Biochemical Oxygen Demand BOD Chemical Oxygen Demand COD Kedalaman

d. Biochemical Oxygen Demand BOD

5 Berdasarkan hasil pengamatan di dapat nilai BOD dari keempat stasiun yang ada di Danau Pondok Lapan berkisar antara 1.1 - 2.6 mgL dapat dilihat pada Tabel 12. Hal ini menunjukkan bahwa perairan di Danau Pondok Lapan masih tergolong baik karena nilai BOD masih dibawah 5 mgL. Menurut Brower, dkk., 1990 menyatakan bahwa nilai konsentrasi BOD menunjukkan kualitas suatu perairan, perairan tergolong baik jika konsumsi O 2 selama periode 5 hari berkisar sampai 5 mgl O 2 maka perairan tersebut tergolong baik dan apabila konsumsi O 2 berkisar antara 10 mgl-20 mgl O 2 akan menunjukkan tingkat pencemaran oleh materi organik yang tinggi dan untuk air limbah nilai BOD umumnya lebih besar dari 100 mgl.

e. Chemical Oxygen Demand COD

Berdasarkan hasil pengamatan di dapat nilai COD dari keempat stasiun yang ada di Danau Pondok Lapan berkisar antara 3.8 - 17.6 mgL Tabel 12. Dimana nilai tertinggi terdapat pada stasiun II sampling ketiga. Hal ini diduga karena sebagian besar dipengaruhi oleh masuknya bahan organik baik yang mudah terurai maupun yang sulit terurai dimana pada stasiun II ini banyak terdapat rawa sehingga nilai COD tinggi akan tetapi jenis makrozoobentos di stasiun II sedikit. Menurut Siregar 2011 menyatakan bahwa semakin tinggi kadar COD maka keanekaragaman bentos semakin rendah dan sebaliknya jika kadar COD rendah keanekaragaman bentos semakin tinggi.

f. Kedalaman

Kedalaman dapat berubah-ubah sesuai keadaan lingkungan sekitarnya yang biasanya sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan keadaan substrat. Kedalaman tertinggi terdapat pada stasiun I dan III dengan nilai sebesar 3.4 meter dan terendah terdapat pada stasiun II dengan nilai sebesar 1.4 meter. Hal ini dikarenakan pada stasiun II merupakan outlet dan memiliki substrat berlumpur tetapi kegiatan yang mempengaruhi kedalaman tidak ada dan jenis substrat tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kedalaman. Stasiun I dan III tinggi dikarenakan adanya aktivitas masyarakat yang sangat mempengaruhi kedalaman seperti sisa pupuk dari kegiatan pertanian yang sangat tampak pada permukaan perairan sendiri terkhusus stasiun I. Berdasarkan Mulya 2004 menyatakan bahwa daerah buangan limbah atau masukan limbah industri dan aktivitas penduduk memiliki penetrasi cahaya yang rendah serta kedalaman yang tinggi. Hal ini juga menyebabkan keruhnya perairan di daerah tersebut. Kedalaman rata-rata setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 12.

g. Kandungan Organik Substrat