Kehidupan Baru di Daerah Transmigrasi

Nissye Dian Lestari : Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi 1981- 1990, 2009. Desa transmigrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah pada umumnya merupakan desa yang teratur letak susunannya seperti desa Hitam Ulu I. Tidak sukar bagi kita untuk mengetahui batas desa, letak dan luas perkampungan pekarangan yang relatif sama, keadaan jalan dengan jalur-jalur yang teratur, saluran pengairan yang sudah ada atau direncanakan, letak tanah persawahan dan perladangan tertentu, tersediannya tanah jabatan untuk pamong desa dan tanah-tanah desa lainnya seperti untuk bangunan keagaamaan, pekarangan sekolah, tanah lapangan, pekuburan, pasar dan lain-lain. Keadaan seperti ini sangat menguntungkan bagi daerah Hitam Ulu I, karena sangat baik dan dalam perkembangan selanjutnya.

4.1 Kehidupan Baru di Daerah Transmigrasi

Setibanya transmigran di pemukiman baru, setiap keluarga langsung diantar ke rumah masing-masing dengan ukuran satu unit rumah papan berukuran 5 X 7 meter yang terdiri dari satu ruang kamar tidur dilengkapi tempat tidur dari papan beralaskan tikar serta satu ruang digunakan untuk dapur, yang terletak diatas tanah pekarangan seluas 2.500 meter persegi seperempat hektar yaitu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam ketentuan tersebut bagi setiap keluarga diberikan surat keterangan mengenai penunjukan penggunaan atau pemilikan rumah dan lahan. Surat keterangan ini penting untuk menghindarkan terjadinya pengalihan atau penukaran pemilikan. Bersamaan dengan itu diserahkan pula peralatan dan perlengkapan bagi masing-masing transmigran. Guna kelancaran penyelenggaraan pemerintah desa dan sesuai dengan keputusan tersebut diatas maka pemerintahan desa pada setiap UPT desa transmigrasi, baik Bupati Nissye Dian Lestari : Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi 1981- 1990, 2009. Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II yang bersangkutan harus segera mengangkat dan menyelenggarkan pemilihan kepala desa selambat-lambatnya 1 satu bulan setelah penempatan transmigrasi, sesuai dengan pertimbangan dan saran dari KUPT Desa Transmigrasi. Maka oleh karena itu diselenggarakanlah pemilihan Pejabat Kepala Desa setelah kurang dari satu bulan setelah penempatan transmigran yaitu sekitar bulan Juni 1983, dan hasil pemilihan tersebut yang menjabat sebagai kepala desa ialah Bapak Samino Transmigran asal ABRI Diponegoro Propinsi Jawa Tengah bertempat tinggal di Jalan Bintan. Hal ini dilakukan dikarenakan pemerintah melaksanakan pembinaan masyarakat di daerah pemukiman transmigrasi 44 . Guna ditujukan untuk membentuk landasan yang kuat agar dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 5 tahun masyarakat transmigran mampu melanjutkan pembangunan di berbagai bidang secara mandiri. Pencapaian kondisi tersebut dilakukan melalui tiga tahapan, yakni tahapan konsolidasi, pengembangan dan pemantapan. 45 Lokasi Hitam Ulu I berada di daerah yang relatif masih terisolasi, serta ketersediaan prasarana dan sarana transportasi terbatas. Sebagai daerah baru, prasarana dan sarana ekonomi seperti pasar, kelembagaan keuangan, koperasi dan penyuluhan masih dalam merintis dan belum berkembang. Terbatasnya prasarana dan sarana transportasi menghambat akses informasi, sarana produksi pertanian yang dibutuhkan oleh transmigran sulit didapatkan dan jauh dari perkembangan dunia luar. Maka pada ketika itu, saat 44 Departemen Transmigrasi, Rencana Pembangunan Lima Tahun ke empat 19841985- 19881989, 1984. Jakarta : Departemen Transmigrasi, hlm 41. 45 ibid, hlm 44. Nissye Dian Lestari : Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi 1981- 1990, 2009. sementara baik perkarangan maupun LU I belum dapat menghasilkan, bagi setiap Kepala Keluarga memperoleh jaminan hidup, untuk setiap bulannya berupa beras 50 kg, ikan asin 5 kg, minyak goreng 3 kg, gula pasir 3 kg, minyak tanah 8 liter, garam 2 kg, serta sabun cuci batangan, beras, tepung terigu, minyak tanah, Ikan sarden dan susu bubuk selama 12 bulan, kelambu, serta peralatan dapur berupa satu buah wajan aluminium untuk penggorengan, satu buah periuk tempat masak nasi maupun sayur, dan satu buah teko aluminium untuk merebus air dalam mempertahankan kehidupan baru semenjak menjalani kehidupan baru di Unit Penempatan Transmigrasi Hitam Ulu I hingga pertengahan tahun 1984. 46 Untuk meningkatkan hasil tani para transmigran, pemerintah memberi kepada setiap kepala keluarga yang telah menerima lahan yang sudah dibuka seluas 1 satu hektar untuk lahan usaha dan 0,25 hektar lahan pekarangan yang siap tanam diberikan bibit padi 30 kilogram, bibit tanaman pekarangan 20 batang, pestisida dan racun tikus babi 3 kilogram, pupuk urea dan TSP 300 kilogram serta pengapuran atau fosfat alam. Pengapuran diberikan secara selektif pada lokasi-lokasi yang tingkat keasaman tanahnya cukup tinggi. Di samping itu setiap 10 kepala keluarga dilengkapi dengan 1 alat penyemprot hama. Dan untuk setiap 4000 kepala keluarga dibangun sebuah balai penyuluh pertanian yang pada waktu masa itu didirikan di desa Hitam Ulu III kurang lebih sekitar 5 kilometer dari Hitam

4.2 Masa Bercocok Tanam