahun 1950 dalam Lembaran Negara No. 12 Tahun 1950 nama Tabungan Post Republik Indonesia diganti menjadi Bank Tabungan Post. Selanjutnya nama Bank Tabungan Post diganti menjadi Bank Tabungan Negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 4 Tahun 1963. Tugas Bank Tabungan Negara semakin bertambah sejak tahun 1974 dengan memberikan pelayanan dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah KPR. Pemberian KPR baru terealisasi pada tanggal 10 Desember 1976. Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1992 tentang penyesuaian bentuk hukum Bank Tabungan Negara menjadi Perusahaan Perseroan. Oleh karena itu Bank Tabungan Negara yang didirikan berdasarkan UU No. 20 Tahun Universitas Sumatera Utara 1968 dibubarkan dan dilanjutkan secara langsung dengan nama PT Bank Tabungan Negara Persero. 2. Sejarah PT Bank Negara Indonesia, Tbk BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia merupakan Bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1946. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia kemudian ditetapkan sebagai bank pembangunan dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa dengan akses langsung untuk transaksi ke luar negeri. Status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersil milik pemerintah karena adanya penambahan modal pada tahun 1955 . Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai ”BNI 46”. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat ”Bank BNI” ditetapkan bersamaan dengan perubahan identitas perusahaan tahun 1988. Universitas Sumatera Utara Tahun 1992 status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaabn publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial, budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Pada tahun 2004 identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan melewati masa-masa sulit sebutan ”Bank BNI” dipersingkat menjadi ”BNI” sedangkan tahun pendiriannya ”46” digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Struktur Organisasi Perusahaan