Uji Multikolinearitas Uji Heterokondastisitas Uji Autokorelasi

Gambar 4.2 Normal P-P Plot Sumber : Diolah dari SPSS, 2010 Hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot, dimana terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regesi terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian terhadap multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel independent yang digunakan dalam persamaan regresi. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 2, maka Universitas Sumatera Utara terjadi multikolinearitas di antara variabel independen. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9. Ghozali, 2005. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics VIF 1 LnPertumbuhan_Penjualan 1.002 1.002 LnPerputaran_Piutang a. Dependent Variable: LnLikuiditas Dilihat dari hasil penghitungan menunjukkan bahwa tidak ada variabel independent yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Heterokondastisitas

Uji heterokondastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Heterokondastisitas ini dapat dilihat dengan grafik scatterplot. Hasil uji heterokondastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini : Universitas Sumatera Utara Hasil Uji Heterokondastisitas Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari gambar scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokondastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.

4. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi menurut Ghozali 2005 bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi pengganggu antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi diantara data pengamatan yang Universitas Sumatera Utara tersusun baik seperti data cross section dan atau data time series. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehigga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Berikut ini hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS : Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .235 a .055 -.004 .87735 1.240 a. Predictors: Constant, LnPerputaran_Piutang, LnPertumbuhan_Penjualan b. Dependent Variable: LnLikuiditas Sumber : Diolah dari SPSS, 2010 Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistic Durbin Watson DW sebesar 1.240 yang artinya dalam model regresi tidak terdapat autokorelasi atau kesalahan pengganggu, sebab DW terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

E. Model dan Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009.

5 77 92

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

12 116 78

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 31 18

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 4 78

Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

Cover Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Abstract Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Reference Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 2