5
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Gangguan Oksigenasi
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis makan, minum, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri Potter dan Patricia, 1997.
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan primer yang menjadi syarat dasar bagi kelangsungan hidup manusia guna memelihara homeostasis tubuh. Sebagai syarat dasar,
kebutuhan fisiologis ini mutlak terpenuhi. Jika tidak, ini dapat berpengaruh terhadap kebutuhan yang lain. Sebagai contoh, seseorang yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan oksigen dapat mangalami ketidaknyamanan atau bahkan kematian. Peran perawat disini adalah membantu klien memenuhi kebutuhan fisiologis mereka.
Kebutuhan fisiologis tersebut meliputi oksigen, air, makanan, eliminasi, istirahat dan tidur, penanganan nyeri, pengaturan suhu tubuh, seksual, dan lain-lain Asmadi,2008.
1. Definisi Oksigenasi
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup oksigen ruangan setiap kali bernapas Tarwoto dan Wartonah, 2006.
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktifitas berbagai
organ atau sel Hidayat, 2006.
2. Manfaat Oksigenasi bagi Tubuh
Kebutuhan tubuh terhadap oksigenasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan mendesak. Tanpa oksigen dalam waktu tertentu, sel tubuh akan
mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian. Otak merupakan organ yang sangat sensitive terhadap kekurangan oksigen. Otak masih mampu
menoleransi kekurangan oksigen antara tiga sampai lima menit. Apabila kekurangan
Universitas Sumatera Utara
oksigen berlangsung lama dari lima menit, dapat terjadi kerusakan sel otak secara permanen Asmadi, 2008.
3. Sistem Tubuh yang Berperan dalam Kebutuhan Oksigenasi
Menurut Hidayat 2006, sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernapasan bagian atas, bagian bawah, dan paru.
3.1 Saluran pernapasan bagian atas Menurut Hidayat 2006, saluran pernapasan bagian atas berfungsi menyaring,
menghangatkan, dan melembabkan udara yang terhirup. Saluran pernapasan ini terdiri atas:
3.1.1 Hidung Hidup terdiri atas nares anterior saluran dalam lubang hidung yang memuat
kelenjar sebaseus dengan ditutupi bulu yang kasar dan bermuara ke rongga hidung dan rongga hidung yang dilapisi oleh selaput lender yang mengandung
pembuluh darah. Proses oksigenasi diawali dengan penyaringan udara yang masuk melalui hidung oleh bulu yang ada dalam vestibulum bagian rongga
hidung, kemudian dihangatkan serta dilembabkan Hidayat, 2006. 3.1.2 Faring
Menurut Hidayat 2006, faring merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar tengkorak sampai esophagus yang terletak di belakang
nasofaring di belakang hidung, di belakang mulut orofaring, dan di belakang laring laringo faring.
3.1.3 Laring tenggorokan Laring merupakan saluran pernapasan setelah faring yang terdiri atas bagian
dari tulang rawan yang diikat bersama ligament dan membran, terdiri atas dua lamina yang bersambung di garis tengah Hidayat, 2006.
3.1.4 Efiglotis Efiglotis merupakan katup rawan yang bertugas membantu menutup laring
pada saat proses menelan Hidayat, 2006. 3.2 Saluran pernapasan bagian bawah
Menurut Hidayat 2006, saluran pernapasan bagian bawah berfungsi mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan. Saluran ini terdiri atas:
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 Trakea Trakea atau disebut sebagai batang tenggorok, memiliki panjang kurang lebih
Sembilan sentimeter yang dimulai dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis kelima. Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh
lingkaran tidak lengkap berupa cincin, dilapisi selaput lender yang terdiri atas epithelium bersilia yang dapat mengeluarkan debu atau benda asing Hidayat,
2006. 3.2.2 Bronkus
Bronkus merupakan bentuk percabang atau kelanjutan dari trakea yang terdiri atas dua percabangan kanan dan kiri. Bagian kanan lebih pendek dan lebar
daripada bagian kiri yang memiliki tiga lobus atas, tengah, dan bawah, sedangkan bronkus kiri lebih panjang dari bagian kanan yang berjalan dari lobus
atas dan bawah Hidayat, 2006. 3.2.3 Bronkiolus
Bronkiolus merupakan saluran percabangan setelah bronkus Hidayat, 2006.
4. Proses Oksigenasi