ditentukan secara genetik tapi selama periode kritis, dermatoglifi dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan prenatal Hall dan Kimura, 1994. Menurut Raden 2006,
bahwa gambaran dermatoglifi pada beberapa penyakit genetik bersifat spesifik, baik pada kelainan kromosom autosom maupun kromosom seks, seperti penyakit sindrom
Down, thalassemia, dan skizofrenia.
4.2 Persentase Pola Sidik Jari
Persentase pola sidik jari pada suku Jawa, Batak Toba dan Cina penderita skizofrenia dengan suku Jawa, Batak Toba dan Cina yang normal terdapat pada Tabel
4.2.1 di bawah ini.
Tabel 4.2.1. Perbandingan persentase pola sidik jari suku Jawa, Batak Toba dan Cina penderita skizofrenia dengan suku Jawa, Batak Toba dan Cina
yang normal
Kelompok n
Whorl Loop Ulna
Loop Radial Arch
n n
n n
Jawa normal 20
71 35,5
58 29
57 28,5
14 7 Jawa skizofrenia
20 110 55
45 22,5
35 17,5
10 5 B.Toba normal
20 91
45,5 52
26 52
26 5 2,5
B. Toba skizofrenia 20
70 35 68
34 60
30 2 1
Cina normal 20
65 32,5 67
33,5 58
29 10 5
Cina skizofrenia 20
93 46,5 55
27,5 48
24 4 2
Keseluruhan suku 60
227 37,83 177
29,5 167
27,83 29 4,83
Keseluruhan suku 60
273 45,5 168
28 143
23,83 16 2,66
Keterangan: n= jumlah individu n = jumlah jari
= suku yang normal = suku penderita skizofrenia
Berdasarkan Tabel 4.2.1 di atas diperoleh bahwa antara kelompok Jawa normal dengan Jawa skizofrenia memiliki perbedaan persentase pola sidik jari.
Perbedaan yang jelas terlihat adalah pada tipe whorl, dimana persentase whorl lebih banyak dijumpai pada Jawa skizofrernia yaitu 55, sedangkan pada Jawa normal
35,5. Pada kelompok Batak Toba normal dengan Batak Toba skizofrenia tipe loop ulna lebih sering muncul pada Batak Toba skizofrenia yaitu 34 dibandingkan pada
Universitas Sumatera Utara
Batak Toba normal yaitu sebanyak 26. Pada kelompok Cina normal dengan Cina skizofrenia tipe whorl lebih sering muncul pada Cina skizofrenia yaitu 46,5
dibandingkan pada Cina normal yaitu sebanyak 32,5.
Dari Tabel 4.2.1 juga menunjukkan, bahwa keseluruhan kelompok suku yang normal dengan keseluruhan suku penderita skizofrenia tipe whorl lebih sering muncul
pada keseluruhan suku penderita skizofrenia yaitu 45,5 dibandingkan dengan keseluruhan suku normal yaitu 37,83. Hasil penelitian ini juga ditemukan pada
penelitian Raden 2006, bahwa pola sidik jari tipe whorl lebih banyak ditemukan pada penderita hipertensi, daripada orang normal. Dari penelitian Simanjuntak 2003,
menyatakan bahwa persentase loop ulna lebih banyak ditemukan pada perempuan dan laki-laki penderita skizofrenia daripada perempuan dan laki-laki normal.
Menurut Suryo 1989, bahwa pola sidik jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki mempunyai hubungan erat dengan berbagai macam penyakit keturunan
atau cacat karena kelainan kromosom, misalnya pada penderita sindrom Down lebih banyak mempunyai bentuk lingkaran whorl atau sosok ulnar loop ulna. Pola
dermatoglifi merupakan suatu variasi biologis, dimana berbeda dari satu kelompok ras atau suku dengan suku yang lain, antara perempuan dan laki-laki bahkan kembar
monozigot Sufitni, 2007. Penyakit skizofrenia bersifat universal menimpa semua ras atau suku, kemungkinan ada varian-varian genetik yang unik untuk kelompok ras
tertentu yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan skizofrenia Durand dan Barlow, 2007.
Penyebab dari gangguan skizofrenia dapat dilihat dari faktor keturunan dan juga faktor lingkungan Emery, 1992. Selain faktor keturunan yang sangat berperan,
faktor lingkungan seperti akibat stress 40, trauma 25, kegagalan dalam pendidikan 15, ekonomi yang kurang 20 juga ditemukan sebagai akibat terjadinya penyakit
skizofrenia. Keterangan ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang telah dijalankan saat penelitian. Menurut Westa 1995, bahwa banyak faktor yang berpengaruh timbulnya
skizofrenia seperti fakor genetik, faktor kepribadian, sosial ekonomi yang rendah, trauma waktu lahir dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Chi-Kuadrat Pola Sidik Jari