dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 1,365 t tabel 2,0345. Berdasarkan kedua nilai tersebut disimpulkan bahwa Ho diterima Ha ditolak atau
dijelaskan bahwa variabel tingkat
perputaran piutang
LnPerputaran_Piutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat likuiditas LnLikuiditas.
2. Koefisien Determinasi R
2
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.235
a
.055 -.004
.87735
Sumber : Diolah dari SPSS, 2010
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menjelaskan variabel dependen Y. Nilai
koefisien determinan adalah antara nol dan 1 0 R
2
1 . Bila R
2
=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap varibael
dependen, bila R
2
semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap varibael dependen dan bila R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,055. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu tingkat pertumbuhan penjualan dan tingkat perputaran
piutang hanya mampu menjelaskan variabel dependen tingkat likuiditas 5,5. Dengan kata lain hanya 5,5 perubahan dalam tingkat likuiditas mampu
dijelaskan variabel tingkat pertumbuhan penjualan dan tingkat perputaran piutang, dan sisanya sebesar 94,5 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke
dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan penjualan dan
tingkat perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial. Hasil penelitian ini berarti tidak sesuai dengan koseptual yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai
aktiva lancar yaitu kas dan piutang, semakin tinggi pula tingkat likuiditas suatu perusahaan, yang berarti semakin mampu perusahaan memenuhi kewajiban yang
dimilikinya. Apabila hasil penelitian ini dibandingkan hasil penelitian terdahulu, hasil
penelitian untuk variabel tingkat pertumbuhan penjualan memiliki hasil yang sejalan dengan penelitian oleh Paula 2008, sedangkan untuk variabel tingkat
perputaran piutang memiliki hasil yang tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dillakukan oleh Muhailil 2009.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Paula 2008 disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas
perusahaan manufaktur barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Dalam penelitian Muhailil 2009 disimpulkan bahwa tingkat perputaran piutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat likuiditas perusahaan.
Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan objek penelitian. Pada penelitian ini, yang
menjadi objek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur makananan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang seluruhnya berjumlah 19
perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Muhailil 2009, objek penelitian adalah PT. Setra Sari Surabaya. Oleh karena itu hasil penelitian yang
dilakukan oleh Muhailil 2009 tidak dapat digeneralisasi pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil uji hipotesis dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengaruh pertumbuhan penjualan dan pengaruh perputaran piutang terhadap
tingkat likuiditas pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan penjualan dan tingkat perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas
pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial.
2. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka konseptual yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai aktiva lancar yaitu kas dan
piutang, semakin tinggi pula tingkat likuiditas suatu perusahaan. 3. Hasil penelitian untuk variabel tingkat pertumbuhan penjualan memiliki
hasil yang sejalan dengan penelitian oleh Paula 2008 yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas
perusahaan. 4. Hasil penelitian untuk variabel tingkat perputaran piutang memiliki hasil
yang tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dillakukan oleh Muhailil 2009 yang menyatakan bahwa tingkat perputaran piutang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat likuiditas.
Universitas Sumatera Utara