Pengaturan Pernapasan Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

6. Pengaturan Pernapasan

Menurut Asmadi, 2008 ada tiga pusat pengendalianpengaturan pernapasan normal yaitu: 6.1 Pusat Respirasi Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudal. Pusat respirasi ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi. 6.2 Pusat Apneustik Terletak pada pons bagian bawah. Mempunyai pengaruh tonik terhadap pusat inspirasi. Pusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen vagos dari reseptor paru-paru . bila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan, maka terjadi apneustik. 6.3 Pusat Pneumotaksis Terletak pada pons bagian atas. Bersama-sama vagus menghambat pusat upneustik secara periodik. Pada hiperpnea, pusat pneumotaksis ini merangsang pusat respirasi.

7. Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Menurut Asmadi, 2008 kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan beberapa metode, antara lain: 7.1 Inhalasi Oksigen Pemberian Oksigen Terdapat dua sistem inhalasi oksigen yaitu sistem aliran rendah dan sistem aliran tinggi. 7.2 Sistem aliran rendah low flow oxygen system ditujukan pada klien yang memerlukan oksigen dan masih bisa bernapas sendiri dengan pola pernapasan yang normal. Sistem ini diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan. Pemberian oksigen diantaranya dengan menggunakan nasal kanul, sungkup muka sederhana, sungkup muka kantong rebreathing dan sungkup muka dengan kantong nonrebreathing. 7.3 Sistem aliran tinggi high flow oxygen system, teknik ini menjadikan konsentrasi oksigen lebih stabil dan tidak dipengaruhi tipe pernapasan, sehingga dapat menambah konsentrasi oksigenasi lebih tepat. Misalnya melalui sungkup muka dengan ventury. Tujuan dari sistem ini untuk mengoreksi hipoksia dan asidemia. Universitas Sumatera Utara 7.4 Fisioterapi dada Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi, vibrasi, dan postural drainage. 7.5 Perkusi atau disebut dengan clapping adalah pukulan kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk. Tujuan dari teknik ini adalah untuk dapat melepaskan secret yang melekat pada dinding bronkus. 7.6 Vibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada dinding dada klien. Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mucus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi. 7.7Postural drainage adalah salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukannya yaitu sekitar satu jam sebelum sarapan pagi dan sekitar satu jam sebelum tidur pada malam hari. Postural drainage harus lebih sering dilakukan apabila lender klien berubah warna menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien menderita demam. 7.8 Napas Dalam dan Batuk Napas dalam yaitu bentuk latihan napas yang terdiri atas pernapasan abdominal diafragma dan purse lips breathing. Batuk efektif yaitu latihan batuk untuk mengeluarkan secret. 7.9Suctioning Penghisapan Lendir Suctioning adalah suatu metode untuk melepaskan sekrsei yang berlebihan pada jalan napas. Suctioning dapat diterapkan pada oral, nasofaringeal, tracheal, serta endotrakheal atau trakheostomi tube. Tujuan dari suctioning adalah untuk membuat suatu jalan napas yang paten dengan menjaga kebersihannya dan sekresi yang berlebihan.

8. Asuhan keperawatan