Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian .1 Pendidikan keperawatan

1.2 Pertanyaan penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

pertanyaan penelitian yang timbul adalah bagaimanakah hubungan pendidikan seks dengan aktvitas seksual pada remaja di SMA Negeri 14 Medan tahun 2010 1.3 Tujuan penelitian

1. 3.1 Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan seks dengan aktivitas seksual pada remaja di SMA Negeri Medan Tahun 2010.

1.3.2 Tujuan khusus

1 Untuk mengetahui pendidikan seks pada remaja di SMA Negeri 14 Medan Tahun 2010 2 Untuk mengetahui aktivitas seksual pada remaja di SMA Negeri 14 Medan Tahun 2010. 3 Untuk mengetahui hubungan pendidikan seks dengan aktivitas seksual pada remaja di SMA Negeri 14 Tahun 2010.

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hipotesa Alternatif Ha yaitu ada hubungan pendidikan seks dengan aktivitas seksual pada remaja di SMA Negeri 14 Medan. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Pendidikan keperawatan Sebagai informasi bagi pendidikan keperawatan tentang pentingnya pendidikan seks pada remaja dan dapat menambah studi pengetahuan kepustakaan Universitas Sumatera Utara tentang pendidikan seks sehingga dapat dijadikan sebagai masukan pada penelitian selanjutnya 1.5.2 Pelayanan Keperawatan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi pelayanan keperawatan khususnya perawat komunitas agar dapat meningkatkan pelayanan keperawatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

1.5.3 Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan data tambahan dalam penelitian keperawatan dan dapat dikembangkan bagi penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 REMAJA 2. 1.1 Definisi Remaja

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun Notoatdmojo, 2007. Menurut Soetjiningsih 2004 Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda. Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat defenisi tentang remaja yaitu: 1 Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefenisikan remaja adalah bila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak laki- laki. 2 Menurut undang-undang No. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah. 3 Menurut undang-undang perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal. Universitas Sumatera Utara