Pembahasan Hasil Penelitian PEMBAHASAN

BAB VI PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Penelitian

Peneliti telah menentukan tujuh tema yang merupakan hasil dari data wawancara pada penelitian ini.Tema tema tersebut terverikasi berdasarkan tujuan dari penelitian. Pemahaman mahasiswa masih kurang mengenai cara melakukan terapi komplementer dan alternatif digambarkan sebagai tema yang pertama. Prinsip sterilisasi pada terapi bekam belum benar digambarkan sebagai tema yang kedua. Terapi komplementer dan alternatif memberikan manfaat bagi pasien digambarkan sebagai tema yang ketiga. Terapi komplementer alternatif belum digunakan sebagai pengganti terapi medis digambarkan sebagai tema yang keempat. Terapi ruqyah dan SEFT belum digunakan bersamaan dengan terapi medis digambarkan sebagai tema yang kelima.Terapi bekam dan pijat bayi digunakan bersamaan dengan terapi medis digambarkan sebagai tema yang keenam. Penggabungan terapi bekam dengan terapi medis memberikan hasil yang lebih efektif bagi kesehatan pasien digambarkan sebagai tema yang ketujuh. 1. Pemahaman mahasiswa masih kurang mengenai cara melakukan terapi komplementer dan alternatif Cara melakukan terapi komplementer dan alternatif di sini yaitu terapi bekam, terapi ruqyah, terapi pijat bayi, dan terapi SEFT. 73 a. Cara melakukan terapi bekam Hasil wawancara dengan informan didapati bahwa di sini masih ada ketidaksesuaian dari penjelasan partisipan dengan teori. Partisipan tidak menjelaskan cara melakukan terapi bekam secara detail dan lengkap. Seperti tidak menyebutkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah terlebih dahulu sebelum terapi bekam, tidak menyebutkan untuk menggunakan alkohol terlebih dahulu, dan kemudian melakukan pemijatan sebelum dilakukan cupping. Dan tidak memberi detail cara membersihkan area yang telah dibekam. Ada pula yang mempersepsikan bekam meluncur sebagai bekam kering. Sedangkan menurut teori Fatahillah, 2006 dan Nilawati, dkk, 2008 tentang cara melakukan terapi bekam yaitu diawali dengan memeriksa tekanan darah, dibersihkan terlebih dahulu dengan kapas beralkohol 70, kemudian dilakukan pemijatan pada seluruh anggota badan bagian yang akan dibekam dengan minyak but-but zaitun minyak habbatussauda, selama -+ 5- 10 menit. Cara membersihkan area yang telah dibekam yaitu dengan membuang darahnya, lalu bekas sayatan dibersihkan dan diberi antiseptik seperti minyak zaitun atau minyak but-but, agar tidak terjadi infeksi dan lukanya cepat sembuh. Selanjutnya menghindari area tersebut agar tidak terkena air selama 1-2 jam. Dan cara melakukan terapi bekam seluncur yaitu dengan memijat seluruh area punggung dengan minyak but-but, minyak zaitun, atau habbatussauda secukupnya. Vacuumpompa dengan kop pada permukan kulit 1-3 kali pompaan. Kemudian gerakkan kop ke seluruh area punggung, sampai terlihat kemerahan selama 2-3 menit.Kemudian lepas kop bekam tersebut. Dilihat dari pernyataan partisipan dan teori yang ada, dapat diketahui mahasiswa memiliki pemahaman yang kurang mengenai cara melakukan terapi bekam yang sesuai dengan teori, karena masih belum ada pendetailan dalam melakukannya. Seperti menggunakan alkohol 70, waktu yang digunakan untuk menunggu darah yang keluar dari area tusukan, masih ada yang belum menyebutkan cara melakukan terapi bekam secara detail, dan cara membesihkan area bekam setelah dilakukan bekam basah. b. Cara melakukan terapi ruqyah Cara melakukan terapi ruqyah yang dinyatakan oleh partisipan yaitu dengan membaca ayat ayat Al- Qur’an kepada pasien. Hal ini sesuai dengan teori mengenai pembacaan ayat-ayat Al- Qur’an untuk meruqyah pasien Akhmad dan Azhim, 2006. Akan tetapi, partisipan belum memberikan spesifikasi ayat-ayat apa saja yang harus dibaca untuk meruqyah pasien. Dan partisipan juga belum menjelaskan persiapan tempat, jasmani, dan peruqyah sebelum terapi. Berdasarkan teori, cara melakukan terapi ruqyah itu diawali dengan persiapan tempat, jasmani dan peruqyah. Kemudian dilanjutkan dengan membacakan ayat-ayat ruqyah yang terdiri dari Al Fatihah, empat ayat awal Al Baqarah 1-4, pertengahan Al Baqarah 163-164, ayat kursi Al Baqarah 255, tiga ayat akhir Al Baqarah 284-286, Al Imran 18, Al A’raaf 54-56, Al Mukminun 116-118, Al Jin 3, As Shafaat 1-10, Al Hasyr 22-24, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nass. c. Cara melakukan terapi pijat bayi Hasil dari temuan penelitian yaitu mahasiswa belum memahami secara keseluruhan mengenai cara melakukan terapi pijat bayi. Karena masih ada banyak.Berdasarkan teori Widowati 2015, Tim Galenia MCC Mother and Child Care 2014, Tim Admin Grup Sharing ASI-MPASI SAM 2015, dan Suririnah 2009 cara melakukan terapi pijat bayi pada area muka yaitu dengan meletakkan ibu jari di antara alis mata bayi,pijat pada alis mata, lalu memijat dari petengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan hidung, selanjutnya menggunakan ujung jari dari atas bibir di bagian pinggirnya secara melingkar sampai ke bawah bibir-di kedua sisi secara bersamaan. Cara melakukan pijat bayi pada bagian dada adalah teknik pijat butterfly atau criss-cross. Cara melakukannya diawali dengan kedua tangan berada di sisi dada bayi, lalu memijat dari arah tengah miring ke bawah sampai ke atas bahu kemudian kembali lagi ke posisi semula. Cara melakukan pijat di area perut bayi adalah dengan teknik whater wheel, yaitu melakukan pijatan pada perut bayi seperti mengusap dari dada ke bawah perut, bergantian tangan kanan dan kiri.Teknik selanjutnya adalah sun and moon, yaitu dengan membuat gerakan sun matahari, yaitu dengan membuat satu lingkaran penuh searah jarum jam dan tangan yang lain membuat gerakan moon bulan dengan membuat setengah lingkaran. Dan teknik ILU yaitu dengan memijat bagian kiri badan bayi dari bawah iga ke bawah dengan gerakan huruf I. Lalu, pijat melintang dari kanan ke bawah dengan gerakan huruf L. Dan selanjutnya, pijat dari kanan bawah bayi, melengkung membentuk huruf U. Cara melakukan pijat di area punggung bayi adalah dengan cara meletakkan bayi dalam posisi tengkurap, meletakkan kedua telapak tangan di bagian punggung bayi, lalu menggerakkan kedua tangan secara berlawanan ke atas dan bawah, mulai dari puncak sampai bokong. Teknik pijat bayi pada telapak kaki yaitu dengan cara memijat telapak kaki bayi mulai dari tumit ke arah jemari dengan gerakan melingkar menggunakan ibu jari tangan thumb press. Memegang pergelangan kaki dengan tangan kanan. Tekan ujung telapak kaki dengan ibu jari, sedangkan telunjuk menekan bantalan kaki atau bagian bawah jari. Lalu memindahkan jari telunjuk ke bagian tengah telapak kaki. Demikian pula pada telapak tangan. Pernyataan partisipan yang tidak sesuai dengan teori adalah mengenai teknik pemijatan yang belum disebutkan secara detail dan lengkap. Seperti teknik pijat bayi pada telapak kaki, teknik pijat bagian tangan, teknik pijat di bagian punggung, teknik pijat bagian dada, teknik pijat water wheel dan sun moon, serta teknik ILU I Love You. Selain itu, masih terdapat beberapa hal yang disebutkan itu belum sesuai dengan teori. Seperti menyebutkan pijat di area pipi, memperhatikan reflek di sekitar mulut, dan teknik pijat bulan bintang pada area perut. d. Cara melakukan terapi SEFT Hasil wawancara dengan informan didapati bahwa di sini masih ada ketidaksesuaian antara teori dan partisipan. Ketidaksesuaian pada terapi SEFT terdapat pada daerah yang dilakukan tapping. Daerah tapping yang disebutkan ada yang belum sesuai dengan teori. Dan ada juga yang tidak menyebutkan secara lengkap daerah yang dilakukan tapping. Daerah tapping berdasarkan teori Zainuddin 2009 yaitu titik di bagian atas kepala, titik permulaan alis mata, di atas tulang di samping mata, 2 cm di bawah kelopak mata, tepat di bawah hidung, diantara dagu dan bagian bawah bibir, di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama , di bawah ketiak sejajar dengan putting susu, 2.5 cm di bagian bawah putting susu pria atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara wanita, di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan, di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan. 2. Prinsip sterilisasi kurang diterapkan pada terapi bekam Empat partisipan menyatakan bahwa masih terdapat ketidaksesuaian pada terapi bekam yang kurang menerapkan prinsip steril. Sterilisasi alat yang kurang diterapkan pada terapi bekam menurut partisipan yaitu penggunaan sarung tangan yang masih memegang benda benda lain setelah memegang pasien, penggunaan cup bekam bekas yang masih digunakan kepada pasien lain, dan penyimpanan alat bekam yang bukan di tempat steril. Sedangkan pada teori, seharusnya sarung tangan yang sudah digunakan ke tubuh pasien tidak diperbolehkan untuk menyentuh benda benda lain. Cup bekam bekas juga tidak diperbolehkan untuk digunakan lagi kepada pasien lain, karena sudah terkontaminasi dengan darah pasien. Sehingga nantinya akan mengakibatkan terjadinya penularan penyakit, karena beberapa penyakit dapat ditularkan melalui penggunaan alat-alat yang sudah terkontaminasi cairan dan darah Oxorn, 2010. Dan yang terakhir mengenai penyimpanan alat bekam. Berdasarkan teori, penyimpanan alat yang steril harus dipisahkan dengan alat yang tidak steril, dan alat yang steril harus disimpan dalam tempat yang steril, untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh bakteri dan virus Maftuchah, dkk, 2014 . 3. Terapi komplementer dan alternatif memberikan manfaat bagi pasien Tema ini teridentifikasi dari pernyataan partisipan yang menyatakan bahwa keempat terapi komplementer dan alternatif memberikan manfaat bagi pasien.Empat terapi di sini yaitu bekam, ruqyah, pijat bayi dan SEFT. a. Terapi bekam memberikan manfaat bagi pasien Terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi, dapat meredakan nyeri otot pegal-pegal, dan dapat membantu penyembuhan stroke ringan. Hal ini sesuai dengan dua penelitian mengenai terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah yang menyatakan bahwa terapi bekam dapat membantu pasien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah. Dan penelitian lain mengenai terapi bekam pada nyeri otot pegal-pegal area bahu dan leher yang menyatakan bahwa setelah dilakukan terapi bekam terjadi penurunan nyeri secara signifikan pada pasien Lauche, 2011. Bekam sering digunakan untuk rehabilitasi stroke di negara- negara Asia. Tibb Institude, menggunakan bekam dengan hasil positif bagi pasien yang menderita stroke. Terapi bekam merangsang organ langsung di bawah area yang sedang dilakukan cupping. Terapi ini berfungsi untuk mengatur fungsi organ dengan membantu dalam eliminasi produk sisa. Pada insiden kecacatan pasca stroke, eliminasi toksin yang abnormal dan berlebih dibuang dengan cara membawa toksin naik ke permukaan kulit. Toksin-toksin ini kemudian dieliminasi secara alami melalui permukaan kulit atau melalui sayatan kecil yang dibuat dengan lanset atau pisau bedah. Bekam umumnya langsung di atas area yang sakit kecuali daerah muka. Bekam dapat mengurangi pembengkakan otak pasca stroke, dengan cara mengurangi ketidalancaran pada sirkulasi darah. Bekam juga menstimulasi titik titik meridian, yang merupakan sistem energi yang digunakan dalam terapi akupuntur. Ini berarti bahwa titik-titik tertentu memiliki efek penyembuhan jarak jauh ke area yang dilakukan bekam.Bekam juga disebutkan dapat melepaskan endorfin, yaitu obat penghilang rasa sakit alami tubuh.endorfin ini dilepaskan dalam menanggapi tindakan vakumpompa yang menarik dengan ketat pada kulit atau sayatan dangkal yang dibuat pada teknik terapi bekam Saville, 2012. b. Terapi ruqyah memberikan manfaat bagi pasien Terapi ruqyah dapat membuat hati menjadi lebih tenang, dan membuat seseorang menjadi lebih ikhlas terhadap masalah yang terjadi. Sesuai dengan teori pada ruqyah syar’iyyah yang mengatakan bahwa peran agama islam dalam terapi ruqyah lebih menfokuskan pada dimensi spiritual dengan memberikan psikoterapi dan konseling secara islami dan membacakan ayat-ayat suci Al- Qur’an serta doa-doa Rasulullah SAW. Terapi ruqyah ini dapat membuat pasien mendapatkan ketenangan yang luar biasa sehingga dapat merilis stres, kegundahan, dan kesempitan dalam dadanya. Sebab salah satu cara mengingat Allah dengan dzikir, mendengarkan dan membaca Al- Qur’an memberikan efek ketenangan, ketentraman, tidak cemas, stres, atau depresi Akhmad, 2005. Sebagaimana Allah SWT berfirman : “Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah akan menentramkan hati” Q. S. Ar-Ra;du : 28. c. Terapi pijat bayi memberikan manfaat bagi pasien Terapi pijat bayi yang dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti diare dan konstipasi, dapat mengatasi sulit tidur pada bayi, dapat merilekskan bayi, dan dapat meningkatkan nafsu makan. Dalam sebuah teori Tim Admin Group Sharing ASI-MPASI SAM, 2015 menjelaskan bahwa ada diantara teknik pijatan bayi yang dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi, yaitu pijatan pada perut, yang tujuannya untuk mengoptimalkan sistem pencernaan dan mengurangi sembelit. Pijat bayi dapat meningkatkan nafsu makan. Terdapat penelitian mengenai hal tersebut yaitu efek pijat bayi pada selera makan bayi berumur 6-24 bulan, menyatakan bahwa pada kelompok dengan frekuensi pijat bayi yang tinggi didapatkan peningkatan selera makan pada bayi tersebut. Pijat bayi juga dapat mengatasi sulit tidur pada bayi. Sebagaimana yang tertulis pada Jurnal Asosiasi Terapi Pijat Australia pijat bayi dapat meningkatkan level serotonin dan mengatur ritme sekresi melatonin. Untuk pengaturan pola tidur, serotonin dipercaya untuk memainkan peran yang penting dalam mengatur emosi marah, agresi, temperature, mood, dan selera makan.Melatonin adalah hormone yang disekresi secara primer pada malam hari untuk membantu menstimulasi tidur. Pijat bayi juga dapat melancarkan sirkulasi darah dan limpa sehingga dapat memperbaiki sirkulasi, fleksibilitas, dan tonus otot Journal of the Australian Association of Massage Therapists, 2009. Penelitian mengenai pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi juga pernah dilakukan di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto SelayanBukittinggi. Hasil temuan penelitian ditemukan rata-rata berat badan bayi usia 3-4 bulan sebelum dilakukan terapi pijat bayi yaitu 4.900 gram, berat badan bayi teringgi 6.800 gram. Sedangkan setelah dilakukan terapi pijat bayi, rata-rata berat badan bayi terendah yaitu 5.400 gram, dan berat badan tertinggi yaitu 7.300 gram Sulung Gayatri, 2014. Penelitian lain juga membuktikan bahwa terapi pijat bayi dapat meningkatkan tidur bayi, relaksasi otot, dan berpengaruh pada kadar hormon yang dikeluarkan untuk mengontrol stress. Terapi pijat bayi cukup efektif digunakan untuk meningkatkan berat badan bayi. Karena terapi pijat bayi dapat meningkatkan level serotonin yang juga berpengaruh pada selera makan bayi. Sehingga bayi memiliki nafsu makan yang baik dan dapat meningkatkan berat badan bayi. Terapi pijat bayi ini juga efektif pada bayi yang mengalami kesulitan untuk tidur. d. Terapi SEFT memberikan manfaat bagi pasien Berdasarkan pernyataan dari partisipan mengenai terapi SEFT, seperti terapi SEFT dapat membantu seseorang dalam mengurangi bebannya ketika menghadapi masalah dengan mengikhlaskan dan terapi SEFT juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, dan mengurangi skala nyeri. Teori mengenai manfaat terapi SEFT, sesuai dengan pernyataan partisipan bahwa terapi SEFT dapat mengatasi masalah fisik dan emosi Zainuddin, 2009. Juga terdapat penelitian mengenai terapi SEFT terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa terapi SEFT efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi Rofacky, 2014, dan Masyitah, 2013. 4. Terapi komplementer alternatif belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Sebagian besar partisipan mengungkapkan bahwa mereka belum menemukan terapi medis yang diganti dengan terapi bekam, terapi ruqyah, terapi pijat bayi, dan terapi SEFT. a. Terapi bekam belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Hasil temuan dari penelitian didapati partisipan menyatakan belum menemukan terapi bekam yang digunakan sebagai terapi pengganti medis. Akan tetapi terdapat penelitian mengenai efektifitas terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer yang menggunakan terapi bekam tanpa didampingi terapi medis atau tanpa mengkonsumsi obat hipertensi. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa terapi bekam ini dapat menurunkan tekanan darah, dari awal sebelum bekam dengan rata- rata 16696,67 mmHg dan setelah bekam menjadi 14075,67 mmHg Jasen, dkk, 2013. Uraian di atas dapat diketahui bahwa terapi bekam juga dapat digunakan tanpa didampingi pengobatan medis. Karena didapatkan pada hasil penelitian terkait bahwa terapi bekam ini efektif digunakan pada pasien hipertensi yaitu dengan menurunkan tekanan darah yang tinggi menjadi lebih normal. Terapi bekam yang dilakukan tersebut tanpa didampingi oleh obat-obat medis. b. Terapi ruqyah belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Hasil dari penelitian didapati partisipan menyatakan belum menemukan terapi ruqyah yang digunakan sebagai pengganti terapi medis. Dalam sebuah buku dijelaskan bahwa terapi ruqyah ini dapat digunakan sebagai terapi alternatif pengganti medis. Jadi, jika terdapat pasien yang menderita suatu penyakit, maka diintervensi dengan pengobatan atau terapi medis terlebih dahulu, bila usaha dalam pengobatan medis gagal, baru kemudian dilakukan pengobatan alternatif, termasuk ruqyah Chodjim, 2008. c. Terapi pijat bayi belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Hasil temuan penelitian yaitu partisipan menyatakan belum menemukan terapi pijat bayi yang digunakan sebagai pengganti terapi medis. Itu berarti terapi ini belum digunakan sebagai terapi alternatif atau pengganti terapi medis untuk penyakit tertentu. Karena pasien menggunakan terapi ini untuk health maintainance bukan untuk mengobati penyakit. Juga belum ditemukan teori atau penelitian mengenai terapi pijat bayi yang digunakan sebagai pengganti terapi medis. d. Terapi SEFT belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Partisipan menyatakan belum menemukan terapi SEFT yang digunakan sebagai pengganti terapi medis. Sesuai dengan teori yang terdapat pada terapi SEFT yang menyatakan bahwa terapi tersebut bukan sebagai pengganti terapi medis dan tidak menganjurkan penghentian proses medis atau psikologis Eddy, 2016. 5. Terapi ruqyah dan seft belum digunakan bersamaan dengan terapi medis Partisipan menyatakan bahwa belum menemukan terapi ruqyah dan terapi SEFT yang digabungkan dengan terapi medis. a. Terapi ruqyah belum digunakan bersamaan dengan terapi medis Partisipan menyatakan bahwa belum menemukan terapi ruqyah yang digabungkan dengan terapi medis. Dalam sebuah teori dikatakan bahwa dalam psikoterapi islam, berbagai bentuk gangguan mental itu berpusat pada aspek kalbu. Hal ini bukan berarti psikoterapi islam atau psikoterapi ruqyah mengesampingkan peranan dimensi fisik, psikologis, dan sosial. Gangguan mental bisa juga berpusat pada dimensi fisik, psikologis, atau sosial. Maka peran agama Islam dalam terapi ruqyah lebih memfokuskan pada dimensi spiritual dengan memberikan Psikoterapi daan konseling secara islami dan membacakan ayat-ayat suci Al- Qur’an dan doa-doa Rasulullah selain dimensi fisik, psikologis, atau sosial Akhmad, 2005. Berdasarkan pernyataan partisipan dan teori yang ada, antara teori dan pernyataan partisipan tidak memiliki hubungan, karena pada teori sendiri tidak menafikan peranan dimensi fisik yang diintervensi dengan terapi medis. Terapi ruqyah sendiri lebih menfokuskan pada spiritual untuk membantu mengatasi gangguan psikologis pasien. b. Terapi SEFT belum digunakan bersamaan dengan terapi medis Partisipan menyatakan bahwa belum menemukan terapi SEFT yang digabungkan dengan terapi medis. Akan tetapi, pada sebuah penelitian yang dilakukan di Cilacap mengenai terapi SEFT, terapi ini dilakukan bersamaan dengan terapi medis. Hanya saja terapi SEFT digunakan untuk mengintervensi gangguan psikologis pasien, yaitu depresi yang dialaminya. Dari penelitian tersebut menyatakan bahwa pada data pre-test dan post-test menunjukkan perbedaan pada tingkat depresi dengan penurunan tingkat depresi yang signifikan pada pasien yang mengalami hemodialysis sebelum dan setelah terapi. Hal ini menunjukkan bahwa terapi SEFT efektif digunakan untuk menurunkan tingkat depresi pada pasien dengan gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialysis Safitri Sadi, 2013. Hasil penelitian ini didapatkan ketidaksesuian dengan penelitian sebelumnya.Karena terapi SEFT ini dapat digabungkan dengan medis. Terapi SEFT yang digabungkan dengan medis ini bahkan efektif dalam mengatasi masalah psikologis pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. 6. Terapi bekam dan pijat bayi digunakan bersamaan dengan terapi medis Tema ini teridentifikasi dari pernyataan partisipan, yaitu terdapat pasien yang menggabungkan terapi bekam dan pijat bayi dengan terapi medis pada penyakit tertentu. a. Terapi bekam digunakan bersamaan dengan terapi medis Terapi bekam digunakan sebagai pelengkap terapi medis pada tekanan darah tinggi. Sesuai dengan penelitian sebelumnya mengenai keefektifan bekam basah sebagai intervensi pada hipertensi yang menjelaskan bahwa terapi bekam ini dilakukan secara bersamaan dengan pengobatan medis Zarei, 2012. b. Terapi pijat bayi digunakan bersamaan dengan terapi medis Terapi pijat bayi digunakan sebagai pelengkap medis pada bayi febris, bayi dengan konstipasi, dan bayi yang sulit untuk makan.Berdasarkan sebuah studi, menunjukkan bahwa bayi premature yang dipijat tiga kali sehari selama sepuluh hari mendapatkan kenaikan berat badan hampir 50 lebih tinggi. Selain itu bayi lebih aktif dan respon kewaspadaan bayi lebih tinggi dan diperkenankan meninggalkan rumah sakit enam hari lebih cepat dibandingkan bayi premature lainnya Kemenkes, 2012. Terapi pijat bayi ini cukup efektif digunakan pada bayi yang mengalami kesulitan untuk mengonsumsi makanan yaitu dengan cara meningkatkan nafsu makan pada bayi, sehingga dapat meningkatkan berat badan bayi. 7. Penggabungan terapi bekam dengan terapi medis memberikan hasil yang lebih efektif bagi kesehatan pasien Terapi bekam digabungkan dengan terapi medis dapat memberikan efek yang lebih baik bagi pasien. Partisipan mengungkapkan bahwa terapi bekam yang digabung dengan terapi medis dapat lebih cepat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Hal ini sesuai dengan sebuah penelitian mengenai keefektifan bekam basah sebagai intervensi pada hipertensi. Penelitian tersebut menyatakan bahwa dengan peningkatan penggunaan bekam basah sebagai intervensi pada hipertensi dapat meningkatkan kepuasan pasien, dan menunjukkan adanya kecocokan dan merupakan intervensi yang tepat untuk digunakan. Berdasarkan penelitian tersebut, terapi bekam yang digabungkan dengan medis menghasilkan hasil yang lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada tekanan darah kelompok intervensi sebelum dan setelah bekam yaitu dengan rata-rata 15193 mmHg menjadi 14192 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol yang hanya mengkonsumsi obat hipertensi hanya mengalami perubahan pada tekanan darah sistol yaitu dengan rata-rata 14188.9 mmHg menjadi 14187.7 mmHg Zarei, dkk, 2012. Uraian di atas dapat diketahui bahwa terapi bekam yang intervensinya digabungkan dengan terapi medis memiliki efek yang lebih baik bagi pasien dengan tekanan darah tinggi. Karena dari hasil penelitian tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pasien yang diintervensi dengan bekam dan pengobatan medis dibandingkan dengan kelompok yanghanya mengonsumsi obat medis untuk menurunkan tekanan darah.Demikian pula hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa terapi bekam yang digabungkan dengan terapi medis lebih efektif menurunkan tekanan darah.

B. Kendala Penelitian

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Gambaran Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 60 122

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Pengalaman Mahasiswa PSIK FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mengenai Penerapan Terapi Komplementer dan Alternatif

6 80 139

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Gambaran Berpikir Kritis Dalam Problem Based Learning (PBL) Mahasiswa Keperawatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta AGIL MAIZAR FKIK

0 0 96