Multifaktor dan poligenik Kesimpulan dan Saran 24

Karena sel-sel sperma separuh terdiri daripada kromosom X dan separuh dari kromosom Y, maka secara teoritis ada kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak perempuan. Kenyataan menunjukkan bahwa lebih banyak dilahirkan anak laki-laki daripada anak perempuan, pada umumnya dilahirkan 106 anak laki-laki dalam perbandingan dengan 100 anak perempuan. Hal ini diduga karena sperma Y lebih kecil dan lebih gesit daripada sperma X hingga lebih mudah dapat menerobos dinding telur Haditono, 1998.

2.2 Multifaktor dan poligenik

Multifaktor adalah gabungan antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Kedua faktor tersebut akan saling mempengaruhi satu sama lain sehingga dapat memberikan tingkat keparahan dari suatu kelainan yang berbeda. Faktor genetik terdapat pada semua makhluk hidup dan akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya. Demikian pula pada manusia, setiap orang memiliki faktor genetik yang berasal dari orang tuanya. Ayah dan ibu akan masing-masing memberikan 50 faktor genetik yang kita miliki. Faktor genetik tersebut merupakan penghubung penting antara seseorang dengan orang tuanya. Faktor genetik tersimpan di dalam kromosom yang terdapat di dalam sel di seluruh tubuh Listiawan, 2004. Menurut Emery 1992, tiap-tiap ciri atau penyakit yang diwariskan adalah akibat bekerjanya gen tunggal unifaktorial, walaupun kadang-kadang ekspresi gen tersebut dapat diubah oleh kerja gen-gen yang lain. Tetapi ada banyak kelainan yang agak umum terjadi, dengan kecenderungan familiar tertentu, yaitu bahwa proporsi anggota keluarga yang terkena lebih besar dibanding dengan populasi umum, tetapi proporsi anggota keluarga yang terkena sering sekitar 5 persen, dan dengan demikian jauh lebih kecil dibanding dengan yang diharapkan untuk kelainan unifaktorial. Kadang-kadang diperkirakan bahwa insidensi famili yang rendah pada kelainan tersebut mungkin disebabkan oleh bekerjanya gen yang mempunyai “penetrasi tidak sempurna”. Tetapi keterangan demikian agak kurang memuaskan karena beberapa alasan, dan yang jauh lebih mungkin adalah bahwa kelainan tersebut disebabkan oleh Universitas Sumatera Utara banyak gen poligenik ditambah dengan pengaruh lingkungan, yang disebut pewarisan multifaktorial. Tidak ada karakter tunggal manusia yang memperlihatkan ragam keanekaragaman kontinyu yang mana hanya ditentukan oleh hereditas, walaupun terdapat syarat-syarat tertentu, misalnya tidak adanya malnutrisi yang nyata, terdapat sejumlah ukuran fisik yang dekat dengan keanekaragaman kontinyu. Jumlah rigi sidik jari hampir seluruhnya ditentukan oleh faktor pewarisan dan ini jelas bersifat multifaktorial. Korelasi antara sanak keluarga adalah sangat dekat dengan yang diharapkan, yang memberikan penetapan hereditas yang sempurna dan ketiadaan efek sifat dominan. Tetapi pada hampir segala sesuatu yang lain yang dipelajari sejauh ini, maka faktor lingkungan ikut berperan dalam menentukan hasil akhir Roberts dan Pembrey, 1995. Penyakit timbul karena ada dua faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik. Kedua faktor tersebut ikut bertanggung jawab, meskipun mungkin faktor yang satu lebih penting daripada yang lain. Pada satu ujung, ada beberapa penyakit misalnya sindrom Down atau penyakit distrofi muskular Duchenne yang benar-benar disebabkan oleh faktor genetik, dan faktor lingkungan tidak mempunyai peranan langsung sebagai penyebab. Pada ujung yang lain, terdapat penyakit-penyakit infeksi hampir sepenuhnya disebabkan oleh faktor lingkungan. Antara kedua ujung ekstrem ini terdapat kelainan-kelainan seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung iskemik, ulkus peptik, skizofrenia, beberapa macam kanker dan kelainan kongenital, yang baik faktor genetik maupun faktor lingkungan keduanya ikut berperan di dalamnya Emery,1992. Menurut Listiawan 2004, faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi keadaan janin selama di dalam kandungan sehingga dapat menyebabkan kelainan bawaan adalah keadaan ibu selama mengandung. Apabila ibu yang sedang mengandung terkena virus misalnya campak jerman, Toxoplasma gondii atau ibu tersebut sering mengkonsumsi obat-obatan antibiotik atau obat-obatan induksi haid maka ada kemungkinan akan dapat menyebabkan anak yang di dalam kandungannya Universitas Sumatera Utara akan menderita kelainan bawaan. Faktor lingkungan dapat menyebabkan 8 – 10 kelainan bawaan. Ciri-ciri normal yang diwariskan dengan cara mutifaktorial adalah: inteligensi, tinggi badan, warna kulit, jumlah total rigi sidik jari, beberapa komponen refraksi mata dan mungkin tekanan darah. Ciri-ciri abnormal yang dapat diwariskan dengan cara ini adalah: kelainan kongenital tertentu, hipertensi, diabetes melitus, spondilitis ankilosa, artritis reumatoid, ulkus peptik dan penyakit jantung iskemik. Masing- masing sifat ini dianggap sebagai hasil kerja banyak gen, yang masing-masing pengaruhnya kecil tetapi satu sama lain saling menambah, ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan, tetapi kekurangan yang lain juga mungkin Emery, 1992.

2.3 Sidik Jari