keadaan ekonomi pada saat tersebut yang cukup berpengaruh dan berkaitan langsung dengan usaha calon debitur serta bagaimana kemungkinan-
kemungkinannya di masa yang akan datang.
5. Penggolongan Kredit
Perkreditan memainkan peranan penting dalam dunia perbankan serta dapat pula dijadikan indikator dalam menentukan tingkat kesehatan bank yang bersangkutan.
Mengapa demikian? Karena apabila kredit yang disalurkan mengalami kemacetan dalam pengembaliannya akan membawa efek pendapatan bank yang menurun, turunnya
kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan management bank tersebut serta turunnya kesehatan bank yang dinilai oleh bank sentral.
Kolektibilitas adalah penggolongan kredit atau pinjaman dengan membagi atau memisah-misahkan kredit atau pinjaman berdasarkan kelancaran atau ketidaklancaran
pengembalian kredit atau pinjaman tersebut baik pokok maupun bunganya Silaen, 1994:33. Maksud dari ketentuan penggolongan kredit berdasarkan kolektibilitas ini
adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang nyata tentang keadaan dan kondisi kredit atau pinjaman yang telah diberikan kepada masyarakat sebagai pemakai
dana tersebut. Di samping itu juga dapat diketahui apakah bank yang bersangkutan memang dengan serius menangani perkreditannya atau hanya bersikap pasif.
Menurut Silaen 1994:33 tujuan penggolongan kredit berdasarkan kolektibilitasnya adalah :
1. Untuk memungkinkan bank mengetahui dan mempunyai gambaran tentang
keadaan distribusi kredit yang diberikannya 2.
Untuk memungkinkan bank menilai sendiri solvabilitasnya 3.
Untuk menentukan besarnya cadangan piutang ragu-ragu
Universitas Sumatera Utara
4. Sebagai informasi bagi bank lainnya
Menurut Tangkilisan 2003:52 berdasarkan kolektibilitasnya kredit dapat dikelompokkan ke dalam 5 lima golongan, yaitu :
1. Lancar pass, apabila memenuhi kriteria:
a. Angsuran pokok dan atau bunga tepat waktu; dan b. Memiliki mutasi rekening yang aktif; atau
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai cash collateral 2.
Dalam Perhatian Khusus special mention, apabila memenuhi kriteria: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang belum melampaui 90
hari; atau b. Kadang-kadang terjadi cerukan; atau
c. Mutasi rekening relatif aktif; atau d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang telah diperjanjikan; atau
e. Didukung oleh pinjaman baru 3. Kurang Lancar sub standard, apabila memenuhi kriteria:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari; atau
b. Sering terjadi cerukan; atau c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah; atau
d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari; atau e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur; atau
f. Dokumentasi pinjaman yang lemah 4. Diragukan doubtful, apabila memenuhi kriteria:
Universitas Sumatera Utara
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari; atau
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen; atau c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari; atau
d. Terjadi kapitalisasi bunga; atau e. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun
pengikatan jaminan. 5. Macet loss, apabila memenuhi kriteria:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 hari; atau
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru; atau c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai
wajar.
6. Prosedur Umum Pemberian Kredit