6. Penanganan Dismenorea
Menurut Wiknjosastro 1999 a. Penanganan dan nasehat
Perlu dijelaskan pada penderita bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi
mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan dan lingkungan penderita. Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya tabu atau tahayul
mengenai haid perlu dibicarakan. Nasehat-nasehat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga.
b. Pemberian obat analgetik Dewasa ini banyak beredar obat-obat yang dapat diberikan sebagai terapi
simptomatik jika rasanya berat, diperlukan istirahat ditempat tidur dan kompres panas pada perut bagian bawah untuk mengurangi penderitaan.
c. Terapi hormonal Tujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara
dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenorea primer, atau untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting
pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi. Terapi dengan obat nonsteroid anti
prostaslandin memegang peranan penting terhadap dismenorea primer. Hendaknya pengobatan diberikan sebelum haid mulai 1 sampai 3 hari sebelum
Universitas Sumatera Utara
haid, dnaa pada hari pertama haid. Dilatasi kanalis servikalis dapat memberi keringanan karena memudahkan pengeluaran darah haid dan prostslandin
didalamnya. Dismenorea sering terjadi pada remaja, oleh karena itu hal ini harus segera
ditangani. Dengan melakukan konseling dapat meningkatkan rasa percaya diri pada remaja putri yang menderita dismenorea primer, dan ini merupakan salah
satu langkah awal untuk menangani gangguan ini. Penting juga diketahui bahwa tidak boleh memakai obat apapun untuk dismenorea tanpa konsultasi terlebih
dahulu ke dokter demi menghindari penyakit pada organ reproduksi Owen, 2005.
Berbagai cara remaja putri menyikapi dismenorea. Kebanyakan remaja putri tidak memerlukan pengobatan ketika dismenorea. Orang tua yang peduli,
serta tablet penghilang rasa sakit, dapat membantu meringankan penderitaannya. Obat itu diminum sejak terasa sakit selama 2 atau 3 hari. Sebagian besar remaja
mampu menyesuaikan diri tanpa kesulitan apa-apa tetapi selama masa penyusaian, seorang gadis remaja akan bersikap irrosiabel, mudah tersinggung dan sulit
dimengerti Liewellyn, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka antara konsep-konsep yang diamati atau diukur penelitian yang akan dilakukan. Sebagai variabel pengetahuan dan
sikap dan subvariabel adalah dismenorea.
Bagan 3.1 Bagan kerangka konsep
B. Defenisi Operasional
Definisi Operasional variabel ini adalah pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dismenorea di SMUN 10 Pekanbaru tahun 2009 dapat dilihat pada: tabel 3.1
Pengetahuan Remaja
Putri SMUN 10
Pekanbaru
Sikap Remaja Putri
SMUN 10 Pekanbaru
Dismenorea
Universitas Sumatera Utara